Liputan6.com, Jakarta - Polisi telah memeriksa 18 CCTV guna mencari fakta terkait meninggalnya CHR (16), anak perwira menengah (pamen) TNI AU yang ditemukan tewas terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma. Ternyata, hanya 4 CCTV yang merekam aktifitas korban.
"Dari 18 titik yang diidentifikasi di sekitar TKP. Seluruh CCTV semuanya berada di obyek vital TNI AU. Ternyata hasil analisa hanya 4 titik CCTV yang merekam korban, baik itu pra dan paska kejadian," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata kepada wartawan, Jumat (29/9/2023).
Leonardus mengatakan, CCTV memperlihatkan korban menggunakan sepeda. Dia dipastikan sendirian sambil membawa ransel menuju ke lokasi kejadian.
Advertisement
"Kami sudah tarik sebelum dan sesudah. Dari empat CCTV yang kami sampaikan yang merekam kegiatan dari pada korban. Korban sendiri. Dia menggunakan sepeda, ini sepeda yang kami temukan di TKP. Jadi dia mengayuh sendiri memang menuju ke TKP," ujar dia.
"Ada menggunakan ransel yang juga kami temukan di TKP," sambung dia.
Sementara itu, CCTV yang posisinya berada di depan TKP atau yang mengarah langsung ke arah korban tidak berfungsi.
"CCTV khusus yang mengarah langsung ke TKP itu mati. Memang sudah, memang sudah tidak berfungsi," ucap dia
10 Saksi Diperiksa
Dalam kasus ini, 10 orang telah dimintai keterangan sebagai saksi. Diantaranya, orangtua korban, wali kelas korban, guru BK korban, teman kelas korban, petugas sekuriti dan anggota POM Angkatan Udara yang bertugas pada saat kejadian.
"Sebelumnya dari 8 orang kini ada tambahan 2 orang lagi. Total ada 10 orang saksi," ucap dia.
Advertisement