Liputan6.com, Kota Batu: Sekitar 730 hektare tanaman kentang di Dusun Sumber Bratas, Desa Tulungrejo, Kota Batu, Jawa Timur, saat ini rusak berat akibat terserang hama nematoda sista. Hama yang terbilang baru di Indonesia ini menyerang akar sampai tanaman tersebut berumur pendek serta produksinya tak normal. Demikian pemantauan SCTV, baru-baru ini.
Menurut sejumlah petani, hama yang juga memiliki nama lain Sista Kuning ini terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Dalam serangannya, hama tersebut menyerang akar yang akhirnya membuat daun serta batang pohon menguning. Akibatnya, tanaman tersebut hanya bisa bertahan hidup selama dua bulan dengan ukuran yang lebih kecil dari biasanya. Tak pelak, serangan hama ini mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah menyusul menurunnya jumlah produksi dan kualitas tanaman kentang. Penurunan produksi dihitung dari hasil sekali panen. Biasanya, setengah hektare lahan menghasilkan 25 ton, namun kini merosot menjadi lima kuintal.
Dalam mengatasi mewabahnya virus Sista Kuning ke daerah lain, Dinas Pertanian setempat telah mengisolasi sejumlah kawasan produksi serta menyeleksi kentang-kentang tersebut melalui proses kimiawi. Langkah tersebut dilakukan lantaran bibit kentang yang terinfeksi virus ini dikhawatirkan bisa menghasilkan kualitas kentang yang sejenis. Kendati demikian, bila dikonsumsi menjadi makanan, kentang tersebut tak berbahaya.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)
Menurut sejumlah petani, hama yang juga memiliki nama lain Sista Kuning ini terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Dalam serangannya, hama tersebut menyerang akar yang akhirnya membuat daun serta batang pohon menguning. Akibatnya, tanaman tersebut hanya bisa bertahan hidup selama dua bulan dengan ukuran yang lebih kecil dari biasanya. Tak pelak, serangan hama ini mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah menyusul menurunnya jumlah produksi dan kualitas tanaman kentang. Penurunan produksi dihitung dari hasil sekali panen. Biasanya, setengah hektare lahan menghasilkan 25 ton, namun kini merosot menjadi lima kuintal.
Dalam mengatasi mewabahnya virus Sista Kuning ke daerah lain, Dinas Pertanian setempat telah mengisolasi sejumlah kawasan produksi serta menyeleksi kentang-kentang tersebut melalui proses kimiawi. Langkah tersebut dilakukan lantaran bibit kentang yang terinfeksi virus ini dikhawatirkan bisa menghasilkan kualitas kentang yang sejenis. Kendati demikian, bila dikonsumsi menjadi makanan, kentang tersebut tak berbahaya.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)