Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Purwosusilo menyebut, pihaknya terus memberikan pendampingan kepada keluarga, guru, hingga siswa SDN 06 Pesanggrahan. Hal ini guna mencegah trauma pasca ada seorang siswi yang tewas usai terjatuh dari lantai empat sekolah.
"Disdik sendiri sudah melakukan, yang paling penting adalah pendampingan pada guru dan siswa agar tidak trauma. Itu sudah dilakukan pada hari Jumat dan akan terus dilakukan. Itu yan paling penting," kata Purwosusilo di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/10/2023).
Baca Juga
Menurut Purwosusilo, pendampingan terhadap keluarga, guru, hingga siswa melibatkan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Dinas Sosial, serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Advertisement
Purwosusilo menyampaikan, mencegah trauma kepada guru hingga peserta didik lainnya di sekolah itu amat diperlukan. Pasalnya, kata dia banyak siswa dan guru yang menjadi saksi mata peristiwa maut tersebut.
"Anak kita dengar, anak kita melihat, atau apalah namanya membaca. Yang paling pokok adalah saya mendampingi guru dan siswa agar tidak terjadi trauma," ujar dia.
Sementara itu, Purwosusilo tidak mau mengomentari lebih lanjut ihwal bullying atau perundungan yang disebut menjadi penyebab siswi tersebut jatuh dari lantai empat bangunan sekolah. Sebab, kata dia kasusnya masih dalam penyelidikan Polres Jakarta Selatan.
"Kan namanya pemeriksaan awal, pemeriksaan awal banget oleh Polsek. Statement gini-gini kan, kemudian ada kelanjutan," kata dia.
"Jadi posisi sekarang adalah sedang diselidiki oleh Polres Jakarta Selatan. Olah TKP udah, memanggil para saksi, guru kita sudah. Hasilnya seperti apa? Ya kita hormati dong," lanjut dia.
Kronologi Kejadian
Kapolsek Pesanggrahan Komisaris Polisi (Kompol) Tedjo Asmoro mengungkapkan kronologi siswa Sekolah Dasar (SD) berinisial SR terjatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya, di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kompol Tedjo mengatakan peristiwa itu terjadi setelah korban bersama dengan siswa lainnya mengikuti upacara bendera.
"Itu habis dari lapangan upacara mau naik ke tangga itu dorong-dorongan sama temannya mau naik. Teman cowoknya ini didorong sama temannya lagi, kena si korban, terus spontan gitu aja," kata Tedjo saat dihubungi, Kamis (28/9/2023).
Kemudian, saat itu siswi SD tersebut dengan spontan menampar temannya tersebut dan berselisih paham. Lalu, kejadian itu pun sempat dilerai oleh guru.
Selanjutnya, kata Tedjo, mereka pun langsung menuju dan masuk ke dalam kelas. Tak lama kemudian, ternyata korban izin untuk pergi ke toilet.
"Iya, izin ke toilet. Kalau itu kan enggak ada yang melihat (dia ambil bangku dan lompat), nanti kan dari CCTV baru bisa dilihat semua. Tapi di situ ada meja kecil lah bukan bangku," ujar Tedjo.
Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap guru korban dan beberapa saksi perihal peristiwa tersebut. Namun, ia memastikan untuk kasus ini tidak ada perundungan atau bullying seperti yang ramai dikabarkan.
"Maksudnya kan masih ditanya-tanya gurunya, kalau sementara sih enggak ada pembullyan. (Belum pernah ada bullying) Iya enggak ada," kata Tedjo.
Advertisement