Sukses

Bawa Perubahan di Masyarakat, Hj. Erni Terima Apresiasi Perempuan Berpengaruh

Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Timur, Hj. Erni Makmur menerima Apresiasi Perempuan Berpengaruh dari Dream.co.id dan Diadona.id untuk kategori Influential in Female Leadership.

Liputan6.com, Jakarta Dengan kontribusi dalam memperjuangkan hak-hak perempuan serta mampu membawa perubahan positif di masyarakat, Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Timur, Hj. Erni Makmur menerima Apresiasi Perempuan Berpengaruh dari Dream.co.id dan Diadona.id untuk kategori Influential in Female Leadership.

Hj. Erni pun mempersembahkan penghargaan ini untuk seluruh kaum perempuan yang ada di Indonesia, khususnya Kalimantan Timur. Dirinya pun menegaskan bakal terus memajukan perempuan untuk terus berdaya, berkarya, dan berperan di masyarakat.

"Untuk perempuan Indonesia, marilah terus berkiprah, terus memberikan kontribusi, apa pun jabatannya, apa pun potensinya, apa pun yang dimiliki, teruslah memberikan karya untuk Indonesia," katanya usai menerima Apresiasi Perempuan Berpengaruh di Ballroom Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (28/8/2023).

"Ada satu perkataan, bahwa wanita itu dicintai bukan karena kecantikannya, tapi dia menjadi cantik karena kita mencintainya," imbuh Hj. Erni.

Selain itu, ia pun tidak menampik bahwa peran ibu menjadi inspirasinya dalam bekerja sehari-hari dan memberikan kontribusi untuk masyarakat hingga dirinya dinobatkan sebagai perempuan berpengaruh versi Dream.co.id dan Diadona.id.

"Sosok yang paling berpengaruh tentunya adalah ibu saya sendiri yang mendidik bagaimana jadi perempuan berani, kemudian memberikan seluruh kemampuan yang dimiliki, itulah yang kita berikan dengan ikhlas dan kerjakan dengan tuntas sampai selesai," ujar Hj. Erni.

2 dari 3 halaman

Tantangan ke Depan

Di sisi lain, Hj. Erni menyebut, setelah ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara oleh Presiden Joko Widodo, terdapat beberapa tantangan besar yang akan dihadapi ke depan, khususnya untuk PKK di Benua Etam.

 

"Kalimantan Timur hanya terdiri dari 10 kabupaten kota dan tantangan terberatnya adalah bahwa TP PKK harus melakukan pembinaan ke-10 kabupaten/kota, tidak hanya lewat darat, tapi juga lewat laut, dan udara," sebutnya.

"Jadi luasnya luar biasa dan perjalanannya tidak mudah dan itu mungkin tantangan terberatnya. Terlebih lagi ketika Kalimantan Timur sudah ditetapkan sebagai ibukota negara, secara otomatis perempuan yang ada di Kalimantan Timur harus berkontribusi, tidak hanya menjadi penonton tetapi juga harus memberikan sumbangsihnya untuk Kalimantan Timur," tambah Hj. Erni.

Namun, dirinya yakin bahwa dengan peran wanita di PKK yang sangat besar, tantangan tersebut bisa dilalui dengan baik.

"TP PKK tentunya berkolaborasi dengan seluruh OPD yang ada di setiap provinsi dan itu sudah berlaku di seluruh Indonesia. Bahwa TP PKK harus bersinergi dengan semua OPD yang ada untuk kesejahteraan dan pemberdayaan keluarga," ujar Hj. Erni.

3 dari 3 halaman

Mitra Strategis Pemerintah

Hj. Erni menilai bahwa PKK merupakan mitra pemerintah yang strategis dan vital dengan berbagai program pemberdayaan yang melingkupi di dalamnya.

"Program pemberdayaan PKK terdiri dari Pokja I sampai dengan Pokja IV, itu hampir semua OPD masuk di situ. Jadi mulai dari pola asuh anak, kemudian gemar membaca, gizi, dan kesehatan. Jadi 10 program PKK di dalam sub program PKK itu lah semua OPD masuk di dalam situ," ujarnya.

"TP PKK adalah mitra pemerintah tetapi bukan ASN dan TP PKK memiliki kader yang bersinergi, dari mulai pusat, provinsi, sampai RT. Dan itu tidak dimiliki oleh organisasi lain, selain PKK," jelas Hj. Erni.

Dirinya mengatakan bahwa masyarakat merasa senang dilibatkan dalam program PKK yang tengah berjalan hingga kini.

"Masyarakat senang dilibatkan dalam PKK, jadi sampai ke tingkat RT, ada dasawisma, mereka merasa terbantu, kemudian Posyandu, kader-kader Posyandu sebagian besar adalah ibu-ibu PKK, jadi mereka yang membantu petugas kesehatan di dalam Posyandu, termasuk dinas-dinas kesehatan yang tidak bisa menjangkau sampai di level paling bawah," katanya.

 

(*)