Sukses

Di Samping Kuburan, Begini Penampakan Rumah Produksi Film Porno di Jaksel

Penampakan rumah produksi film porno di Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya membongkar industri pembuatan film porno. Rumah produksi film dewasa pun digerebek. Polisi menyebut rumah produksi film porno tersebut tersebar di tiga lokasi di kawasan Jakarta Selatan. Salah satunya merupakan sebuah rumah pribadi di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kami berhasil menemukan satu dari tiga rumah produksi film porno di jalan Jati Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan RT 03 RW 10. Rumah tersebut cukup mewah dengan dua lantai. Rumah itu memiliki ciri-ciri tembok di bagian depan warna abu-abu.

Di bagian tembok kirinya terdapat sebuah banner bertuliskan rumah dijual. Lalu di bagian sisi kiri rumah terdapat kuburan.

Sementara di bagian halaman rumah nampak banyak daham pohon yang berserakan serta pohon mangga besar yang sangat lebat. Selian itu juga ada salah satu mobil warna hitam.

Jauh lebih dalam lagi, tembok bagian dalam rumah juga terlihat memudar disertai cat tembok yang telah mengelupas. Sesekali juga jendela rumah baik di lantai satu dan dua terlihat terbuka.

Keberadaan rumah megah yang dijadikan studio untuk film porno itu turut dibenarkan oleh ketua RT setempat, Rokib. Ia mengaku sebelum rumah megah di geledah, polisi sempat izin dengan dirinya.

"Sempat izin juga dia (penyidik), izin ke tempat rumah ini nomor ini. Saya bilang silahkan saja," kata Rokib saat ditemui di kediamannya kepada wartawan, Rabu, (13/9/2023).

Rokib mengatakan pada saat polisi melakukan penggeledahan, ia turut menyaksikan dan melihat sejumlah alat produksi yang diduga untuk kegiatan syuting adegan tidak senonoh serta lima pelaku yang telah diamankan.

 

 

2 dari 3 halaman

Pelaku Sewa Rumah Mewah Untuk Syuting

Ketua RT 03 itu juga menjelaskan, salah satu pelaku inisial I yang merupakan produser sekaligus sutradara film porno mengontrak di rumah itu selama satu tahun. Pelaku juga telah berkodinasi dengan dirinya kalau akan menempati rumah megah nan mewah itu.

Kepada Rokib, I mengaku akan menggunakan rumah tersebut untuk syuting sinetron. 

"Dia bilang buat sinetron-sinetron," katanya.

Sosok pelaku I juga dikenal oleh Rokib sebagai seorang sutradara untuk pembuatan film sinetron. Namun ia tidak tau persis kapan I melakukan syuting.

Namun, kegiatan syuting itu pun sudah berhenti dua bulan lalu bertepatan pada saat aparat polisi yang menggeledah rumah pribadi yang di sulap jadi studio porno.

3 dari 3 halaman

Cara Rumah Produksi Film Porno Jaksel Rekrut Para Pemeran

Belasan selebgram, artis, hingga foto model diduga terlibat jadi pemeran dari ratusan video hasil rumah produksi film porno, di Jakarta Selatan. Diantaranya melibatkan dua nama selebgram Siskaeee (SKE) dan Virly Virginia (VV).

Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kompol Ardian Satrio Utomo menjelaskan para pemeran digaet langsung oleh tersangka I selaku sutradara dari rumah produksi film porno tersebut.

"Jadi cara mereka menggaet itu melalui Instagram atau media sosial yang lain. Mereka mengajak talen-talen tersebut bekerja sama dalam pembuatan film dewasa ini. Jadi dari saudara I tersebut memang merekrut," kata Ardian kepada wartawan, Selasa, 29 September 2023. 

Ardian membeberkan cara kerja tersangka I, awalnya menawarkan para pemeran untuk bergabung dalam rumah produksinya. Tanpa melalui manajemen para pemeran, mereka dibayar kisaran bayaran Rp10 juta sampai Rp15 juta.

Belasan juta itu dikantongi para pemeran untuk sekali pembuatan film atau satu judul film. Dengan, rata-rata akan menjadi akan bermain dalam video vulgar berdurasi antara 1 jam sampai 1,5 jam.

"Pekerjaan ini memang tidak ada kontrak perjanjian dari I selaku pemilik dari rumah produksi ini. Dengan talen-talen jadi sistem putus, sekali bikin video habis sudah Tidak ada manajemen artis dalam kasus ini," ujarnya.

Sementara, terkait latar belakang I selaku pemilik rumah produksi film porno ini. Diungkap, memiliki latar belakang sebagai sutradara dengan pengalaman memuat film komedi sampai horor.

"Ini memang backgroundnya sebagai sutradara dulu dia juga sudah pernah buat beberapa film baik yang mana genre dari film tersebut adalah film horor dan komedi," kata Ardian.

"Namun berjalannya waktu karena terkait dengan motif ekonomi yang mana mungkin dengan menawarkan film seperti ini lebih banyak peminatnya akhirnya dia terjun ke bisnis pembuatan film seperti ini. Ya motif ekonomi," tambah dia.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka

Video Terkini