Sukses

Komitmen Bluebird untuk Lingkungan

Isu lingkungan belakangan kembali mengemuka. Langit Jakarta yang sudah tidak lagi biru, jadi sorotan. Polusi udara sudah pada titik mengkhawatirkan. Butuh komitmen dan gerakan nyata semua elemen untuk menyelamatkan alam.

Liputan6.com, Jakarta Isu lingkungan belakangan kembali mengemuka. Langit Jakarta yang sudah tidak lagi biru, jadi sorotan. Polusi udara sudah pada titik mengkhawatirkan. Butuh komitmen dan gerakan nyata semua elemen untuk menyelamatkan alam.

Salah satu langkah itu diambil PT Blue Bird Tbk (BIRD). Melalui tiga pilar; blue sky, blue life, dan blue corps, Bluebird berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian alam.

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, menyatakan bahwa mobilitas dengan keberlanjutan sering kali dianggap berseberangan karena mobilitas dianggap membawa emisi.

"Nah, di Bluebird kami melakukan beberapa hal untuk membuktikan bahwa mobilitas dengan sustainability atau keberlanjutan itu menjadi sesuatu yang berdampingan sebenarnya," ujar Adrianto dalam kegiatan bertajuk 'Bangun Ekonomi Biru Bersama Bluebird dan Komunitas Rethink Plastic' di Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 31 Agustus 2023.

Bluebird, kata Adrianto, mempunyai visi keberlanjutan 50-30. Di mana pada tahun 2030, 50 persen dari emisi mereka harus dikurangi. Visi itu dapat diwujudkan melalui pilar tadi, blue sky, blue life dan blue corps.

"Blue sky, jadi seperti langit kita yang saat ini kita cita-citakan (biru), kita kontribusi positif. Blue life, kita membawa kehidupan yang lebih sejahtera bagi banyak orang. Dan blue corps, di mana kita melakukan governance di perusahaan kami, sehingga membawa dampak yang lebih baik," kata Adrianto.

Sebagai perusahaan transportasi yang mengedepankan bisnis menyatu dengan alam, Bluebird sangat mendukung pengurangan emisi. Bahkan, pria yang akrab disapa Andre itu yakin emisi bisa mencapai zero percent (nol persen) jika semua komitmen bersama.

"Karena kita yakin emisi itu bisa zero. Di luar kendaraan listrik pun kita menerapkan CNG (Compressed Natural Gas), jadi emisi juga turun cukup banyak," kata Adrianto.

Untuk mengimplementasikan perbaikan lingkungan, tahun lalu Bluebird menggelar program Bluebird Run & Ride. Kegiatan yang mengajak masyarakat lari dan sepedaan itu merupakan bagian dari visi keberlanjutan Bluebird. Program ini pun masih berjalan hingga saat ini.

"Kebetulan saya juga hobinya lari, berenang dan sepeda. Itu kebetulan, bukan disengaja. Jadi di situ kami mengajak masyarakat," kata Adrianto.

2 dari 3 halaman

Wujudkan Ekonomi Biru dengan Rumput Laut

Tahun ini, Bluebird bekerja sama dengan Evoware dalam mendukung keberlanjutan ekonomi biru. Melalui gerakan Rethink Plastic, Bluebird ingin berkontribusi besar pada perbaikan kualitas lingkungan.

Dalam kerja sama ini, hasil budidaya rumput laut warga Desa Ekas Buana, Lombok Timur, akan dibeli oleh Evoware dan diolah menjadi perlengkapan sehari-hari yang selama ini menggunakan bahan dasar plastik.

"Jadi bagaimana para petani rumput laut nantinya dapat memproduksi sesuatu yang tadinya memakai plastik seperti sedotan, gelas dan lain-lain. Untuk memproduksi itu diperlukanlah alat-alat produksi. Nah, itu kontribusi kami," ujar Andre.

Andre berharap program ini dapat menghidupkan gairah budidaya rumput laut dan meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat, khususnya di pesisir Lombok.

"Ini kenapa kami kontribusi ke sini, karena kami melihat lebih baik kalau diproduksi menjadi nilai tambah. Apalagi itu berefek, mempunyai impact pengurangan pemakaian plastik satu kali pakai, contohnya, yang sering kita hadapi dan di-challange. Tadi kita juga melihat masih banyak yang bisa kita coba dorong, sehingga penggunaan plastik berkurang," tuturnya.

Andre menyadari penggunaan plastik dalam kehidupan masyarakat tak dapat dipungkiri. Dampak negatifnya pun sangat terasa bagi lingkungan. Namun demikian, dia tetap berusaha menyadarkan bahwa penggunaan plastik harus segera dikurangi.

Kalaupun kebiasaan penggunaan plastik masih belum bisa diubah secara total, Andre mengajak masyarakat untuk memilah sampah plastik.

"Di Bluebird sendiri kita juga melakukan 3R, reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi) dan recycle (daur ulang). Jadi memang tidak dipungkiri bahwa penggunaan plastik itu ada, tetapi jika itu digunakan maka kita sediakan tempat untuk itu dikumpulkan dan di-recycle," kata Andre.

Bluebird, kata Andre, juga melakukan aksi yang sifatnya mengubah habit atau kebiasaan dan pola hidup sehari-hari. Langkah ini sudah diterapkan di lingkungan perusahaan.

"Culture kita bahwa kita hidup lebih efisien, hemat, jujur, berintegritas dan sebagainya. Nah ini merupakan satu kesatuan," kata Andre.

3 dari 3 halaman

Rumput Laut Salah Satu Komoditas Utama Masyarakat Lombok Timur

Kepala Dinas Kelautan dan Periksanan Lombok Timur, M Zainuddin, mengatakan Kabupaten Lombok Timur memiliki panjang pantai 220 kilometer. Di wilayahnya ada tiga potensi program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan yakni, udang, lobster dan rumput laut. Untuk rumput laut, menurut Zainuddin, adalah salah tumbuhan yang dapat mengurangi emisi dan pemanasan global.

"Saat saya menerima disposisi ini, saya bertanya-tanya, ada apa Bluebird di Desa Ekas, sehingga saya berkomunikasi dengan teman-teman. Menjadi pertanyaan luar biasa Bluebird ini hadir," ujar Zainuddin saat memberi sambutan dalam kegiatan 'Bangun Ekonomi Biru Bersama Bluebird dan Komunitas Rethink Plastic' di Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 31 Agustus 2023.

Zainuddin, atas nama Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, menyampaikan apresiasi kepada Bluebird atas aksi nyata di wilayahnya. Ketika itu, Zainuddin berbicara mewakili Bupati Sukiman Azmy yang berhalangan hadir. Sebagai orang yang paham dengan wilayah pesisir Lombok Timur, Zainuddin diminta menjelaskan perihal potensi alam di sana.

Khusus untuk rumput laut, kata Zainuddin, ada dua lokasi pengembangan yakni di Teluk Ekas dan di Teluk Seriwe. Tidak sebanyak di Teluk Ekas, yang memiliki 150 pembudidaya rumput laut, di Seriwe ada sekitar 590 pembudidaya rumput laut.

"Jadi 100 persen penduduknya pembudidaya rumput laut. Jadi mungkin ke depannya kita perlu mengatensi," kata Zainuddin.

CEO Evoware & Rethink Plastic, David Christian, berterima kasih kepada Bluebird yang telah mendukung gerakan Rethink Plastic dengan berkontribusi langsung di lapangan. Aksi Bluebird itu, menurut David, selaras dengan misi Evoware.

"Misi kami adalah menciptakan dampak positif pada lingkungan melalui pelaksanaan ekonomi biru, yang bertujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat," ujar David.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bluebird yang telah berkontribusi dengan menyediakan peralatan pendukung dan bahan baku, faktor utama dalam percepatan penetrasi produk kemasan ramah lingkungan di masyarakat," ujar David.

Sementara itu, Wakil Gubernur Lombok, Sitti Rohmi Djalilah, mengapresiasi kolaborasi antara Bluebird dengan Evoware.

"Dengan kolaborasi antara dua perusahaan, potensi besar Lombok dalam menjalankan ekonomi biru untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekaligus mendukung perbaikan kualitas lingkungan dapat dimaksimalkan oleh masyarakat dan pelaku usaha di Lombok," kata Rohmi.

Â