Sukses

Jokowi: Saatnya Dunia Mendengar Suara dan Kepentingan Negara Berkembang

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong agar kemitraan antara negara-negara berkembang terus diperkuat menjadi lebih kokoh. Hal ini untuk menghadapi kondisi dunia yang tidak menentu.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong agar kemitraan antara negara-negara berkembang terus diperkuat menjadi lebih kokoh. Hal ini untuk menghadapi kondisi dunia yang tidak menentu.

"Dalam kondisi ketidakpastian global saat ini, sudah saatnya kita memperkokoh kembali spirit Bandung antara negara the global south," ujar Jokowi usai pertemuan bilateral bersama Presiden Republik Kenya William Ruto di State House, Nairobi, Republik Kenya, Senin, (21/7/2023).

Politikus PDIP ini menegaskan, saat ini sudah saatnya suara dan juga kepentingan dari negara-negara berkembang harus didengarkan oleh dunia.

"Sudah saatnya dunia mendengarkan suara dan kepentingan negara-negara berkembang, termasuk hal untuk melakukan lompatan pembangunan," ucap Jokowi.

Dalam pertemuan dengan Presiden Kenya William Ruto, Presiden Jokowi menekankan bahwa semangat Bandung merupakan semangat yang dibawa dalam kunjungannya ke Kenya untuk memperkokoh kerja sama antarnegara selatan global.

"Kenya dan Indonesia memiliki kedekatan historis sejak KAA di Bandung tahun 1955 dan Gerakan Non-Blok tahun 1961. Spirit Bandung inilah yang saya bawa ke Kenya. Spirit memperkokoh kerja sama antara negara-negara the global south," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melaksanakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Kenya William Ruto di State House, Nairobi, Republik Kenya, Senin (21/7/2023).

Adapun keduanya membahas sejumlah kerja sama antarkedua negara dalam berbagai sektor, salah satunya dalam mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) di Kenya.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Dorong Pembentukan Preferential Trade Agreement Indonesia-Kenya

PTA merupakan bentuk kerja sama atau perjanjian internasional dengan keanggotaan terbatas yang biasanya untuk meningkatkan akses pasar masing-masing negara.

"Indonesia dapat menjadi pintu masuk Kenya ke ASEAN dan Kenya dapat jadi pintu masuk Indonesia ke Sub-Sahara Afrika. Untuk itu saya mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement sesegera mungkin," ucap Jokowi di State House, Nairobi.

Dia menambahkan, perdagangan antarkedua negara dilihat terus meningkat setiap tahunnya. Jokowi menyebut, nilai perdagangan antarkedua negara pada tahun 2022 mencapai kisaran USD 507 juta dan perlu diperluas.

"Peningkatan perdagangan yang capai USD 507 juta di tahun 2022 dan perlu diperluas dengan penjajakan berbagai peluang lainnya," kata dia.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan keinginan Indonesia dalam meningkatkan investasi pada sektor energi di Kenya. Oleh karenanya, dia meminta dukungan pemerintah Kenya agar investasi tersebut dapat segera terwujud.

"Saya minta dukungan agar investasi Pertamina dengan Geothermal Development Company senilai USD 1,5 miliar dan dengan Guma Group dapat segera terealisasi dan diperluas di bidang energi baru terbarukan," ucap Jokowi.

Hal tersebut pun mendapatkan respons baik dari Presiden Republik Kenya William Ruto. Dalam keterangan pers yang sama, Presiden Kenya turut menyampaikan bahwa kedua negara akan segera membentuk PTA.

"Kami akan mengerjakan Preferential Trade Agreement antara kedua negara," kata William Ruto.