Sukses

HEADLINE: Megawati dan Mardiono Bahas Cawapres Ganjar, Peluang Sandiaga?

Sosok yang dibutuhkan Ganjar Pranowo untuk mendampinginya di Pilpres 2024 adalah tokoh yang bisa mendongkrak elektabilitasnya di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, Mardiono dan Megawati membahas soal penetapan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo.

Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI PPP, Mardiono memang diberi tugas melobi Megawati agar memilih Sandiaga Uno menjadi pendamping Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

PPP sendiri getol menyodorkan Sandiaga Uno ke Megawati lantaran Menteri Periwisata itu dianggap bisa menggenjot elektabilitas Ganjar Pranowo. Sebab menurut Juru Bicara PPP, Achmad Baidowi dari berbagai lembaga survei, elektabilitas Sandiaga Uno selalu menempati posisi kedua, bahkan ketika dipasangkan dengan siapapun capresnya. 

"Artinya yang lain swing kadang satu kadang tiga. Pak Sandi konstan di nomor dua. Itu tentunya bahwa stabil menjadi kekuatan tersendiri Pak Sandiaga Uno. Ini belum bekerja maksimal masih sebatas beliau diusulkan PPP," kata Baidowi di Jakarta, Kamis, (31/8/2023).

Sementara jika sudah diusung sebagai calon wakil presiden, Baidowi yakin elektabilitas Sandiaga Uno akan meningkat karena sudah memiliki basis sosial yang kuat. Misalnya dalam aspek demografi, Sandiaga cukup mewakili orang Luar Jawa. Sementara dalam pilpres, kombinasi pasangan Jawa dan Luar Jawa sangat menentukan.

"Pada 2004 SBY-JK, 2014 Jokowi-JK, 2024 Ganjar Pranowo dengan Sandiaga Uno, kalau keinginan kami. Itu merepresentasikan demografi pemilih keterwakilan Jawa dan Luar Jawa," kata dia.

Kemudian, Sandiaga juga mewakili kelompok religius sehingga bisa melengkapi Ganjar Pranowo yang nasional. "Pak Sandi tidak diragukan lagi keislamannya," ujar dia.

Kemudian, kata Baidowi, Sandiaga juga memiliki basis pemilih milenial dan Gen Z serta cukup populer di kalangan emak-emak. "Pemilih loyal Pak Sandi itu masih ada," ujarnya.

Di sisi lain, Sandiaga juga merupakan pengusaha dan berlatarbelakang ekonom sehingga bisa menopang calon presidennya. Sebab selama ini, kata dia, cawapres lebih banyak ditugaskan untuk mengurus masalah ekonomi. 

"Pak JK misalnya, baik dengan SBY maupun dengan Pak Jokowi lebih pada ekonomi. Pak Budiono pun begitu, nah dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Pak Sandiaga Uno," kata dia.

Dengan kelebihan dan latarbelakang yang dimiliki Sandiaga Uno, PPP yakin akan dipilih sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. Meskipun nantinya keputusan akan diserahkan ke Megawati. 

“Apakah Sandi yang nanti akan dipilih ya mudah-mudahan, tentu kawan di PDIP khususnya Bu Mega akan rasional dalam menentukan pilihan politiknya,” ujar Baidowi.

Nantinya, kata Baidowi akan ada pertemuan antar ketua umum partai politik pendukung Ganjar Pranowo untuk membahas soal cawapres.

"Salah satunya ya membahas tentang figur, peluang-peluang figur, terus tim pemenangan. Meskipun tim pemenangan hari ini sudah jalan," tandasnya.

 

Sandiaga Optimis Dipilih Jadi Cawapres Ganjar

Sementara Sandiaga sendiri mengaku optimis pertemuan Megawati dan Mardiono tersebut membuahkan kesepakatan politik. Di mana ia PDIP akan memilih calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo dari PPP.

"Kalau saya menganggapnya sih optimis dan positif," ucap Sandiaga.

Optimismenya kian bertambah ketika dirinya bertemu dengan sejumlah pimpinan PDIP di gedung DPR RI.

Para pimpinan partai berlambang banteng moncong putih itu memintanya untuk berdoa lebih sering dan lebih panjang untuk menyambut penetapan Capres-Cawapres 2024.

"Tadi sempat teman-teman PDI Perjuangan menyampaikan beberapa harapan dan meminta saya untuk berdoa lebih panjang," ungkap Sandiaga Uno seraya tertawa.

"Tapi pada intinya kita akan terus membuka komunikasi untuk mengajak semua pihak bersama membangun negeri," ujarnya menegaskan.

Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ini mengatakan, hasil pertemuan dengan Megawati akan disampaikan oleh Mardiono dalam waktu dekat.

"Nanti Pak Mardiono akan menyampaikan, tapi saya diberitahu bahwa pembicaraan terus berlanjut dan terus meningkat ke tingkatan selanjutnya. Jadi kita sabar saja menunggu, ibaratnya pasangan calon gitu mau menikah kan orangtuanya harus bicara dan harus sepakat," ungkap Sandiaga Uno.

"Itu yang kita beri ruang dan penghormatan kepada orangtua-orangtua kita ini untuk berbicara dalam situasi yang bersahabat kondusif dan saling menghormati," tambahnya.

 

2 dari 3 halaman

Menghitung Peluang Sandiaga Uno

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai peluang Sandiaga Uno untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo cukup besar.

"Sandi kan termasuk yang paling mungkin diusung maju di 2024," kata Adi kepada Liputan6.com di Jakarta.

Jika dilihat dari hasil survei, menurut Adi, yang paling berpeluang sebenarnya Erick Thohir karena memiliki elektabilitas tinggi meski dipasangkan dengan beberapa capres. Namun Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendorong Menteri BUMN itu menjadi cawapres justru bergabung ke koalisi Prabowo Subianto.

"Karena kalau kita melihat cawapres potensial yang tertinggi itu ET. Baik untuk Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, disusul Sandiaga, AHY, Muhaimin dan Andika. Itu kalau kita membaca angka statistik. Tapi membaca bagaimana konfigurasi politik saat ini rasa-rasanya yang paling berpeluang jadi pendamping Ganjar, Sandiaga dan Andika," ujar dia. 

Namun, di luar nama tersebut ada pula Ridwan Kamil dan Mahfud Md yang memiliki elektabilitas signifikan dan memiliki magnet politik.

Sementara mengenai pertemuan Megawati dan Mardiono, kata Adi, keduanya hanya ingin memantapkan kesolidan dalam berkoalisi. 

"Karena itu PPP tidak akan mungkin pindah ke lain hati ditengah gonjang ganjing politik yang terus berkembang," ujarnya.

Sementara Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai sebenarnya PDIP sudah memiliki cara dan ciri-ciri sendiri untuk menentukan cawapres Ganjar, yaitu tokoh senior atau sosok yang besar dalam sebuah partai politik. 

"Kalau Sandiaga dia masih muda dan punya peluang di 2029 cuma memang dia punya pengaruh di PPP karena menjabat sebagai ketua Bapilu. Artinya, saya rasa PDIP akan berhitung nantinya," katanya.

Namun, kata dia, sosok yang dibutuhkan Ganjar Pranowo untuk mendampinginya di Pilpres 2024 bukan lah Sandiaga Uno. Sebab, Ganjar membutuhkan tokoh yang bisa mendongkrak elektabilitasnya di Jawa Barat dan Jawa Timur. 

"Kebutuhan cawapres bagi Ganjar bukan seorang Sandiaga kalau soal logistik okelah Sandiaga, tapi kan kalau kita lihat pertarungan hari ini Ganjar membutuhkan cawapres yang kuat di Jabar atau Jatim karena kuatnya PDIP di Jateng. Jadi cawapres yang akan dipilih harus mewakili kebutuhan itu," ujarnya.

Sehingga menurutnya, sosok yang tepat untuk mendampingi Ganjar adalah Yenny Wahid atau Khofifah Indarparawansa.

"Mereka dinilai bisa memperkuat suara Ganjar di sana, makaya munculnya dua nama itu menguntungkan bagi Ganjar apalagi mereka perempuan dan NU dan bisa jadi keuntungan juga bagi PDIP bisa mengambil dukungan dari mereka," tandasnya.

Sementara PPP sendiri tak ambil pusing dengan tokoh-tokoh yang juga ingin menjadi cawapres Ganjar Pranowo seperti Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sebab ia yakin PDIP tetap akan memilih kader PPP karena partai yang pertama kali bergabung dengan PDIP.

"Dalam sejarah islam itu ada dikenal dengan "assabiqunal awwalun" sahabat yang pertama kali bergabung dengan rasulullah itu mendapatkan privilage. Nah sekarang belum bergabung kok sudah minta-minta," kata Juru Bicara PPP Achmad Baidowi.

PPP pun meminta agar PKB bergabung terlebih dahulu dengan koalisi pendukung Ganjar Pranowo sebelum mengajukan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. 

"Segala peluang akan terbuka jika bergabung dalam satu barisan. Soal kemudian apakah Cak Imin punya keinginan, PPP punya keinginan, Perindo punya keinginan, Hanura punya keinginan, PDIP punya keinginan, itu hal yang lumrah secara politik," kata dia.

3 dari 3 halaman

5 Bacapres Ganjar Pranowo

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan bahwa partainya masih mempertimbangkan lima nama bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

"Kan masih lima nama yang sekarang sedang kami pertimbangkan," kata Puan.

Menurut dia, lima nama bakal cawapres tersebut masih belum mengerucut karena masih dalam pertimbangan, apalagi bisa saja muncul nama baru bakal cawapres dalam daftar PDIP.

"Jadi, ya lihat saja nanti pada waktunya apakah nama-nama dari lima nama itu yang akan kami pilih atau kemudian akan ada tambahan nama lagi yang nantinya muncul dalam list PDI Perjuangan," katanya.

Yang jelas, tambah Puan, sampai saat ini masih lima nama bakal cawapres yang sedang digodok untuk memastikan figur yang pas mendampingi Ganjar sebagai bakal capres yang diusung partai berlambang banteng tersebut.

"Masih lima nama, kami pertimbangkan dulu bagaimana baiknya ke depan," ujar Puan.

Lima nama bakal cawapres untuk Ganjar sempat disebut Puan saat puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-25 Partai Kebangkitan Bangsa di Stadion Manahan Solo, Jateng, Minggu, 24 Juli 2023.

Lima nama itu adalah Sandiaga Salahudin Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Muhaimin Iskandar.