Sukses

Zulkifli Hasan: Namanya Pembantu Presiden, Masa Pilpres Nggak Lapor Pak Jokowi

Ia memuji kehebatan Jokowi yang terus memenangkan kontestasi di Pilpres. Menurutnya, Ia harus banyak belajar dari pengalaman Jokowi tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan, bahwa dirinya merupakan orang dekat Presiden Jokowi. Karena itu segala hal dilaporkan termasuk soal Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Saya ini kan pembantu Presiden, Pak Prabowo juga. lho, pembantu Presiden itu mengawinkan anak saja lapor, betul enggak Pak Prabowo? Kalau mau ke luar negeri, lapor enggak Pak? Lapor. Namanya pembantu Presiden, lapor. Apalagi Pilpres, masa enggak lapor. Betul gak? Ya lapor," kata Ketum Zulhas, saat pidato acara HUT PAN ke-25 di Jakarta, Senin malam, (28/8/2023).

Menteri Perdagangan itu juga menegaskan bahwa dirinya tidak mendapat arahan dari Jokowi. "Jadi kalau ditanya ada arahan atau tidak? tidak ada arahan. Nah itu dicatat. Tapi lapor, kita yang lapor. Bukan diminta," ujar dia.

Ia memuji kehebatan Jokowi yang terus memenangkan kontestasi di Pilpres. Menurutnya, Ia harus banyak belajar dari pengalaman Jokowi tersebut.

"Beliau itu bagaimana kita enggak ajak diskusi, Walikota hebat, dari Solo jadi gubernur menang. jadi presiden dua kali menang mutlak," pujinya.

Tidak ketinggalan, Prabowo Subianto pun memberi gelar kepada Jokowi yakni 'Maestro', sehingga wajar jika memberi laporan kepada Jokowi.

"Hebat enggak? Pak Prabowo kasih gelar Maestro. Ya kita lapor, kita diskusi. Tapi catat, tidak ada arahan," ucapnya.

 

Zulhas juga menegaskan PAN adalah partai yang selalu sejalan dengan segala gagasan untuk kemajuan. Dari awal berdirinya, PAN adalah partai yang selalu selaras dengan ide-ide kemajuan peradaban masyarakat.

Ia menyoroti perubahan dunia yang begitu cepat di segala aspek kehidupan. Karena itu, ia menekankan pentingnya penyesuaian agar dapat menghadapi perubahan zaman dalam upaya mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik.

“Dunia yang berubah cepat, dengan kemajuan yang tak terelakkan, ditambah aneka ketidakpastian global, mensyaratkan pembaruan ide dan nilai-nilai dalam memperjuangkan kepentingan rakyat,” tutur Zulhas.

2 dari 3 halaman

PAN Makin Terbuka

Sudah 25 tahun Partai Amanat Nasional (PAN) eksis di kancah politik nasional. Di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan (Zulhas) selama dua periode, partai berlambang matahari putih ini dikenal makin terbuka dan menarik di kalangan anak muda.

Karenanya PAN sukses menjelma menjadi partai yang paling banyak dipilih para politisi muda. Pada periode 2019-2024 saja, PAN mampu menempatkan anggota legislatif di bawah usia 30 tahun terbanyak, jumlahnya enam orang anak muda.

Torehan ini tentu tidak membuat PAN berpuas diri, malah semakin terpacu untuk terus lebih banyak melibatkan anak muda. Komitmen PAN ditunjukkan dari lahirnya organisasi otonom (ortonom) yang bernama Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN). Melalui ortonom tersebut, PAN mendorong keterlibatan aktif pemuda dalam berbagai aksi sosial dan politik.

Ketum Zulhas, mengatakan generasi muda memang merupakan segmentasi pemilih PAN, yang tentunya akan diberikan perhatian lebih. 

“Segmen pemilihnya PAN datang dari masyarakat urban, aktif produktif, termasuk mereka yang rasional dan menengah ke atas,” jelas dia di acara puncak HUT ke-25 PAN di Hotel Sultan Jakarta, Senin (28/8/2023) malam.

Di atas podium Zulhas menjelaskan, partainya sangat ingin bisa memberikan banyak pengalaman untuk anak muda dalam berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. Hal tersebut, diharapkan Zulhas bisa membangun kesadaran anak muda untuk lebih aktif berkontribusi kepada masyarakat.

Perayaan ini dihadiri sejumlah tokoh politik, di antaranya, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk F. Paulus. Ada juga Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Menpora sekaligus Ketua DPP Partai Golkar Dito Ariotedjo, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Selain itu, turut hadir juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Menko PMK Muhadjir Effendy.

Oleh karena itu, PAN senantiasa merekrut tokoh-tokoh muda yang memiliki kompetensi tinggi untuk terjun ke politik. Mulai dari pengusaha muda Tom Liwafa, Selebritis Ritchie Ismail atau Jeje ‘Govinda’, hingga tokoh santri seperti Gus Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani Probolinggo.

Kehadiran ketiga tokoh tersebut, selain muda juga merupakan representasi dari berbagai kelompok dan golongan. Hal tersebut sesuai dengan semangat PAN yang senantiasa terbuka.

3 dari 3 halaman

PAN Siapkan Sederet Ide

Selain dari segi politik, tutur Zulhas, PAN juga selalu menyiapkan sederet ide untuk ditawarkan kepada anak muda dalam rangka menghadirkan solusi bagi persoalan yang tengah dihadapi masyarakat. Solusi yang dihadirkan, diyakininya dapat memuaskan hasrat anak muda yang kritis dan rasional.

Ia mengungkapkan, salah satu yang ingin dihadirkan PAN adalah menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya untuk anak muda. Selain itu, partai matahari putih juga turut menghadirkan solusi kesejahteraan bagi para pemilih muda yang sudah berumah tangga.

“PAN ingin pemilih muda yang sudah berumah tangga, bisa memiliki kemampuan membeli rumah dengan cicilan yang mudah dan murah, hal ini yang kita perlu hadirkan untuk disosialisasikan ke pemilih muda dan pemula,” kata Zulhas.

Selain hadirkan lapangan kerja dan kemudahan memiliki hunian, PAN juga ingin mendorong jiwa berwirausaha di kalangan anak muda. Salah satunya dengan cara menggelar festival musik bertajuk Birukan Langit Indonesia Stage (BLIS).

BLIS merupakan wadah paling tepat untuk mendekatkan UMKM dengan kalangan milenial, karena kaum muda tentu sangat menyukai acara musik. “PAN melihat festival musik dan UMKM adalah kombinasi efektif dalam menjaring perhatian anak muda,” ucap dia.

Diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk Pemilu 2024 mencatat sebanyak 204.807.222 pemilih, termasuk warga negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri. Dari jumlah itu, generasi milineal menjadi pemilih terbanyak di Pemilu 2024 dengan persentase 33,6 persen atau 68.822.369 orang. Sementara generasi z yang lahir dari tahun 1997 sampai 2000-an berjumlah 46.800.161 atau 22,85 persen.