Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Senin, 21 Agustus 2023 di Kuningan, Jakarta Selatan.Â
Rizal mengungkapkan keresahannya terkait kasus korupsi di Indonesia yang dinilai semakin parah di era pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.Â
Baca Juga
"Tadi kita bahas perkembangan situasi termasuk ada Pak Amien, tokoh reformasi, Letjen Soeharto, jenderal marinir 1998. Kenapa kami datang ke KPK, karena 25 tahun lalu kami berjuang supaya Indonesia bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Ternyata hari ini kok KKN-nya lebih gawat. Selama pemerintahan Jokowi, KKN makin ganas berlipat ganda, makin parah dan vulgar," ujar Rizal di Gedung KPK.
Advertisement
Dia pun sempat pula menyinggung anak dan menantu Jokowi di pemerintahan. Hal tersebut dianggap Rizal sebagai bentuk membangun dinasti politik. Sebagai mantan menteri, Rizal pun mengaku merasa tertipu.Â
"Kita semua, termasuk saya bekas menterinya, ketipu dengan tampangnya yang merakyat, yang lugu, kita kena prank. Tampangnya merakyat, gayanya merakyat, jujur, tapi ternyata enggak. Hatinya untuk oligarki," kata mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya di era Jokowi tersebut.Â
Awalnya, kedatangan keduanya ke markas lembaga antirasuah dengan niatan untuk melaporkan adanya dugaan korupsi. Namun, hal tersebut lantas diurungkan.Â
KPK menjelaskan bahwa siapapun boleh melaporkan dugaan-dugaan korupsi, akan tetapi tetap dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
Berikut sejumlah hal yang diungkap Rizal Ramli dan Amien Rais saat datang bersama masing-masing simpatisan ke Gedung KPK:Â
Â
1. Prihatin dengan Peningkatan Kasus Korupsi di Era Jokowi
Atas dasar keprihatinan yang membuat Rizal Ramli dan Amien Rais datang ke KPK. Rizal Ramli mengaku prihatin dengan kondisi yang ada karena menganggap korupsi pada saat ini semakin parah dan menjadi-jadi.
Rizal Ramli juga turut menyeret nama menantu dan anak Jokowi yang masuk ke dalam pemerintahan. Ia menganggap dan menduga bahwa Jokowi membangun dinasti politik pada saat ini.
"Hari ini Jokowi, anaknya itu menantunya diaturlah, dia mau bikin kerajaan, mau bikin dinasti, lupa bahwa dulu raja-raja di Nusantara menyerahkan hartanya untuk gabung bikin Republik. Hari ini Jokowi bercita-cita jadi raja di Indonesia, lihat aja dandanannya. Kalau pakai pakaian daerah, pakai pakaian rakyat biasa dong, ini raja-raja, Raja Amangkurat pula pengkhianat nomor 1 di Indonesia," kata Rizal.
Amien Rais juga menyinggung bagaimana rumah Jokowi adalah tempat bersemayam korupsi. Dengan kondisi yang seperti ini ia tergerak dan menyampaikan langsung ke KPK. Amien Rais sangat berharap bahwa penegakkan untuk pemberantasan korupsi KPK tidak boleh pandang bulu.Â
"Pengamatan saya menyimpulkan bahwa korupsi zaman Jokowi makin menusuk ke dalam. Rumah Jokowi itu bersemayam korupsi yang luar biasa. Enough is enough. We have to do something," kata Ketua Majelis Syuro Partai Ummat.
Â
Advertisement
2. Rizal Ramli Mengaku Merasa Tertipu oleh Jokowi
Rizal Ramli pada saat itu sebagai Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Jokowi di periode pertama merasa tertipu dengan sikap mantan Wali Kota Solo tersebut. Bahkan dia mengatakan bahwa Jokowi tidak seperti apa yang dilihat pada umumnya.
"Kita semua, termasuk saya bekas menterinya itu ketipu dengan tampangnya yang merakyat, yang lugu, kita kena prank. Tampangnya merakyat, gayanya merakyat, jujur, tapi ternyata enggak. Hatinya untuk oligarki," kata Rizal Ramli.Â
Senada, Amies Rais juga mengatakan demikian. Atas dasar itu Amien mengaku dirinya tergerak untuk menyampaikan kepada KPK secara langsung. Amien berharap KPK bergerak dan tak pandang bulu dalam memberantas korupsi.Â
Â
3. Hendak Laporkan Dugaan Korupsi, Namun Diurungkan
Amien Rais dan Rizal Ramli datang bersama rombongannya. Kedatangan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat dan mantan menteri koordinator maritim dan sumber daya belakangan dibenarkan oleh Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri.
Fikri menyebut awalnya keduanya hendak melaporkan dugaan korupsi, tetapi niat tersebut diurungkan.Â
"Amien Rais, Rizal Ramli, dan kawan-kawan betul siang ini datang ke KPK. Mereka bermaksud menyampaikan aduan. Mereka sudah ditemui petugas, namun pada akhirnya tidak jadi menyampaikan aduannya," ujar Fikri dalam keterangannya, Senin, 21 Agustus kemarin.Â
Ali juga menjelaskan siapapun bisa melaporkan dugaan korupsi ke KPK, tetapi ada prosedur-prosedur yang harus diikuti.
"Sehingga layanan publik ini dapat berlangsung dengan tertib. Dalam mekanismenya, KPK pun akan melindungi identitas para pelapor, sebagai bentuk perlindungan, kecuali justru pelapor sendiri yang mempublikasikan identitasnya," kata Ali.
Â
Advertisement