Sukses

Polisi Tangkap Kaki Tangan Fredy Pratama, Si Penguasa Barat

KIF bertugas mengendalikan operasi narkoba Fredy Pratama di wilayah Indonesia lintas Sumatera-Jawa. Ia juga yang disebut-sebut sebagai 'Penguasa Barat'.

Liputan6.com, Jakarta Polisi menangkap kaki tangah gembong narkoba kelas kakap Fredy Pratama, yaitu Muhammad Rivaldo Miliandri G Silondae atau biasa disebut dengan KIF. Namun, polisi tak menjelaskan kapan dan di mana KIF ditangkap.

"Betul (KIF ditangkap)," kata Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Jayadi saat dikonfirmasi, Jumat (15/9/2023).

KIF bertugas mengendalikan operasi narkoba di wilayah Indonesia lintas Sumatera-Jawa. Ia juga yang disebut-sebut sebagai 'Penguasa Barat'.

Kini polisi masih mencari suami-istri kaki tangan Fredy Pratama yakni Frans Antony (FA) dan Petra Niasi (PN) yang bertugas mengatur keuangan duit haram tersebut. 

"Ini adalah sebagai orang-orang keuangannya. Yang cewek sama cowok. Suami istri," kata Direktur Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa.

Mukti menyebut keduanya merupakan warga negara Indonesia yang bekerja sebagai kaki tangan langsung dari Fredy. Dengan, proses pencarian difokuskan ke luar negeri.

"Kaki tangannya dong Warga Negara Indonesia semua. (diduga) Masih di luar negeri," katanya.

Perburuan terhadap FA dan PN dilakukan sejalan dengan terbitnya rednotice dan dijalankannya operasi 'Escobar' untuk menangkap Fredy.

“Sindikatnya terbongkar dari mulai Mei kemarin terbongkar semua. Makanya terbit lah red notice oleh Hubinter, udah keluar," jelas Mukti.

Lewat operasi sandi 'Escobar' perburuan Fredy pun mulai dilebarkan ke wilayah sekitar negara Thailand.

"Prioritas pertama Thailand, berikut nya negara-negara tetangga di sekitar Thailand," kata Wadir Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Pol. Jayadi saat dikonfirmasi, Kamis (14/9).

 

2 dari 2 halaman

Kerjasama dengan Kepolisian Beberapa Negara Mencari Fredy Pratama

Meskipun begitu, Jayadi mengaku, pihaknya tetap akan mencari keberadaan Fredy. Dengan menjalin kerjasama ke beberapa negara lain yang kemungkinan menjadi tempat persembunyian Fredy.

Kerjasama itu dilakukan melalui kerjasama ICPO-Interpol. Sebagai tindaklanjut diterbitkannya red notice terhadap Fredy yang telah masuk daftar pencarian orang.

"Dugaan sementara demikian tetapi juga kita tidak fokus wilayah itu. Negara lain juga akan terus komunikasi. Akan terus bekerjasama dengan kepolisian di lintas melalui interpol untuk mencari keberadaan yang bersangkutan," kata Jayadi.

Teknis pengejaran Freddy, Jayadi tak bisa membeberkan secara detail. Karena berkaitan dengan materi penyidikan yang masih bersifat rahasia.

"Secara teknis tidak dapat kami sampaikan. Karena ini berkaitan dengan penyidikan. Jika kami sampaikan dan jaringan tahu akan strategi dari petugas tambah rumit pencariannya," tegasnya.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka