Liputan6.com, Jakarta Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menyatakan ada banyak dampak positif yang diterima masyarakat di kawasan Batam, Rempang, dan Galang (Barelang) jika investasi Rempang Eco City berjalan.
Ariastuty menyebut pertumbuhan realisasi investasi diimbangi dengan keterlibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan UMKM akan terus dikembangkan.
Baca Juga
Sehingga, kata dia, investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pembangunan dan ekonomi rakyat. "UMKM akan sangat hidup. Semua proses ini akan melibatkan UMKM. Contoh simpel adalah usaha bahan pokok dan makanan, yang akan menyediakan adalah tentu masyarakat di sana yang bisa ambil peran. Pekerja tak perlu jauh ke Batam," ujar Tuty dalam keterangannya, Minggu (23/9/2023).
Advertisement
"UMKM bisa masuk dalam rantai pasok global agar meningkatkan peluang UMKM kita bisa naik kelas," Tuty menambahkan. Sementara itu, pengamat ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan, investasi adalah salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi yang sangat diharapkan pemerintah saat ini.
Dikarenakan investasi memiliki multiplayer effect kepada pembukaan lapangan pekerjaan dan imbas ekonomi lainnya ke sektor lain. "Dari sisi pertumbuhan ekonomi, investasi termasuk salah satu kontributor pertumbuhan yang diharapkan. Terlebih ekonomi global saat ini masih menunjukkan pelemahan," ujar Ronny.
Ronny menyebut investasi menjadi salah satu harapan pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman krisis global saat ini.
"Harapan utama untuk pertumbuhan ekonomi saat ini hanya dua, yakni belanja pemerintah dan investasi," ucap dia.
Indonesia Dinilai akan Rugi jika Investor Batal Berinvestasi di Pulau Rempang
Dia mengatakan, Indonesia akan rugi besar jika perusahaan Xinyi Glass Holding batal berinvestasi di Pulau Rempang. Perusahan itu merupakan salah satu investor yang akan mendirikan pabrik kaca di Pulau Rempang dengan nilai investasi sebesar Rp175 triliun.
"Pastinya akan rugi besar jika Xinyi Glass Holding gagal berinvestasi di Indonesia. Sebab jika terealisasi investasinya, maka ada lapangan pekerjaan, transfer teknologi dan nilai tambah komoditas mentah kita, pasir kuarsa, dan bagus untuk perekonomian Indonesia. Kerugiannya, ya kita kehilangan itu," ucap Ronny.
Ronny mengeklaim investasi di Pulau Rempang memberikan kesempatan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta terciptanya peluang ekonomi baru bagi masyarakat Rempang.
"Pengembangan Rempang artinya ada pengembangan daerah, pembangunan fasilitas publik, lapangan pekerjaan, kesempatan peningkatan kualitas SDM masyarakat, peluang ekonomi bagi masyarakat karena akan ada tenaga kerja baru di sana yang berpenghasilan. Mereka akan berbelanja, berkeluarga, permintaan baru akan terbentuk dan peluang usaha baru bagi masyarakat," tuturnya.
Advertisement