Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meresmikan Jembatan Penyeberangan Multiguna atau JPM Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (13/9/2023).
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menyebut, peresmian JPM Dukuh Atas sesuai dengan instruksi Kementerian Perhubungan pada 7 Januari 2021 lalu kepada PT MRT Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kemudian, ditugaskan lebih lanjut kepada PT Moda Integrasi Transportasi Jabodebek.
Selain itu, lanjut Tuhiyat, JPM Dukuh Atas dibangun tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, dengan melakukan kerja sama dengan pihak swasta dengan total proyek Rp100,4 miliar.
Advertisement
"Pembangunan jembatan ini tidak menggunakan APBD atau APBN, kita melakukan suatu creative financing, menjalin kerja sama dengan pihak swasta, sehingga terbangun jembatan yang akan dimanfaatkan untuk mobilitas masyarakat pengguna transportasi," jelas Tuhiyat.
Dia mengatakan, JPM Dukuh Atas dibangun sejak 2021, memiliki luas 2.350 meter dengan panjang dari LRT Jabodebek sampai stasiun KAI Sudirman kurang lebih hingga 230 meter.
JPM ini, bakal memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan perpindahan antarmoda transportasi. Di wilayah itu, setidaknya terdapat lima moda transportasi yang bisa diakses masyarakat.
"Di wilayah Dukuh Atas ini ada lima moda transportasi, yakni LRT Jabodebek, KAI Commuter Line, MRT Jakarta, Kereta Bandara, dan Transjakarta sehingga bisa saling terintegrasi," kata dia.
JPM Dukuh Atas Gandeng Lebih dari 46 UMKM
Menurut Tuhiyat, sejak dioperasikan uji coba 28 Agustus 2023, JPM Dukuh Atas menggandeng lebih dari 46 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, sejak 28 Agustus 2023, sekitar 70 ribu orang telah melewati JPM Dukuh Atas.
"Dan tertinggi traffic di JPM ini setiap Sabtu dan Minggu. Sukses pembangunan JPM ini membawa kebanggaan bagi kami," ujar dia.
Â
Advertisement