Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI meminta, pihak kepolisian untuk mendalami kasus tewasnya seorang siswi yang terjatuh dari lantai 4 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06 Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Meminta kasus ini didalami dan dikembangkan untuk mendapatkan kepastian sebab dan kebutuhan penanganan lebih lanjut," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar dilansir dari Antara, Kamis (28/9/2023).
Advertisement
KemenPPPA menyatakan, turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa ini. "Kami berduka atas meninggalnya ananda SR," kata Nahar.
Nahar mengatakan, jika dalam kasus ini terdapat dugaan kekerasan terhadap anak dan mengakibatkan korban meninggal dunia, maka perlu dipastikan siapa yang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh dan atau turut serta melakukan kekerasan tersebut.
Terkait adanya dugaan perundungan dalam kasus ini, Nahar mengatakan bila hal itu benar, maka perlu dilakukan upaya membangun sistem sekolah ramah anak.
"Jika kasus ini terkait dengan lingkungan sekolah yang belum ramah anak, atau belum bebas dari praktek perundungan, maka perlu dilakukan upaya membangun sistem sekolah ramah anak dengan merujuk berbagai kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah," kata Nahar.
Sebelumnya, polisi meyakini siswi kelas VI SDN 06 Pesanggrahan Jakarta Selatan yang jatuh dari lantai 4 karena sengaja melompat, bukan terjatuh. Keyakinan polisi ini berdasarkan beberapa alat bukti yang ditemukan.
"Kami tegaskan dugaan awal melompat karena ditemukan adanya barang bukti berupa meja awalnya saya pikir meja yang dijadikan yang bersangkutan untuk pijakan melompat ke bawah," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro kepada wartawan, Rabu 27 September 2023.
Polisi Belum Temukan Motif Siswi SD Pesanggrahan Lompat dari Gedung
Polisi masih menggali motif siswi SD berinisial SR yang nekat melompat dari lantai 4 gedung SDN 06 Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Fatmawati.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro menerangkan, pihaknya telah memeriksa 4 orang saksi, yakni dua orang guru, dan dua orang murid. Namun sejauh ini, kesaksian mereka dianggap belum bisa menjawab motif korban melakukan tindakan tersebut.
"Kami belum bisa menyimpulkan nanti setelah kami mendalami akan tahu motif yang bersangkutan kenapa melompat," kata Bintoro kepada wartawan, Rabu 27 September 2023.
Bintoro mengatakan, proses penyelidikan masih terus berjalan. Agenda pemeriksaan dilanjutkan kembali pada Kamis, 28 September 2023.
"(Motif) karena yang jelas kan butuh tahapan-tahapan proses pemeriksaan. Kalau sudah terang baru kita sampaikan. Besok baru kami mulai pemeriksaan lainnya," ujar dia.
Terpisah, salah satu siswa yang tak disebutkan namanya menceritakan, proses belajar-mengajar saat itu belum dimulai. Siswa-siswi saat itu sedang melaksanakan program pembiasaan di lapangan sekolah. Korban sendiri terlihat berselisih dengan temannya seorang pria.
"Awal mula aku lihat dia lagi kegiatan pembiasaan didorong sama temannya. Mungkin dia enggak terima didorong. Laki-laki yang dorong dia," ujar siswa tersebut.
Siswa tersebut menyampaikan, setelah kejadian itu korban naik ke lantai 4 gedung sekolah. Terlihat, korban berdiri di atas meja. "Keluar dari balkon minggir ke tengah tengah. Dia merentangkan tangan. Terus loncat abis itu kebentur tembok, dia langsung jatuh ke bawah," ucap dia.
Advertisement