Sukses

Ibu Pemuda Aceh yang Tewas Disiksa 3 Prajurit TNI: Kalian Lebih Kejam dari PKI!

Pertemuan ibunda Imam Masykur, Fauziah, dengan ketiga tersangka anggota TNI pembunuh anaknya, jadi momen penuh Emosional. Emosi Fauziah tak terbendung saat bertemu ketiga prajurit TNI pembunuh anaknya, di Pomdam Jaya/ Jayakarta, Selasa kemarin, (5/9/2023).

Liputan6.com, Jakarta Pertemuan ibunda Imam Masykur, Fauziah, dengan ketiga tersangka anggota TNI pembunuh anaknya, jadi momen penuh Emosional. Emosi Fauziah tak terbendung saat bertemu ketiga prajurit TNI pembunuh anaknya, di Pomdam Jaya/ Jayakarta, Selasa kemarin, (5/9/2023).

Momen itu diungkap anggota DPD RI, H. Sudirman yang akrab disapa H. Uma, saat mendampingi Fauziah, calon tunangan Imam, Yuni Maulida (25), serta kuasa hukumnya, Hotman Paris.

"Ibu (Fauziah) menemui tiga tersangka dan dikabulkan. Setelah jumpa dengan 3 tersangka dapat kita bayangkanlah betapa kecewa dan sedih ibu korban ini," kata H. Uma saat dihubungi, Kamis (7/9/2023).

"Di situlah meluapkan kesedihannya, kekecewaannya, kemarahannya terhadap 3 tersangka," tambahnya.

H. Uma yang melihat secara langsung menggambarkan ekspresi penuh emosional Fauziah ketika menatap langsung ketiga tersangka. Fauziah mencecar tersangka atas aksi kejamnya membunuh Imam Masykur.

Ketiga prajurit TNI pembunuh pemuda Aceh itu yakni, Praka HS dari satuan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dirtopad) dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda, Aceh yang sedang berada di Jakarta, serta Praka RM anggota Paspampres.

"Ada, 'kalian itu lebih kejam daripada PKI'. 'Kamu tanpa ampun, kamu membunuh manusia tanpa ampun'," kata H. Uma menirukan ucapan Fauziah.

Dilanjutkan H. Uma, ketiga prajurit TNI itu tak ada satupun yang menatap mata Fauziah. Mereka semua hanya tertunduk sambil menangis meratap proses hukum yang harus dihadapinya.

"Dia berkata, 'kalian lihat kemari, kamu lihat kemari, ini Masykur. Ini Masykur, yang pernah kau bunuh. Lihat kemari lihat ibu'. Mereka semua tertunduk, dan menangis. Jadi ibunya ya, emosinya meledak-ledak kemarin," ucapnya.

"Habis itu saya tuntun beliau, 'Bu sudah bu, sudah,' karena saya takut beliau jatuh. Nanti hilang kontrol, saya tenangkan beliau. Akhirnya kita kembali ke kantor Pomdam lalu kembali ke peristirahatan," tambah dia.

Selain pertemuan itu, H. Uma juga turut menyampaikan masukan agar kasus ini ditangani secara koneksitas ketika naik ke persidangan. Melihat adanya tersangka militer dan sipil yang terseret dalam kasus ini.

"Alhamdulillah kemarin sudah direspons oleh Panglima. Beliau mengatakan akan melakukan penyidikan koneksitas, itu akan melibatkan sipil dan kepolisian," kata H. Uma.

2 dari 2 halaman

Pemuda Aceh Itu Diculik dari Tokonya dan Disiksa hingga Tewas

Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Imam Masykur, pemuda asal Aceh Tengah, menjadi sorotan publik. Imam diculik dan dibunuh oleh tiga anggota TNI, setelah dibawa paksa dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan. Sampai akhirnya jasad Imam Masykur ditemukan tewas di Sungai Karawang, Jawa Barat.

Penculikan terhadap Imam pun viral setelah beredar adanya dugaan pemerasaan yang dilakukan para tersangka kepada keluarga Imam, dengan meminta biaya tebusan Rp50 juta.

Kasus ini pun terungkap dengan total ada enam tersangka, di antaranya tiga anggota TNI yang ditangani Pomdam Jaya/Jayakarta yakni, Praka HS dari satuan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dirtopad) dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda, Aceh yang sedang berada di Jakarta, serta Praka RM anggota Paspampres.

Kemudian tiga tersangka sipil yang ditangani Polda Metro Jaya yakni, AM dan Heri merupakan penadah dari hasil kejahatan. Lalu, tersangka Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar anggota Paspampres, Praka RM alias Riswandi Manik.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com