Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY belum memberikan keterangan usai gagal menjadi calon wakil presiden untuk bacapres Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Adapun Anies Baswedan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bacawapresnya. Hal inilah membuat Partai Demokrat berang dan membuat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung dan berdampak dicabutnya dukungan untuk Anies.
Baca Juga
SBY mengaku kecewa dengan keputusan NasDem dan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapres, di mana PKB tak ada dalam Koalisi Perubahan dan Perbaikan (KPP). Kekecewaan Demokrat kian dalam lantaran Anies sempat berkirim surat dan meminta AHY menjadi pendampingnya di Pilpres 2024.
Advertisement
Meski kecewa, AHY tetap memperlihatkan ketegarannya dalam postingan Instagram pribadinya @agusyudhoyono. AHY memposting foto dirinya tengah berada di atas vespa bersama istri dan anaknya.
AHY terlihat gagah memboncengi sang istri yang sama-sama mengenakan helm berwarna hitam tanpa mika kaca. Postingan itu saat dilihat Liputan6.com sudah disukai oleh sekitar 56.185 orang.
Dalam postingannya AHY berpantun naik vespa untuk mengajak keluarga nonton bioskop.
"Naik motor pergi ke bioskop, bareng anak istri membuat konten, mampir ke warung untuk makan sop, kalau ada yang mau reels jangan lupa tulis komen," ucap AHY dikutip Minggu (3/9/2023).
"Ada yang mau lihat reels JJS kami?," AHY menambahkan.
Demokrat Gorontalo Resmi Cabut Dukungan Kepada Anies Baswedan
Usai Partai NasDem mengumumkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Anies Baswedan, Partai Demokrat mengambil keputusan lain. Salah satunya pengurus Partai Demokrat yang ada di Provinsi Gorontalo.
Keputusan tersebut dituangkan dalam dua poin penting yang menjadi dasar Partai Demokrat hengkang dari koalisi perubahan. Poin tersebut diantaranya, Partai Demokrat secara resmi mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024.
Keputusan ini tidak hanya mencerminkan perubahan signifikan dalam dinamika politik nasional, tetapi juga menegaskan komitmen partai untuk menghormati kesepakatan koalisi yang ada.
Kedua, Partai Demokrat memutuskan untuk keluar dari koalisi Perubahan & Persatuan (KPP) karena terjadi pengingkaran terhadap kesepakatan yang telah disepakati selama ini. Keputusan ini diambil untuk memastikan kesetaraan antara tiga partai koalisi tetap terjaga dan setiap keputusan koalisi harus sesuai dengan kesepakatan bersama.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Gorontalo, Erwin Ismail menegaskan, langkah ini bukan semata-mata karena masalah personal. Tetapi lebih tentang menjaga etika politik yang mengedepankan prinsip kesetaraan.
"Setiap partai dalam koalisi dianggap setara, tanpa ada yang lebih tinggi, dan semua keputusan harus disepakati bersama," kata Erwin.
“Saya tekankan lagi agar publik paham dengan sikap Partai Demokrat. Ini semua terjadi bukan karena mas AHY tidak jadi Cawapres, tapi lebih kepada etika politik yang disepakati mengutamakan kesetaraan,” ujarnya.
Advertisement