Sukses

Temui Jokowi di Istana, OSO: Presiden Tak Pernah Mengarahkan-arahkan

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/9/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/9/2023). OSO mengatakan, dia bertemu khusus dengan Jokowi usai menghadiri Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Istana Negara Jakarta.

"Aduh heran saya, kalian ini, saya cuma cerita-cerita kebetulan ketemu hari pers, pembukaan PWI di Bandung. Cerita itu rombongan PWI mau naik kereta cepat, cuma 29 menit Jakarta-Bandung, sudah itu," kata OSO usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/9/2023).

Dia mengakui ada pembahasan soal kegiatan yang sedang dilakukan Partai Hanura di Pemilu 2024. Namun, OSO menegaskan Jokowi tak pernah mengarah-arahkan Partai Hanura.

"Iya ada lah Bapak tanya itu Hanura sekarang lagi pergi ke daerah-daerah, iya betul, rupanya Bapak mengikuti. Ndak ada, presiden enggak pernah ngarah-ngarahin, orang lain pun enggak pernah ngarah-ngarahin," ujar dia.

"Presiden enggak pernah ngarahin, cerita yang lucu-lucu, ngobrolnya yang enak-enak ketawa-ketawa, enggak ada yang serius banget gitu," sambung OSO.

2 dari 2 halaman

Tak Bahas soal Dukungan ke Ganjar Pranowo

Adapun Partai Hanura saat ini mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. OSO membantah saat ditanya turut membahas soal Ganjar Pranowo bersama Presiden Jokowi.

"Ganjar Pranowo itu, kan saya mendukung. Secara langsung tidak, tapi ya gimana ya, namanya juga politik, ya kan. Kalau politik ini kan kadang-kadang kita enggak bisa terlalu terbuka dengan presiden, takutnya nanti saya salah," tutur OSO.

Saat ditanya apakah membahas soal cawapres Ganjar, OSO juga menampik. Dia menegaskan bahwa hal tersebut bukan kewenangannya.

"Cawapresnya Pak Ganjar itu bukan bidangnya saya, cawapresnya Pak Ganjar itu terutama Bu Mega. Lantas kemudian mungkin dengan kerja sama politiknya dengan partai-partsi pengusung bersama PPP, Pak Jokowi pasti akan bicara juga karena beliau dari PDIP. Tapi enggak sampai ke situ kita bicaranya," pungkas OSO.