Sukses

Kapolri Ungkap AMMTC Hasilkan Kerja Sama Berantas Kejahatan Lintas Negara

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pertemuan ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) +3 ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) menghasilkan kerja sama berantas kejahatan lintas negara.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pertemuan ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) +3 ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) menghasilkan kerja sama berantas kejahatan lintas negara.

Sigit menyebut, dalam pertemuan yang dilaksanakan mulai 21 hingga 22 Agustus 2023 ini setidaknya menghasilkan 16 dokumen. Sigit menyebut, di antara 16 dokumen itu, terdapat empat deklarasi yang tiga di antaranya inisiatif dari Indonesia.

"Saya infokan di dalam kegiatan AMMTC ke-17 saat ini kita menghasilkan 16 dokumen berupa 4 deklarasi, di mana 3 merupakan inisiatif dari Indonesia dan 1 merupakan inisiatif dari Kamboja, 1 program kerja terkait penyelundupan manusia dan 5 pernyataan bersama dan 6 pedoman teknis," ujar Sigit dalam jumpa pers penutupan AMMTC di Ballroom Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Selasa (22/8/2023).

Menurut Sigit, hasil kesepakatan delegasi AMMTC +3 itu terkait dengan penguatan kerja sama pemberantasan kejahatan lintas-negara dengan semakin efektif dan adaptif. Sigit berharap dengan adanya kerja sama ini tak ada lagi pelaku kejahatan bersembunyi di negara tetangga.

"Tentunya pesan yang ingin kami sampaikan dalam pertemuan kali ini adalah tidak boleh lagi ada pelaku yang dapat bersembunyi dari kejahatan yang telah dilakukan," kata Sigit.

Disisi lain, Sigit menuturkan pesan tersebut juga terakomodir dalam delapan poin Deklarasi Labuan Bajo tentang peningkatan kerja sama penegakan hukum dalam memberantas kejahatan transnasional. Menurut Sigit, deklarasi itu sebagai landasan operasional penegakan hukum kejahatan lintas-negara.

"Seperti police to police, handling over, joint investigation dan mutual legal asistant. Kemudian meningkatkan pertukaran informasi yang cepat dan aman, meminta barang-barang yang terkait dengan kejahatan transnasional dan memfasilitasi pertukaran ahli dan personel dalam berbagai kegiatan kerjas ama antar-negara," ucap Sigit.

2 dari 3 halaman

Kerja Sama Perlindungan Saksi dan Korban Kejahatan Transnasional

Disamping itu, Sigit menekankan, salah satu deklarasi yang diinisiasi Indonesia terkait kerja sama melindungi saksi dan korban kejahatan transnasional telah disetujui seluruh peserta.

"Jadi ini adalah komitmen kita bahwa masyarakat merupakan pihak yang dirugikan dari kejahatan tersebut, dan kami berkomitmen untuk terus mengembangkan mekanisme perlindungan korban yang efektif dalam bentuk perlindungan fisik pengobatan, psikologis, dan pemulihan sosial demi memulihkan hak-hak korban," kata Sigit.

Tak hanya itu, Sigit menyebut terdapat deklarasi ASEAN tentang pengembangan kemampuan regional terkait peringatan dini dan respon dini dalam pertemuan tersebut. "Ini juga diinisiasi oleh Indonesia untuk mencegah dan menanggulangi radikalisasi dan kekerasan berbasis ekstrimisme," kata Sigit.

Kemudian satu deklarasi yang merupakan inisiatif Kamboja yaitu deklarasi ASEAN tentang pemberantasan penyelundupan senjata api. Ini merupakan wujud komitmen ASEAN untuk pemberantasan penyelundupan senjata api melalui kerja sama dan pendekatan komprehensif mulai dari kampanye bahaya penyelundupan senjata api, pertukaran informasi, dan berbagai upaya lainnya.

3 dari 3 halaman

Penandatanganan MoU

Kemudian selain deklarasi, dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan 6 MoU dengan negara-negara ASEAN yaitu Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam di bidang pencegahan dan pemberantasan kejahatan transnasional serta pengembangan kapasitas.

"Kami juga melakukan dua bilateral meeting dengan Malaysia dan Jepang serta pertemuan khusus dengan empat negara yaitu Singapura, Laos, Cina, dan Vietnam terkait kerjasama penegakan hukum, pengembangan kapasitas, pertukaran teknologi dan kegiatan-kegiatan lain untuk meningkatkan stabilitas keamanan di kawasan," tutur Sigit.

Seluruh yang dihasilkan dalam AMMTC ini, kata Sigit, menjadi awal yang baik dalam memerangi dan memberantas kejahatan lintas-negara ke depan.

"Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Labuan Bajo yang telah memberikan dukungan. Sehingga acara AMMTC yang ke-17 ini dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan deklarasi untuk kepentingan stabilitas kamtibmas di kawasan sesuai dengan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Semoga AMMTC kali ini memberikan kontribusi terhadap stabilitas kamtibmas dan memberikan kedamaian di kawasan ASEAN," tutup Sigit.