Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro Rio berharap, kasus bayi tertukar yang dialami oleh Siti Mauliah dapat segera terungkap.
Menurut Rio, hal ini menyusul pasien B yang diduga bayinya tertukar dengan bayi Siti Mauliah akan menjalani tes DNA.
Advertisement
Baca Juga
"Insya Allah minggu depan, kita sudah ada titik terang. Tadi saya sudah minta bantuan sama Pak Plt (Pelaksana Tugas Bupati Bogor Iwan Setiawan) untuk menyelesaikan permasalahan yang di rumah sakit tersebut," ujar Rio dilansir dari Antara, Jumat (18/8/2023).
Menurut Rio, pada kasus ini, pihaknya mengedepankan unsur kemanusiaan dibandingkan dengan kemungkinan tindak pidana yang dilakukan oleh pihak rumah sakit (RS) Sentosa, Kemang, Bogor, Jawa Barat.
"Tentunya kita tidak bisa dengan mudah mentersangkakan seseorang. Kami harus bangun konstruksi hukumnya dengan baik sehingga legal standing-nya harus bisa tercapai untuk mencapai asas manfaat keadilan penerapan hukum," ungkapnya.
Sejauh ini, kata Rio, pihaknya telah memeriksa sebanyak sembilan saksi dalam menulusuri aduan orangtua asal Ciseeng, Bogor, Siti Mauliah (37) yang mengaku bayinya tertukar saat melahirkan di rumah sakit. Sembilan saksi tersebut berasal dari pihak rumah sakit hingga keluarga Siti Mauliah.
"Kurang lebih ada sembilan orang, dari pihak rumah sakit dan dari pihak keluarga," kata Rio.
Sebelumnya, pasangan orangtua asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Siti Mauliah (37) dan Muhamad Tabrani (52) melapor ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor setelah mengetahui anaknya tertukar di rumah sakit (RS) sejak lahir.
"Kami menunggu penyelidikan dari Unit PPA. Pasti kita akan menggugat (pihak RS) secara perdata atas kerugian yang sudah dialami klien kami," kata kuasa hukum Siti Muliah, Rusdy Ridho dilansir dari Antara, Jumat 11 Agustus 2023.
Peristiwa bayi tertukar ini bermula ketika Siti Mauliah melahirkan dengan operasi caesar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada 18 Juli 2022. Saat itu, Siti masih menyusui bayi yang ia lahirkan.
Namun, kata Rusdy, ketika Siti menyusui di hari kedua, kliennya merasa ada beberapa perbedaan pada bayi yang dilahirkan, terlebih di bagian rambut yang nampak lebih lebat.
Ketika hendak pulang dari RS, perawat yang melayani sempat menanyakan kepada Siti mengenai gelang penanda yang dikenakan oleh bayi. Tapi, saat itu disebutkan oleh perawat tersebut bahwa hanya gelang saja yang tertukar.
"Dikonfirmasi, alasan rumah sakit itu hanya tertukar gelang. Sampai berlarut sampai setahun ini," terang Rusdy.
Ia menjelaskan, sekitar dua bulan lalu pihaknya sudah mengadakan audiensi dengan pihak RS beserta direkturnya. Kemudian pihak RS memberikan jawaban untuk memeriksa DNA di Jakarta.
"Selang 10 hari kemudian dan dikumpulkan dua keluarga, dan hasil tes DNA bahwa sampel A dan B negatif atau bukan anak biologis dari pasien A (Siti)," ujar Rusdy.
Polisi Terjunkan Intel hingga Patroli Siber Telusuri Kasus Bayi Tertukar di Bogor
Polres Bogor, Jawa Barat, membentuk tim gabungan untuk menangani aduan orangtua asal Ciseeng, Bogor, Siti Mauliah (37) terkait peristiwa bayi tertukar saat melahirkan di rumah sakit.
"Kami membentuk tim gabungan dari Reskrim, Intelijen, lalu patroli siber dan tim trauma healing dari Polres Bogor," kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro dilansir dari Antara, Rabu 16 Agustus 2023.
Rio menjelaskan bahwa tim gabungan itu dikerahkan untuk membantu penangan bayi tertukar secara komprehensif.
"Tim ini bisa bahu-membahu mencari agar kebenaran ini bisa tercapai dan masing-masing pihak bisa mendapatkan kejelasan satu sama lain tentang anak kandung dari masing-masing," ujarnya.
Rio menambahkan, pihaknya juga akan mengirimkan surat undangan ke pihak Rumah Sakit Sentosa untuk mengklarifikasi aduan yang dilayangkan oleh Siti Mauliah terkait kasus bayi tertukar.
Menurut Rio, surat yang dikirimkan pada Senin 14 Agustus 2023 itu ditujukan kepada direktur utama rumah sakit tempat Situ Mauliah menjalani proses persalinan satu tahun lalu.
Selain itu, Polisi juga akan mendatangi rumah sakit yang berlokasi di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, tersebut untuk melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti peristiwa yang diadukan oleh Siti.
"Semoga bisa ketahuan bayi yang tertukar itu ada dimana dan yang sekarang bersama ibu S ini adalah milik siapa. Ini sifatnya sosial, kami ingin
Advertisement