Sukses

Belasan Sumur Warga di Gunung Sindur Bogor Tercemar BBM, Air Berwarna Hijau dan Mudah Terbakar

Air sumur warga di Gunung Sindur, Bogor yang tercemar BBM ini telah terjadi sejak 2016 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Belasan sumur milik warga di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM). Kondisi air tanah yang terkontaminasi BBM itu diketahui sejak 2016.

Gejala air sumur tercemar BBM ini pun bervariasi, mulai dari berwarna hijau dan berbau hingga mudah terbakar.

Sejak saat itu hingga sekarang, warga tidak lagi bisa memanfaatkan sumber air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Dulu memang belum terlalu parah. Mungkin karena sekarang kemarau jadi air sumur menyusut dan lebih banyak minyaknya," kata Irsad, satu di antara belasan warga yang sumurnya diduga tercemar BBM.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, warga terpaksa membeli air isi ulang untuk kebutuhan minum, memasak, mandi, dan mencuci.

"Pokoknya air sumur sudah tidak bisa dipakai sama sekali," kata dia.

Pihak kepolisian dan Camat beserta Kepala Desa setempat sudah turun mengambil sampel untuk menguji air yang bercampur BBM itu. Sampel air diambil dari sumur melalui kran di beberapa rumah warga.

Bahkan salah satu sumur rumah warga yang tercemar sudah dipasang garis polisi. Mereka juga dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas, apalagi menyalakan api di area tersebut.

2 dari 2 halaman

Diduga Tercemar Pipa SPBU yang Bocor

Kapolsek Gunung Sindur Kompol Budi Santoso menyatakan, sumur milik warga tercemar BBM diduga bersumber dari kebocoran pipa atau tempat penyimpanan BBM Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang letaknya 300 meter dari pemukiman warga.

Namun kepolisian belum bisa memastikan jenis BBM yang mencemari sumur milik warga tersebut.

"Kami sudah meminta pihak SPBU untuk segera menindaklanjuti hal ini," kata dia.

Dari hasil pengecekan, terdapat 15 sumur yang terkontaminasi BBM. Kondisinya sudah tidak dapat lagi digunakan untuk memasak, mencuci, dan kebutuhan lainnya.

"Kami sudah meminta warga kalau memasak jangan di dapur yang ada saluran air apalagi dekat sumur," ucap Camat Gunung Sindur Dace Hatomi.