Liputan6.com, Jakarta - India mewaspadai virus Nipah atau NiV. Dilaporkan pada Kamis 14 September 2023, 2 orang meninggal dunia terinfeksi virus Nipah di Distrik Kozhikode, Negara Bagian Kerala, India.
Selain itu, 3 orang juga dinyatakan positif terinfeksi virus Nipah. Saat ini lebih dari 700 orang, termasuk 153 petugas kesehatan yang kontak dengan orang terinfeksi sedang dalam pengawasan.
Baca Juga
Akibat NiV yang kembali mewabah, India membatasi pertemuan publik. Beberapa sekolah juga ditutup di Kerala, negara bagian di Selatan India.
Advertisement
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, virus yang berasal dari kelelawar ataupun babi ini dapat menyebabkan demam dengan tingkat kematian berkisar 40-75 persen. Sejauh ini, belum ditemukan vaksin untuk mengatasi virus Nipah.
WHO menjelaskan pula, selain bisa ditularkan dari hewan seperti kelelawar atau babi, virus Nipah juga menyebar dari orang ke orang. Masa inkubasi dari infeksi hingga timbulnya gejala—berkisar 4-14 hari, tapi ada juga dilaporkan mencapai 45 hari.
Untuk diketahui, virus Nipah pertama kali muncul di Malaysia pada 1999. Ketika itu lebih dari 100 orang meninggal dunia, sehingga memicu pemusnahan 1 juta ekor babi.
Virus ini kemudian menyebar ke Singapura. Tercatat, ada 11 kasus dan 1 orang meninggal dunia.
Virus Nipah juga mewabah di Bangladesh dengan lebih dari 100 orang tewas sejak 2001. Adapun NiV terdeteksi pula di India sejak 2018.
Seberapa bahaya virus Nipah bagi manusia? Bagaimana gejala dan pencegahannya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Waspada Virus Nipah Sebabkan Kematian di India
Advertisement