Sukses

Gandeng Kemenko PMK, UIN Sunan Kalijaga Wujudkan GNRM untuk Disabilitas

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Kebudayaan (Kemenko PMK), Forum Rektor Indonesia (FRI) dan UIN Sunan Kalijaga secara bersama menyukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Kebudayaan (Kemenko PMK), Forum Rektor Indonesia (FRI) dan UIN Sunan Kalijaga secara bersama menyukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Salah satunya dengan giat pelatihan inisiasi digital untuk mahasiswa difabel se-Yogyakarta.

“Sebelum pelatihan, terlebih dulu tim melakukan pengembangan kurikulum dan modul pelatihan dengan tema-tema literasi digital untuk penyiapan mahasiswa ke dunia kerja. Yang selanjutnya, modul-modul tersebut dilatihkan kepada para peserta,” kata Siti Aminah, S.Sos., M.S.i selaku pemateri dalam giat ini, seperti dikutip dari siaran tertulis diterima, Selasa (29/8/2023).

Siti menambahkan, media online adalah platform yang bisa digunakan untuk membangun brand dan strategi meningkatkan citra brand sehingga bisa diterima oleh masyarakat. Kemudian, Noor mengungkapkan tips dan trik menjadi affiliate yang tentu saja menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh teman-teman mahasiswa difabel untuk mencari uang.

“Jadi hindari berjualan di pinggir jalan atau di lampu merah, namun upayakan untuk berjualan secara online karena bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” saran Siti.

Senada dengan itu, Noor Alfi Fajriyan, S.Pd. yang juga berperan sebagai pemateri mengakui, peserta pelatihan sangat antusias. Sebab materi yang dibahas sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka.

“Kami berinteraksi dengan para peserta mengenai pengalaman mereka dalam melakukan transaksi melalui kanal-kanal digital, dan ditemukan hampir keseluruhan peserta telah memanfaatkan toko online, seperti shopee, tokopedia, dan lain sebagainya,” tutur Noor.

2 dari 2 halaman

Tema Kerja Disabilitas Tingkatkan Partisipasi

Selain Siti dan Noor, pada sesi pelatihan berikutnya, dua narasumber lain kembali dihadirkan. Mereka adalah yaitu Dr. Agung Setiawan, S.Pd.I., M.Pd.I dan Via Haiyun Karimah S.Pd. Keduanya membahas tema Kerjabilitas untuk meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam pembangunan.

“Mahasiswa peserta pelatihan tidak kalah antusias dengan pelaksanaan sesi pagi, karena kerjabilitas merupakan sesuatu yang baru,” seru Agung.

Agung memastikan, para peserta dibekali dengan informasi-informasi penting dan sejauh mana Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menjamin hak-hak penyandang disabilitas dalam memperoleh pekerjaan yang layak.

“Tanya jawab juga berlangsung pada siang hari ini, terutama berkisar pada bagaimana cara untuk mendaftar pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi para difabel ini,” tutur Agung.

Via percaya, materi dibagikan merupakan salah satu hal yang harus dipersiapkan mereka dalam menghadapi dunia kerja. Sebab, persaingan dunia kerja yang kompleks menjadikan siapa pun harus membekali diri.

“Hal ini agar dapat berpartisipasi penuh dalam pekerjaannya sehingga nantinya mampu bersaing dalam dunia kerja yang krusial hari ini,” dia menandasi.

Diketahui, fokus kegiatan adalah untuk menyiapkan mahasiswa difabel siap dengan dunia kerja yang serba digital.

Setelah pekan lalu berhasil mengadakan pelatihan untuk pelajar sekolah penyandang disabilitas, maka pekan ini pelatihan dikhususkan untuk mahasiswa yang juga memiliki keterbatasan yang sama.

Sebagai informasi, kegiatan lanjutan ini dilakukan pada tanggal 29 dan 30 Agustus 2023, tepatnya di Teatrikal Lantai 4, Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN Sunan Kalijaga yang diikuti oleh 85 mahasiswa penyandang disabilitas se-Yogyakarta. Pelatihan mengusung tema Digital Literacy for Students with Disabilities: Entering the Workplace.