Sukses

Jokowi Buka Suara soal Rekrutmen Pramugari Kereta Cepat Jakarta-Bandung Harus Bisa Bahasa Mandarin

Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai rekruitmen pramugari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) WHOOSH yang menjadikan Bahasa Mandarin sebagai syaratnya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai rekruitmen pramugari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) WHOOSH yang menjadikan Bahasa Mandarin sebagai syaratnya. Jokowi mengatakan, saat menaiki KCJB para pramugari hanya berbicara bahasa Indonesia dan Inggris.

"Tanyakan KCIC. Tadi bahasanya bahasa Indonesia sama Inggris," kata Jokowi di Stasiun Padalarang, Jawa Barat, Senin (2/10).

Jokowi sendiri telah meresmikan KCJB pada hari ini di Stasiun Halim, Jakarta Timur. Kepala negara kembali menjajal kereta sampai Stasiun Padalarang. Kemudian, lanjut ke Bandung memakai kereta feeder.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini merasa nyaman menaiki kereta tersebut. Jokowi hanya memakan waktu sekitar setengah jam saat naik dari stasiun Halim sampai Padalarang.

"Rasanya sama, cepat nyaman dan 29 menit tadi dari stasiun Halim ke stasiun Padalarang, sama, dua kali 29 menit terus," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Penjelasan KCIC

Sementara, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, buka suara terkait rekrutmen pramugari Kereta Cepat Jakarta-Bandung WHOOSH yang menjadikan Bahasa China sebagai salah satu syaratnya.

Menurut dia, kemampuan Bahasa China tidak jadi syarat mutlak yang harus dikuasai pramugari Kereta Cepat. Adapun pemakaian bahasa tersebut dikedepankan lantaran sebagian modal pembangunannya berasal dari perusahaan perkeretaapian Tiongkok, Beijing Yawan HSR Co Ltd.

"(Syarat Bahasa China) enggak harus kok, kita ajarkan supaya familiar aja. Karena kan sebagian saham kan ada dari BUMN Tiongkok, itu saja, tapi tidak ada keharusan," kata Dwiyana dalam acara Hub Space di JCC Jakarta, dikutip Sabtu (30/9/2023).

Adapun dalam perekrutan pramugari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), total pelamar dikabarkan mencapai 6.000 orang untuk memperebutkan 12 kuota. Namun, Dwiyana mengatakan jumlahnya terus bertambah meski tidak merincikan secara detail berapa banyak yang diterima.

Ia pun kembali menekankan bahwa Bahasa China bukan jadi syarat utama bergabung bersama Kereta Cepat WHOOSH, tapi lebih kepada kemampuan teknis lainnya.

"Jadi sekarang sudah bertambah terus. Kita enggak ada kekhususan. Yang penting secara kompetensi kan kita juga pernah bilang, jadi enggak keharusan bisa Bahasa Mandarin. Mereka malah kita ajarkan secara masif, hanya percakapan sehari-hari aja lah," tuturnya.

Sebelumnya, akun media sosial X @rahmaniarbaftim menyinggung soal proses perekrutan pramugari Kereta Cepat WHOOSH, sembari melampirkan video wawancara berbahasa China dengan salah seorang pramugarinya.

Disebutkan bahwa jumlah pelamarnya mencapai 6.000 orang untuk 12 kuota. Pemilihan pramugari terpilih itu pun harus melalui tahapan lima kali ujian.

"Dari 6.000 pelamar pramugari KCJB hanya lulus 12 org stlh melalui tahapan 5x test. Mrk diharuskan pula utk bisa berbahasa china. Dan byk juga pramugari dari china," tulis dia.

Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com