Sukses

Peningkatan Tata Kelola Zakat Jadi Bahasan Utama di Rakornas BAZNAS 2023

Dalam rangka meningkatkan tata pengelolaan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (ZIS-DSKL) dengan prinsip 3A (Aman Syar’i, Aman Regulasi, Aman NKRI), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakornas) tahun 2023.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka meningkatkan tata pengelolaan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (ZIS-DSKL) dengan prinsip 3A (Aman Syar’i, Aman Regulasi, Aman NKRI), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakornas) tahun 2023 yang diikuti oleh kurang lebih 1500 peserta.

"Insya Allah pada sore hari ini sampai dua hari ke depan, kami akan berkonsentrasi membahas hal-hal strategis terkait BAZNAS dan pengembangan BAZNAS," ujar Kiai Noor saat membuka Rakornas BAZNAS yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (20/9/2023).

"Rakornas BAZNAS 2023 juga akan membahas evaluasi pencapaian pengelolaan zakat per provinsi tahun 2022 dan semester 1 2023, penguatan pencapaian target 2023, serta perencanaan, target, dan strategi pengelolaan zakat tahun 2024," jelasnya.

Kiai Noor pun menegaskan komitmen BAZNAS dalam penyaluran dana yang dipastikan untuk para mustahik.

"Insya Allah BAZNAS mempunyai komitmen dengan apa yang kita kumpulkan, kita berikan kepada para mustahik. Sebagaimana yang sudah diajarkan oleh Bapak Wapres KH. Ma'ruf Amin bahwa di BAZNAS tidak boleh ada dana yang terinvestasi, karena dana BAZNAS adalah dana mustahik, yaitu kita berikan kepada mustahik," tegasnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Standarisasi Hilangkan Perbedaan

Kiai Noor menjelaskan bahwa BAZNAS akan membuat satu standarisasi untuk menghilangkan gap antara BAZNAS di beberapa wilayah di Indonesia.

"Hari ini kita akan mencoba membuat satu standarisasi secara keseluruhan di seluruh Indonesia, sehingga perbedaan antara satu dengan yang lain tidak terlalu jauh," jelasnya.

Kiai Noor memaparkan, BAZNAS telah melakukan empat penguatan, yakni penguatan kelembagaan dan organisasi, penguatan sumber daya manusia, penguatan infrastruktur, dan penguatan jaringan.

"Alhamdulillah sekarang ini penguatan organisasi dan kelembagaan BAZNAS di daerah sudah dijadikan mitra yang strategis dalam rangka bersama-sama pemerintah memperkuat program sekaligus memperkuat program untuk pemberdayaan masyarakat," paparnya.

"Kita juga sudah memperkuat aspek SDM di seluruh Indonesia, bahkan amil kita yang sudah tersertifikasi ada 1563. Kita akan tingkatkan terus karena jumlahnya sangat besar," tambah Kiai Noor.

Ia menyebut, jumlah amil di seluruh Indonesia ada 375 ribu orang dan Kiai Noor berharap agar amil tersebut memiliki standar yang sama.

"Kita juga telah memperkuat infrastruktur, karena digitalisasi menjadi bagian penting dalam mengembangkan aspek pengumpulan dan pendistribusian sekaligus juga jaringan menggunakan digiatliasasi," sebut Kiai Noor.

"kita juga meningkatkan betul digitalisasi dalam konteks untuk pelaporan, sehingga digitalisasi di BAZNAS itu sudah di atas 80% diikuti BAZNAS seluru Indonesia dan LAZ seluruh Indonesia," jelasnya.

Kiai Noor menegaskan BAZNAS akan memperkuat jaringan dalam konteks pengumpulan atau pendistribusian, tidak hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri.

 

3 dari 3 halaman

BAZNAS Mitra Strategis

Selain itu, Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa BAZNAS memiliki peran yang strategis sebagai mitra pemerintah.

"Sebagai badan pengelola zakat nasional, BAZNAS turut aktif membantu pemerintah dalam upaya menyejahterakan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan," ungkapnya.

KH. Maruf Amin juga mengatakan, upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penghapusan kemiskinan ekstrem ini hanya dapat diwujudkan melalui kerja sama kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.

"Oleh karena itu, saya minta BAZNAS untuk meningkatkan partisipasi aktifnya tidak hanya mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin ekstrem, tapi juga meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin ekstrem," katanya.

KH. Ma'ruf Amin berharap agar BAZNAS dapat meningkatkan penyediaan akses lanjutan bagi kelompok masyarakat miskin yang berkebutuhan khusus seperti yang dilakukan saat ini melalui penyediaan akses dan fasilitas pendidikan Al-Quran kepada kelompok penyandang disabilitas tuna rungu.

"Saya kembali mendorong BAZNAS untuk senantiasa mendorong upaya perbaikan nyata terutama demi menciptakan tata kelola dana sosial syariah yang maslahat bagi umat, terutama merumuskan beragam gagasan dan terjemahkan dalam inovasi-inovasi baru dana sosial syariah agar mampu menjadi alternatif solusi untuk peningkatan kegiatan masyarakat dalam penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia,” ujarnya.

 

(*)

Video Terkini