Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengumpulkan para menterinya untuk menggelar rapat terbatas guna membahas masalah polusi udara. Belum diketahui apa yang akan menjadi fokus dan arahan dari Jokowi terkait polusi udara di Jabodetabek.
"Iya (rapat polusi udara). Kita lihat nanti (yang menjadi fokus)," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada wartawan sebelum memulai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/8/2023).
Baca Juga
Berdasarkan pantauan, sejumlah menteri yang hadir antara lain, Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Advertisement
Kemudian, Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Azwar Anas, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Dilihat Liputan6.com, usai diguyur hujan pada Minggu malam, tingkat polusi udara Jakarta pada Senin (28/8/2023) pagi terpantau masih masuk kategori tidak sehat. Pada pukul 09.00 WIB, indeks kualitas udara Jakarta mencapai 160 AQI dengan konsentrasi US 73.8g/m.
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 14.8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dalam laman resmi iqair.com, dikutip Senin (28/8/2023).
Berdasarkan grafik riwayat kualitas udara, tercatat saat diguyur hujan tingkat polusi udara Jakarta sempat menurun pada pukul 19.00 WIB dengan 126 IQ US.
Kembali turun pada pukul 20.00 WIB dengan 112 IQ US. Adapun kualitas udara dengan rentang ini dinyatakan masuk kategori tidak sehat hanya untuk kelompok yang sensitif.
Nilai Indeks Kualitas Udara Jakarta Kembali Naik
Namun sayangnya, nilai indeks kualitas udara Jakarta kembali meninggi setelah semalam sempat menurun karena guyuran hujan. Indeks kualitas udara Jakarta kembali naik ke kategori tidak sehat sejak pukul 02.00 WIB, Senin (28/8/2023) pagi ini.
Diketahui, sejumlah wilayah di DKI Jakarta akhirnya diguyur hujan pada Minggu (27/8/2023). Melansir dari akun Instagram @jktinfo kawasan Stasiun Tebet dan sekitarnya bahkan terpantau hujan deras. Bahkan, hujan kali ini menjadi trending topic di X (sebelumnya Twitter).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, turunnya hujan ini dikarenakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang tengah dilakukan untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Jabodetabek.
"Hujan turun karena penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca yang masih dilakukan," kata Dwikorita saat dikonfirmasi, Minggu (27/8/2023).
Dwikorita juga menambahkan, teknologi ini akan terus dilakukan sampai 2 September mendatang. "Rencana sampai 2 September 2023," tambahnya.
Advertisement