Sukses

Polisi Cek CCTV Museum Nasional Usai Kebakaran, Begini Hasil Pemeriksaannya

Rekaman CCTV disita polisi guna mengusut penyebab kebakaran Gedung A Prasejarah Museum Nasional Indonesia atau biasa dikenal Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mengusut penyebab kebakaran Gedung A Prasejarah Museum Nasional Indonesia atau biasa dikenal Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Rekaman CCTV pun disita guna kepentingan penyelidikan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menerangkan, pihaknya telah mengecek rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi. Sejauh ini, kata dia, tidak ada yang langsung menyorot ke arah titik api.

"Hanya terlihat warna kemerahan yang ada pada bagian belakang museum. Jadi itu hanya sekedar petunjuk saja," ujar Komarudin kepada wartawan, Selasa (19/9/2023).

"Itu masih kita cek lagi karena kan mati ya sempet terlihat terus mati dan kita duga itu mati karena kabel yang terbakar mungkin," sambung dia.

Lebih lanjut, Komarudin mengakui, pengungkapan kasus membutuhkan waktu, penyidik harus ekstra hati-hati dalam menentukkan penyebab kebakaran. Tidak cuma itu, penyidik juga mencari tahu ada atau tidaknya barang yang hilang dari museum.

"Dalam setiap penanganan kasus kebakaran, kita harus betul-betul mengetahui titik apinya dulu. Kita dalami ada atau tidaknya barang yang hilang dari sana. Kalau dititik kebakaran yang lain ini kita akan mengecek titik api penyebabnya," terang dia.

Oleh karena itu, lanjut Komarudin, penyidik dibantu banyak pihak dalam proses penyelidikan. Komarudin menyebut, Pusat Laboraturium Forensik (Puslabfor) Polri, kurator, tim ahli sejarah termasuk dari pihak museum.

"Kita cocokan dalam seluruh proses yang berjalan mulai dari pemeriksaan, meminta keterangan kemudian juga mengecek alat bukti yang di TKP terus mengecek barang-barang jadi semua bekerja nanti baru persesuaiannya akan diakhir," kata dia.

Dalam kasus ini, 21 orang saksi telah dimintai. Daftar saksi bertambah dari sebelumnya.

"Sampai dengan semalam 21 saksi, kemarin siang 16 tambah lagi 5 saksi jadi total 21 saksi," jelas Komarudin.

 

2 dari 3 halaman

Museum Nasional Bentuk Tim Identifikasi Koleksi Pascakebakaran

Sebelumnya, Museum Nasional Indonesia (MNI) telah membentuk tim identifikasi koleksi usai kebakaran yang melanda Gedung A Prasejarah atau Museum Gajah pada Sabtu, 16 September 2023 malam. Tim sudah mulai bekerja sejak Senin, 18 September 2023.

"Dari Museum Nasional, setelah membentuk tim identifikasi, kemudian membentuk tim yang terdiri dari kurator, dan konservator," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra dalam keterangan resmi, Senin, 18 September 2023.

Menurut dia, tim identifikasi itu telah diperbolehkan untuk memasuki lima dari total enam ruangan di Gedung A Prasejarah yang terdampak kebakaran. Sedangkan, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri juga masih melakukan penyelidikan.

"Pihak Puslabfor masih melakukan penyelidikan. Dari enam ruangan, itu ada satu (ruangan) yang tidak diperbolehkan untuk dimasuki. Lima ruangan sudah diizinkan," kata Mahendra.

Meski begitu, Mahendra menyebut tim identifikasi mengalami kesulitan saat memeriksa koleksi di lima ruangan. Sebab, masih banyaknya puing-puing sisa reruntuhan yang perlu dipindahkan.

"Tim kami itu sudah mau masuk tapi terkendala oleh puing-puing ya ada balok-balok besar yang masih lalu lalang di atas dan sebagainya. Artinya perlu untuk memindahkan itu," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Pengamanan di Museum Nasional Bakal Diperketat

Puing-puing sisa kebakaran kemudian dipindahkan oleh kepolisian bersama sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI Jakarta.

Mahendra menyampaikan, selama tim identifikasi bekerja, pengamanan di Museum Nasional bakal diperketat untuk mencegah koleksi hilang.

Usai berhasil diidentifikasi, kata Mahendra, benda koleksi nantinya bakal dievakuasi sementara di ruangan yang telah disiapkan.

"Untuk mengidentifikasi, kemudian mengevakuasi. Sementara ruangan sudah disediakan untuk mengevakusi benda-benda yang sudah bisa diambil," kata Mahendra.