Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Niam Sholeh mengatakan, kepemimpinan publik akan kokoh jika diawali dengan individu-individu pemimpin yang sukses di dalam rumah tangganya.
"Bagaimana bisa sukses urusan publik yang banyak dan rumit permasalahannya, kalau dalam kepemimpinan yang terkecil, keluarga, berantakan. Ini pakem yang jadi pegangan kita," tegas Asrorun Niam Sholeh menyampaikan sambutan dalam Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (18/8/2023).
Baca Juga
Dijelaskan pria yang juga katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu, sebelum berbincang kepemimpinan publik, setiap individu hendaknya mempersiapkan spektrum kepemimpinan yang terkecil, yaitu keluarga.
Advertisement
"Karena setiap orang akan menjadi pemimpin nantinya. Dan jarang sekali orang yang secara sadar, sengaja untuk sekolah kepemimpinan dalam hal keluarga dan rumah tangga,".
Padahal, lanjut pria kelahiran 1976 itu, setiap orang akan menapaki dan menempuh satu fase kepemimpinan tersebut.
"Baik didesain atau tidak, dipelajari atau tidak, akan melewatinya. Kecuali mencita-citakan jadi gadis atau jejaka sepanjang hayat. Yang sudah menikah pun penting memperbarui pengetahuan," imbuh pria yang mengajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
Lebih-lebih, lanjut pengasuh Pondok Pesantren al-Nahdlah Depok, data berbicara, bahwa angka perceraian melalui Pengadilan Agama 500 ribu per tahun.
"Ini di Pengadilan Agama, belum yang di Pengadilan Negeri. Kenapa itu terjadi? Di antaranya karena rendahnya pemahaman tugas dan tanggung jawab masing-masing individu di dalam keluarga. Padahal laki-laki adalah pemimpin, perempuan juga pemimpin. Haditsnya juga jelas. Inilah pentingnya kegiatan ini dilaksanakan," ungkap pria yang pernah duduk di Komisi Perlindungan Anak Indonesia itu.
Di hadapan sekitar 100 peserta,sAsrorun Niam Sholeh berharap, tiga materi yang disuguhkan menjadi bekal untuk mengokohkan jiwa kepemimpinan di dalam masing-masing individu yang kemudian bisa bertransformasi menjadi pemimpin.
"Itu menjadi pondasi dalam mengokohkan tugas dan tangggung jawab saat mengemban kepemimpinan publik. Semoga ini menjadi bagian jihad konstitusional di dalam momentum kemerdekaan Republik Indonesia," harap bapak lima anak yang juga aktif sebagai pengurus Majelis Ulama Indonesia itu.
Peserta Pelatihan
Sekadar diketahui, para peserta yang terdiri atas komunitas anak muda, pelajar dan mahasiswa baik yang sudah menikah maupun yang belum nikah di Bekasi itu mendapat materi hukum pernikahan, psikologi pemuda dalam rumah tangga, kesehatan reproduksi pemuda, manajemen keuangan dalam rumah tangga, perlindungan anak dan Kepengasuhan berkualitas serta motivasi-motivasi kepemudaan dari para narasumber ahli dan kompeten.
Hadir dalam kegiatan PKPRT angkatan ke-14 yang dilaksanakan hingga 20 Agustus 2023 itu di antaranya Asdep Kepemimpinan Pemuda Subroto dan dua Penanggung Jawab Pembinaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda H Abdullah Mas’ud dan Jaswadi.
Advertisement