Sukses

Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo di Makassar Digeledah KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Sulawesi Selatan.

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Sulawesi Selatan. Penggeledahan berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pemerasan dalam jabatan, penerimaan gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Benar, hari ini (4/10) tim penyidik melanjutkan penggeledahan di Kota Makassar," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (4/10/2023).

Ali belum bersedia membeberkan lebih jauh penggeledahan tersebut. Pasalnya, penggeledahan masih berlangsung.

"Kegiataannya masih berlangsung dan segera setelah selesai akan kami sampaikan hasilnya," kata Ali.

Sementara saat ini Syahrul Yasin Limpo belum diketahui keberadaannya usai kunjugannya di Luar Negeri. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango meminta semua pihak berpikir positif berkaitan dengan hal ini.

"Positif thinking saja, mungkin cuma tersesat, kita berharap agar yang bersangkutan bisa segera temukan jalan yang benar, balik ke Indonesia," ujar Nawawi dalam keterangannya, Rabu (4/10/2023).

SYL sendiri tengah terseret kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). KPK tengah mengusut tiga cluster korupsi, yakni pemerasan dalam jabatan, penerimaan gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Nawawi memastikan meski Syahrul Yasin Limpo belum kembali, namun pengusutan kasus ini akan terus dilakukan.

"Yang pasti, proses penyidikan perkara akan terus dilakukan satgas penyidikan," kata dia.

2 dari 4 halaman

Syahrul Yasin Limpo Hilang Kontak

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tak bisa dihubungi. Dugaan hilangnya kontak Mentan Syahrul Yasin Limpo ini diungkap Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi.

Dia menjelaskan, Syahrul melakukan kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol bersama beberapa pejabat eselon dan staf di lingkungan Kementerian Pertanian sejak akhir September 2023. Namun, kata Harvick, para pejabat dan staf tersebut kembali ke Indonesia lebih awal.

"Kembali ke Tanah Airnya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah (dengan Mentan)," ujar Harvick kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Seharusnya, Syahrul Yasin Limpo kembali ke Indonesia paling lambat Minggu, 1 Oktober 2023.

"Sabtu (harusnya) sudah kembali (ke Indonesia), Sabtu kemaren. Sabtu atau Minggu harusnya sudah kembali. Baru 2-3 hari (belum sampai)," sambungnya.

"Jadi sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri sampai hari ini," lanjut dia.

 

3 dari 4 halaman

Komunikasi Terakhir dengan Syahrul Yasin Limpo

Menurut dia, komunikasi terakhirnya dengan Menteri Pertanian terjadi sebelum berangkat ke Spanyol untuk melanjutkan kunjungan kerja dari Roma, Italia. Setelah itu, dia sama sekali tidak berkomunikasi dengan Syahrul.

"Ini belum tahu kita ini posisi akhirnya (mentan)," tutur dia.

"Belum. Belum ada kontak sama sekali," sambung Harvick soal dugaan Syahrul Yasin Limpo hilang.

 

4 dari 4 halaman

Mahfud Md: Syahrul Yasin Limpo Sudah Jadi Tersangka Korupsi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkap bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memang sudah berstatus tersangka korupsi. Pernyataan Mahfud ini untuk menjawab simpang siur kabar penetapan tersangka Syahrul Yasin Limpo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Bahwa dia sudah ditetapkan tersangka saya sudah dapat informasi malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama, tapi resminya ketersangkaannya itu sudah digelarkan lah," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2023).

Namun, Mahfud mengaku belum mengetahui keberadaan Syahrul Yasin Limpo. Ia meyakini Syahrul tidak akan mudah untuk melarikan diri.

"Ya mudah-mudahan bisa segera ketemu, kan orang sekelas menteri tidak mudah juga menghilang gitu ya. Kalau menghilang dalam arti menghindari aparat atau lari gitu, saya kira tak mudah," ucapnya.

Mahfud enggan berasumsi Syahrul sedang kabur dari proses hukum.

"Belum, belum, belum menduga (kabur) karena ini kan baru bisa diduga kalau sudah dikatakan DPO (daftar pencarian orang) oleh aparat. Ini kan belum DPO. Kita tunggu informasinya," ujarnya.

Video Terkini