Liputan6.com, Jakarta - Penghargaan Achmad Bakrie XIX memilih empat anak bangsa sebagai peraih penghargaan tahun ini. Mereka dinilai layak menyandang predikat sosok inspiratif dan penuh karya untuk kemajuan Indonesia.
Ketua Penyelenggara Penghargaan Achmad Bakrie XIX Aninditha Anestya Bakrie, menyebut empat sosok tersebut adalah Fachry Ali untuk bidang Pemikiran Sosial, Joko Pinurbo untuk bidang Sastra, Andrijono untuk bidang Kedokteran, dan Carina Joe untuk bidang Sains.
“Penghargaan Achmad Bakrie kembali digelar tahun ini dengan memberikan penghargaan kepada empat orang dalam bidangnya masing-masing,” kata Aninditha melalui keterangan pers diterima, Senin (28/8/2023).
Advertisement
Wanita karib disapa Ditha ini melanjutkan, mereka para penerima penghargaan telah dipilih melalui seleksi ketat tim juri yang terdiri dari tim Freedom Institute, perwakilan Bakrie Group, dan pakar atau konsultan independen.
“Mereka yang terpilih tahun ini adalah orang Indonesia yang selama ini mengabdikan hidupnya untuk berkarya yang bermanfaat bagi orang banyak. Ini sesuai amanah H. Achmad Bakrie tentang keIndonesiaan dan kemanfaatan,” ungkap Ditha.
Senada dengan itu, Co-Founder PAB yang juga Direktur Eksekutif Freedom Institute, Rizal Mallarangeng mengungkapkan setelah melalui diskusi panjang dan pertimbangan yang matang, semua penerima dipastikan bersedia menerima penghargaan tersebut.
“Para penerima penghargaan juga hadir di acara Penghargaan Achmad Bakrie XIX, termasuk Carina Joe saat ini menetap di London,” tutur Rizal.
Sebagai informasi, Penghargaan Achmad Bakrie diselenggarakan oleh Keluarga Bakrie yang didukung oleh Bakrie Group melalui Bakrie Untuk Negeri. Sejak digelar pertama kali pada 2003 sampai penyelenggaraan terakhir di tahun 2022 lalu, Penghargaan Achmad Bakrie telah diberikan kepada 82 penerima yang terdiri dari 78 perorangan dan 4 lembaga atau kelompok. Artinya, jika ditambah dengan empat penerima tahun ini, maka total penerima penghargaan saat ini berjumlah 86 penerima.
Diketahui, para penerima penghargaan merupakan tokoh dan lembaga yang menghasilkan karya luar biasa dan inspiratif yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Hal itu sesuai dengan amanah dari pendiri Bakrie; H. Achmad Bakrie (1916-1988) yang tertuang dalam filosofi Bakrie atau Trimatra Bakrie yaitu keIndonesiaan, kemanfaataan dan kebersamaan.
“Trimatra Bakrie masih terus dijalankan sebagai bentuk komitmen pada pembangunan bangsa dan negara Indonesia serta untuk menghargai karya-karya terbaik, kreatif, dan inovatif yang ditujukan bagi kemajuan dan perkembangan positif bangsa Indonesia,” Rizal menandasi.
4 Penerima Penghargaan Achmad Bakrie XIX
Fachry Ali (Jakarta)
Bidang Pemikiran Sosial
“Berjasa memakai ilmu-ilmu sosial dalam melihat Islam Indonesia, dan berkontribusi memperkenalkan kajian-kajian ilmu sosial kepada komunitas intelektual Islam Indonesia.”
Joko Pinurbo (Yogyakarta)
Bidang Sastra
“Puisinya yang secara tajam menggabungkan warisan puisi lirik dengan budaya populer dan satire sosial.”
Andrijono (Jakarta)
Bidang Kedokteran
“Penemuannya terkait deteksi dini atas kanker rahim (serviks) melalui air kemih dianggap sangat revolusioner membantu kaum perempuan dalam mengantisipasi dan mengatasi penyebab tertinggi kedua meninggalnya kaum perempuan setelah kanker payudara.”
Carina Joe (London)
Bidang Sains
“Hasil risetnya mempercepat penemuan vaksin AstraZeneca yang ikut berperan sangat penting dalam mengatasi pandemi Covid-19.”
Advertisement