Sukses

Mahfud Md: Hasil Perjuangan Kiai Abdul Hamid, Kaum Muslim Hidup Maju di Indonesia

Menko Polhukam Mahfud Md menyebutkan, salah satu hasil perjuangan Al-Arif Billah Al-Magfurlah KH Abdul Hamid dari Pasuruan, Jawa Timur adalah budaya pesantren tumbuh secara egaliter di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyebutkan, salah satu hasil perjuangan Al-Arif Billah Al-Magfurlah KH Abdul Hamid dari Pasuruan, Jawa Timur adalah budaya pesantren tumbuh secara egaliter di Indonesia. Umat Islam maju dan berkembang, tidak ada gejala Islamophobia.

Hal itu disampaikan Mahfud pada acara haul KH Abdul Hamid. Hadir juga Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU yang juga Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf, Menteri BUMN Erick Thohir, serta para Kiai dan Ulama Pondok Pesantren Salafiyah.

Mahfud Md memandang, Indonesia merdeka, kaum muslim maju, orang Islam hidup seperti saat ini, semua karena Indonesia merdeka yang ikut melahirkan adalah para ulama, termasuk santri-santri dari Kiai Hamid.

"Kiai Hamid adalah salah seorang ulama besar, tokoh besar pesantren yang telah melahirkan puluhan ribu santri yang mengisi dan memajukan Republik Indonesia ini," ujar Mahfud.

Mahfud menyampaikan bahwa saat ini di Indonesia sudah tumbuh budaya pesantren. Zaman dulu menurutnya, tidak ada sholat secara terbuka, bahkan sembunyi-sembunyi karena malu dan takut.

Sekarang, kata dia, di markas-markas TNI dan Polri hingga di rumah pimpinan Polri dan TNI, diadakan pengajian-pengajian. Budaya pesantren seperti ini sudah tumbuh secara alamiah dan egaliter. Ini menandakan tidak ada Islamophobia di Indonesia.

"UU Pesantren, Universitas Islam Negeri, semua dikasih oleh pemerintah, pesantren sudah megah, ini juga salah satu perjuangan KH Abdul Hamid. Umat merasakan hidup di Indonesia, karena sesuai ajaran Kiai Hamid, yaitu apa? menjunjung persatuan, menghargai manusia, hidup sederhana, jangan jumawa, tegakkan kehidupan bernegara yang baik," ujar Mahfud.

 

2 dari 2 halaman

Gus Yahya: NU Berpikir tentang Peradaban

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, dalam sambutannya menyampaikan, "Penting untuk diingat ketika kita menghormati haul KH Abdul Hamid yang merupakan seorang wali, adalah Nahdlatul Ulama," kata dia.

"Jamiyah NU adalah karunia luar biasa, belum pernah dalam sejarah ada ulama mengorganisir diri secara independen seperti NU, sepanjang sejarah peradaban umat manusia ini belum pernah terjadi," Ketum PBNU ini.

Menurut pria yang kerap disapa Gus Yahya, NU adalah organisasi ulama yang berpikir tentang peradaban. Kemuliaannya pasti luar biasa karena disitu dikumpulkan ulama solihin di kalangan ahlus sunnah wal jamaah. Jangan sampai lepas dari NU.