Sukses

Perkuat Hilirisasi Industri Baterai, Smelter Nikel Mulai Dibangun di Kaltim

Sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam melakukan hilirisasi industri di Benua Etam, smelter nikel pertama pun mulai dibangun.

Liputan6.com, Balikpapan Sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam melakukan hilirisasi industri di Benua Etam, smelter nikel pertama pun mulai dibangun. Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengapresiasi pembangunan smelter ini.

"Terlebih Kota Balikpapan, khususnya di Kariangau menjadi lokasi pembangunan pabrik Smelter Nikel Matte oleh PT MMP. Ini kehormatan bagi Kaltim, semoga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kaltim dan bangsa Indonesia," katanya usai peletakan batu pertama di kawasan MMP Site Kariangau, Balikpapan, Senin (11/9/2023).

Hadi juga berharap agar pembangunan Smelter Nikel Matte oleh MMP dapat mendukung program produksi barang dalam negeri atau peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Sebagai informasi, smelter ini dibangun oleh PT Mitra Murni Perkasa (MMP) yang juga merupakan bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI) di atas lahan seluas 22,75 hektare di Site Kariangau, Balikpapan Barat.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT MMP, Adhi Mustopo menyebut bahwa Nikel Matte yang ditargetkan mencapai 27.000 metrik ton dengan kandungan nikel 78%.

"Tahun 2025, kita sudah bisa produksi baterai. Dengan harapan kita mampu membangun green energy dan green battery juga," sebutnya.

"Pembangunan smelter nikel MMP dan pertama di Kalimantan Timur ini untuk mendukung program pengembangan industri baterai," imbuh Adhi.

 

(*)

Video Terkini