Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini mengaku, pihaknya masih berharap agar Partai Demokrat kembali dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), usai menyatakan resmi mencabut dukungan untuk bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan pada Jumat 1 September 2019 lalu.
"Saya sih masih tetap berharap, meskipun Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sudah mengatakan, atau Demokrat sudah mengatakan cabut, saya masih berharap mudah-mudahan ke depan ada perenungan ulang bisa gabung dengan koalisi ini, ya kan? Gitu," kata Jazuli dilansir dari Antara, Senin (4/9/2023).
Advertisement
Baca Juga
Jazuli menilai, langkah Demokrat yang mencabut dukungan untuk Anies Baswedan merupakan hal yang terburu-buru. Ia berharap, Demokrat bisa tetap menjadi bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Bisa saja kemarin Pak SBY mengatakan saya cabut karena lagi agak kaget gitu, begitu cepat perubahan. Tapi mungkin saja setelah renungan lagi namanya orang kan, kan bagus juga kalau akhirnya Demokrat gabung lagi sama koalisi ini," tuturnya.
Dia menekankan pula bahwa pihaknya masih akan menunggu keputusan Majelis Syuro untuk menyepakati bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Sebab, kata dia, keputusan strategis menyangkut sikap politik PKS tidak dapat diambil secara one man show, melainkan diputuskan melalui Majelis Syuro yang terdiri dari 99 anggota selaku pemegang keputusan tertinggi partai-nya.
"Ketika ada calon umpamanya yang belum dibicarakan di Majelis Syuro, ya kita harus rapatkan dulu nih di Majelis Syuro supaya lebih objektif lah, kira-kira ngambil keputusannya itu," ujarnya.
Partai Demokrat Cabut Dukungan untuk Anies dan Keluar dari Koalisi Perubahan
Sebelumnya, Partai Demokrat resmi mencabut dukungan untuk bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Hal itu diputuskan usai menggelar rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Jawa Barat, Jumat 1 September 2023.
"Pertama, Demokrat cabut dukungan Anies Baswedan sebagai capres pilpres 2024," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, saat konferensi pers.
Selain mencabut dukungan untuk Anies Baswedan, Partai Demokrat juga resmi keluar dari Koalisi Perubahan yang telah dibangun bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kedua, Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan karena terjadi pengingkatan kesepakatan yang dibangun selama ini," kata Andi Mallarangeng.
Advertisement