Liputan6.com, Jakarta - Waktu kematian ibu dan anak inisial GAH (64) dan DAW (38) di Cinere, Kota Depok masih menjadi misteri. Jasad keduanya ditemukan sudah dalam kondisi membusuk di dalam kamar mandi sebuah rumah di perumahan elite kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menerangkan, pihaknya menggunakan dua metode dalam mencari penyebab kematian ibu dan anak tersebut, termasuk soal waktu meninggalnya.
Baca Juga
Dalam hal menetulkan waktu kematian, Hengki menyampaikan, penyidik memadukan alat bukti meliputi temuan surat di tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi. Salah satu saksi yang telah diperiksa merupakan pengantar galon air.
Advertisement
Hengki menyebut, pengantar galon air terakhir kali bertemu dengan korban pada 25 Juli 2023 lalu.
"Kalau dari hasil penyelidikan deduktif kami periksa saksi dari pengantar galon itu pada tanggal 25 Juli 2023 masih menerima galon. Karena memang keluarga ini cukup saklek, jadi kalau galon enggak diantar jam 8, jam 8 telat ke atas enggak diterima. Itu pada tanggal 25 Juli masih terima galon," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Senin (11/9/2023).
Hengki menerangkan, pengantar galon kembali mendatangi rumah korban pada Selasa, 1 Agustus 2023. Namun saat itu tak ada jawaban. Begitu pun saat pengantar galon berkunjung ke rumah korban pada Selasa, 8 Agutus 2023.
"Di hari Selasa pada saat diketok tidak dibukakan pintunya besoknya diketok tidak bukakan lagi, hari Selasa berikutnya diketok tidak dibukakan lagi," ujar dia.
Hengki menyebut, keterangan saksi kemudian dicocokkan dengan temuan surat dan file berjudul 'To You Whomever' yang ada di laptop milik korban.
Adapun surat tersebut diduga ditulis pada 28 Juni 2023. Sedangkan, file yang ada di dalam laptop dibuat 29 Maret 2023 dan dimodifikasi atau di-update pada 27 Juli 2023.
Hengki belum bisa menarik kesimpulan waktu kematian dari dua orang korban. Dia berdalih, tim penyelidikan masih berlangsung.
Tim Labfor Masih Analisis Hasil Olah TKP
Dalam hal ini, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya tak bekerja sendiri. Polisi turut dibantu Asosiasi Psikologi Forensik atau APSIFOR, Patologi forensik, Kimia Forensik, dan Kedokteran Forensik.
"Ini masih dalam penelitian. Oleh karenanya rekan-rekan kita masih bekerja. Tim labfor sedang menganalisis hasil olah TKP yang sudah dilakukan sekali dua kali bahkan diadakan olah TKP lanjutan sampai benar-benar yakin apa yang terjadi di TKP ini," ujar dia.
Sebelumnya, penemuan mayat ibu dan anak di dalam rumah elite dalam kondisi mengenaskan menggegerkan warga Cinere, Depok. Penemuan bermula dari kecurigaan warga yang melihat rumah tersebut seperti tidak ada penghuninya.
“Awalnya warga petugas keamanan karena penghuni sudah lama hampir satu bulan tidak keluar rumah,” kata Kaur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi, Kamis (7/9/2023).
Petugas keamanan kemudian melapor pada Ketua RT. Kemudian petugas keamanan dan Ketua RT mencoba masuk ke rumah namun pintu gerbang dikunci.
“Saksi masuk ke dalam pagar lalu membuka garasi rumah dan mencium bau tidak sedap dari ruang kamar mandi,” ujarnya.
Advertisement