Sukses

Kemenkominfo Edukasi Remaja Soal Bahaya Stunting Lewat Pentas Seni "Genbestival"

Kemenkominfo menghadirkan terobosan baru dalam mendorong pemahaman dan kesadaran remaja akan bahaya dan pencegahan stunting.

Liputan6.com, Bogor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus menghadirkan inovasi dan terobosan baru dalam mendorong pemahaman dan kesadaran remaja akan bahaya dan pencegahan stunting. Teranyar, Kemenkominfo menggelar sosialisasi cegah stunting melalui pertunjukan seni bertajuk Genbestival. 

Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Kesehatan Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kemenkominfo Marroli J. Indarto mengungkapkan melalui pentas seni yang diselingi penyampaian informasi edukatif, diharapkan generasi muda lebih mudah memahami pesan pencegahan stunting. 

Menurut Marroli, edukasi stunting sangat penting dilakukan kepada generasi muda, karena mereka calon orang tua di masa depan. Melalui kegiatan ini, program penurunan stunting diharapkan juga berjalan maksimal, karena sudah dilakukan sejak dini.

“Jika sejak SMA atau remaja mereka sudah tahu lebih dulu tentang stunting, mereka bisa mempersiapkan diri kelak pada saat akan berumah tangga. Untuk itu, langkah kecil yang dapat dilakukan seperti menerapkan pola makan seimbang, perawatan kesehatan yang baik, dan lingkungan yang bersih,” kata Marroli J. Indarto saat membuka kegiatan Genbestival di SMA Taruna Andhiga, Bogor, Rabu (23/8). Genbestival dihadiri oleh perwakilan beberapa sekolah di Kota Bogor.

Cegah Stunting dengan 3 Cara Sederhana

Dokter Gia Pratama, yang hadir sebagai narasumber, mengajak para remaja untuk mencegah stunting dengan meningkatkan kekuatan tubuh melalui tiga cara sederhana yakni mengonsumsi nutrisi, olahraga, serta istirahat yang cukup. Untuk konsumsi nutrisi, Gia mengingatkan pentingnya komposisi dalam gizi seimbang dan isi piringku.

“Karena yang penting protein, vitamin sama mineralnya terpenuhi. Perlu diingat jika susu yang kita konsumsi ternyata lebih banyak gulanya dibanding proteinnya, maka konsumsi gula juga harus kita batasi, misalnya 50 gram per hari karena gula bisa menjadi makanannya bakteri,” katanya. 

Selain itu, pola hidup sehat yang perlu diingat adalah menjaga kebersihan lingkungan di rumah dan sekolah. Guna menghindari serangan bakteri, virus, jamur, serta parasit, Gia menyarankan para remaja dan masyarakat perlu sesering mungkin membersihkan diri setelah beraktivitas, termasuk membersihkan lingkungan agar terhindar dari penyakit.

2 dari 2 halaman

Angka Stunting di Kota Bogor

Data Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, mencatat angka stunting di Kota Bogor mencapai 18,7 persen, atau hampir 2 dari 5 anak usia di bawah dua tahun mengalami stunting. Angka ini masih harus diturunkan sesuai target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, yaitu 14 persen di tahun 2024.

“Kementerian Kominfo sangat mengharapkan masyarakat Kota Bogor, khususnya para generasi muda, lebih aktif dalam upaya mencegah terjadinya stunting melalui pendekatan 3P yaitu peduli dengan sekitar, terutama kondisi kesehatan keluarga. Pahami, sebanyak mungkin informasi terkait stunting, dan Partisipasi, menyukseskan gerakan sadar stunting,” Kata Marroli. 

Genbestival yang diadakan kali ini merupakan bagian dari kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat), yang merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting. Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari.

Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, GenBest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik.

 

(*)

Video Terkini