Liputan6.com, Jakarta - Meski wilayah Tangerang sempat diguyur hujan, namun masih ada wilayah di bagian Kabupaten Tangerang yang menderita kekeringan. Pemda setempat mencatat setidaknya ada 12 dari 29 kecamatan yang dilanda kekeringan.
Adapun 12 Kecamatan yang mengalami kekeringan di Kabupaten Tangerang, di antaranya adalah Kecamatan, Jambe, Kemeri, Mekar Baru, Balaraja, Cisauk, Legok, Gunung Kaler, Kosambi, Panongan, Jayanti, Pakuhaji dan Kecamatan Tigaraksa.
Advertisement
"Setiap harinya setiap masyarakat yang meminta bantuan air bersih kita kirim, seperti di Masjid Desa Pasir Bolang Kecamatan Tigaraksa," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, Rabu (20/9/2023).
Menurutnya, penanganan kekeringan yang melanda saat ini, terus dipantau dan dilakukan dengan baik. Setiap harinya BPBD, Perumdam TKR dan Dinas Perumahan, Permukiman dan Pemakaman, terus memantau kondisi lapangan dan memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.
Lantaran kekeringan masih melanda beberapa wilayah, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid bersama-sama pegawai di lingkungan Pemkab Tangerang menggelar Shalat Istisqa' di Lapangan Raden Arya Yudha Negara Puspemkab Tangerang, Tigaraksa, pada tadi pagi.
Sekda yang hadir berama Ketua MUI KH. Uwes Nawawi, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang Ade Bajuri mengatakan, shalat Istisqa' yang digelar merupakan suatu bentuk ikhtiar bersama, memohon hujan dan keberkahan dalam menghadapi kemarau panjang yang saat ini terjadi.
"Kita melaksanakan shalat istisqa memohon kepada Allah SWT agar diturunkan hujan yang berkah dan bermanfaat," katanya.
Dia mengatakan, ikhtiar dan doa harus tetap dilakukan walaupun hujan sudah turun pada Selasa sore, 19 September 2023, di sebagian wilayah Tangerang.
"Kami terus menangani kekeringan di 12 kecamatan, 42 desa/kelurahan yang masih kesulitan, air bersih kita kirim baik melalui Dinas Perkim, Perumdam TKR mauopun BPBD," jelasnya.
DMI Imbau Masjid Gelar Istisqa'
Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) mengimbau Pimpinan DMI wilayah, daerah, kecamatan, dan ranting,serta DKM/Ta'mir Masjid seluruh Indonesia untuk melaksanakan Salat Istisqa' atau salat untuk meminta hujan.
Imbauan ini, tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor 157.D/SEM/PP-DMI/IX/2023. Surat Edaran ini diteken Ketua DMI Jusuf Kalla dan Sekjen DMI H Imam Addarquni pada 18 September 2023.
Enam+03:27VIDEO: Saksi Bertambah Menjadi 24 Orang Terkait Kebakaran Museum Nasional Adapun imbauan untuk melaksanakan Salat Istisqa' ini dikeluarkan setelah fenomena kemarau panjang melanda sebagain besar wilayah Indonesia. Kemarau ini disebut telah menyebabkan kekeringan dan krisis air pada 63 Persen wilayah Indonesia.
"Berkenaan dengan periode musim kemarau berkepanjangan yang mengakibatkan kekeringan dan krisis air di 63 persen wilayah Indonesia bahkan menyebabkan korban jiwa," demikian bunyi keterangan Surat Edaran tersebut, dikutip Rabu (20/9/2023).
Advertisement
Kemarau Panjang Timbulkan Korban Jiwa
Selain itu, dijelaskan bahwa kemarau panjang yang melanda Indonesia ini menimbulkan korban jiwa yakni enam warga di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, akhir Juli silam.
"Selain itu kemarau panjang ini juga mengakibatkan sejumlah petani mengalami gagal panen, ancaman kelaparan dan kemiskinan mengancam warga saat ini," katanya.
Adapun Surat Edaran itu memuat setidaknya dua poin utama. Berikut rinciannya:
1. Pimpinan DMI di tingkat wilayah, Daerah, Cabang dan Ranting bersama-sama DKM/Takmir Masjid seluruh Indonesia kiranya dapat melaksanakan salat Istisqa’ pada September 2023 baik di laksanakan di lapangan maupun di halaman-halaman masjid yang luas
2. Agar khatib Salat Istisqa’ mengajak umat islam bertaubat (meminta ampunan atas segala dosa) memperbanyak istighfar dan berdoa sungguh-sungguh semoga Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan seluruh bangsa ini.