Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, Kamis (31/8/2023), Ketua Umum Partai Gerindra yang juga merupakan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto bakal menyambangi DPP Partai Golkar Jakarta.
Hal tersebut juga telah dibenarkan Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono. Menurut Dave, Prabowo Subianto akan datang ke Kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat pada sore nanti.
Baca Juga
"Nanti jam 15.00, rencananya," ujar Dave Laksono saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (31/8/2023).
Advertisement
Meski begitu, Dave belum mengungkapkan secara gamblang pembicaraan apa yang nantinya akan dibahas bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Termasuk apakah akan membahas bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Namun menurut Dave, Prabowo hadir berdasarkan undangan khusus dari Airlangga untuk menjadi pembicara di Public Lecture Partai Golkar atau Kuliah Umum yang bertema 'Menjawab Tantangan Kepemimpinan Masa Depan Menuju Indonesia Emas 2045'.
Acara itu bisa diikuti secara terbatas dan live via Zoom mulai pukul 16.30 sampai 18.00 WIB.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menghadiri kegiatan Rapat Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Tahun 2023, Senin 28 Agustus 2023.
Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga menyebutkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia kian solid, ditandai dengan indikator fundamental yang terus menguat.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang mampu mencapai 5,17% di kuartal II 2023 ini, maka Indonesia memiliki bekal yang baik untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Melalui Visi ini, Indonesia menargetkan predikat sebagai “High Income Country”.
Menko Airlangga Ungkap Strategi Indonesia Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Airlangga Hartarto pun yakin bahwa di 2045 Indonesia bisa memiliki PDB Nominal sebesar USD 9,8 triliun, dengan GNI per kapita USD30.300, porsi penduduk middle income sebesar 80%, kontribusi industri manufaktur pada PDB mencapai 28%, dan penyerapan 25,2% tenaga kerja.
"Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal," tutur Menko Airlangga dalam keterangan tertulis.
Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
"Indonesia juga mempunyai berbagai modal untuk mencapai visi tersebut, yaitu sumber daya manusia yang mendekati puncak bonus demografi, yang hanya bisa kita peroleh dalam 13 tahun ke depan dan hanya akan terjadi sekali dalam sebuah peradaban bangsa. Oleh karena itu, kita tidak bisa hanya menunggu ataupun kita pasif. Kita harus aktif agar bonus demografi yang 13 tahun ini bisa kita capai," ujar Menko Airlangga.
Advertisement
Modal Sumber Daya Alam
Selanjutnya modal sumber daya alam yang sangat besar, diantaranya 125,57 juta hektar Kawasan Hutan, cadangan sumber daya energi mineral, hingga potensi energi terbarukan mencapai 3,716 GW.
Pemerintah juga menggencarkan pembangunan infrastruktur yang dirancang secara komprehensif melalui Program dan Proyek Strategis Nasional di seluruh wilayah Indonesia.
Indonesia juga turut aktif berperan dalam kerja sama internasional. Tahun 2022, Indonesia berhasil menyelenggarakan G20 yang menghasilkan 226 proyek multilateral dan 140 proyek bilateral dan dilanjutkan tahun 2023 dengan Keketuaan ASEAN.
Saat ini Indonesia juga sedang dalam proses aksesi untuk dapat bergabung dengan OECD, sebagai salah satu ikhtiar mempercepat transformasi kita menjadi negara maju.