Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri keterkaitan Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto dalam kasus suap pembahasan Perda Pekan Olahraga Nasional (PON) di Provinsi Riau. KPK tengah mengumpulkan bahan dan mempelajarinya.
"Detailnya saya belum tahu dan bahannya sedang dipelajari. Jadi baru keterangan saja yang dikembangkan," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas di Jakarta, Rabu (20/3/2013).
Pada Selasa 19 Maret, KPK menggeledah sejumlah tempat terkait kasus suap PON, termasuk ruang kerja Setya Novanto di DPR. Busyro memastikan, tidak ada unsur politis dalam pengusutan kasus ini.
"KPK tidak ada politik dan politisasi itu tidak ada dan tidak boleh. Dan saya tidak ada latar belakang parpol, jadi tidak ada insting politik, instingnya adalah penegakan hukum," tutur dia.
Menurut Busyro, peneggeledahan ruang kerja Setya Novanto itu dilakukan berdasarkan pengembangan keterangan dari sejumlah tersangka dalam kasus ini.
"Kami masih tahap mengembangkan keterangan-keterangan dari sejumlah tersangka. Nah keterangan itu kan harus dihargai, dan cara menghargai itu ya harus kami periksa," ujar Busyro. (Eks)
"Detailnya saya belum tahu dan bahannya sedang dipelajari. Jadi baru keterangan saja yang dikembangkan," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas di Jakarta, Rabu (20/3/2013).
Pada Selasa 19 Maret, KPK menggeledah sejumlah tempat terkait kasus suap PON, termasuk ruang kerja Setya Novanto di DPR. Busyro memastikan, tidak ada unsur politis dalam pengusutan kasus ini.
"KPK tidak ada politik dan politisasi itu tidak ada dan tidak boleh. Dan saya tidak ada latar belakang parpol, jadi tidak ada insting politik, instingnya adalah penegakan hukum," tutur dia.
Menurut Busyro, peneggeledahan ruang kerja Setya Novanto itu dilakukan berdasarkan pengembangan keterangan dari sejumlah tersangka dalam kasus ini.
"Kami masih tahap mengembangkan keterangan-keterangan dari sejumlah tersangka. Nah keterangan itu kan harus dihargai, dan cara menghargai itu ya harus kami periksa," ujar Busyro. (Eks)