Liputan6.com, Jakarta Setiap perguruan tinggi, pasti ingin tumbuh dan berkembang dengan membangun sejumlah inovasi agar menjadi keunggulan serta mampu bersaing sesuai dengan visi dan misinya. Di sisi lain, adanya transformasi standar nasional dan akreditasi pendidikan tinggi yang baru pun menjadi langkah strategis agar dapat diambil perguruan tinggi.Â
Dalam Merdeka Belajar episode ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi pada 29 Agustus 2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa kerangka umum tersebut, dibutuhkan saat ini, untuk merespon secara cepat setiap perubahan dan dinamika yang terus berlangsung di tengah-tengah masyarakat global.Â
Baca Juga
Â
Advertisement
Hadir pada peluncuran tersebut Rektor Universitas Terbuka (UT), Ojat Darojat dengan delapan rektor PTN lainnya. Menurut Ojat, kerangka sebelumnya cenderung preskriptif dan berorientasi pada proses dan kurang menekankan pada luaran, serta tidak memberikan ruang gerak, terutama pada UT sebagai satu-satunya single mode distance teaching university di Indonesia.Â
Sebaliknya, kerangka baru, lanjutnya, lebih otonom karena membuka ruang untuk tumbuhnya inovasi dan kreativitas seiring dengan munculnya beragam learning delivery modes yang terus berevolusi. Hal itu sejalan dengan kemajuan yang dicapai dalam bidang teknologi pendidikan dan perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat global.Â
Â
"Dengan diluncurkannya standar nasional dan akreditasi yang baru ini InsyaAllah akan memberikan secercah harapan baru bagi kami di UT dan komunitas pendidikan tinggi," ujar Ojat.Â
Kerangka baru ini juga akan menjadi pilar penting bagi masyarakat pada umumnya untuk melahirkan tatanan pendidikan yang berwajah ke-Indonesiaan. Perguruan tinggi dapat berperan lebih optimal mendukung program-program pemerintah melalui penyiapan sumber daya manusia unggul agar sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju.Â
Â
(*)