Liputan6.com, Jakarta Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengutuk keras, serangan milisi Israel ke yang menyasar Rumah Sakit (RS) Indonesia, di Gaza.
Diketahui akibat serangan tersebut, seorang staf organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) tewas bersama ratusan orang lainnya.
Baca Juga
“PPP turut berbelasungkawa atas mati syahidnya staf local MER-C Abu Romzi akibat serangan Israel, serta wafatnya warga lainnya,” kata Mardiono seperti dikutip dari siaran pers diterima (10/10/2023).
Advertisement
Mardiono turut prihatin, serangan tersebut juga menghancurkan mobil operasional MER-C yang berada di depan Wisma dr. Joserizaln, sebuah tempat tinggal para relawan yang berada di kompleks RS Indonesia.
Agar kecamuk serangan tidak terus berlanjut, Mardiono mendesak Israel dan Palestina untuk kembali ke meja perundingan. Sekaligus mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mengambil langkah konkrit untuk meredakan ketegangan di jalur Gaza.
“PPP tegas berdiri bersama ribuan relawan Indonesia yang telah syahid dan mereka yang masih berjuang menjalankan misi kemanusiaan, demi membela rakyat Palestina di jalur Gaza,” tegas Mardiono.
“Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Abu Romzi yang sejak 2011 bertugas di Gaza. Semoga keluarganya diberi kesabaran dan ketabahan,” dia menutup.
Sebagai informasi, RS Indonesia di Gaza telah beroperasi sejak Desember 2015, dibangun menggunakan dengan dana yang berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia.
Fasilitas kesehatan itu memiliki kapasitas 110 tempat tidur dan menyediakan berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan rawat inap, ruang operasi, ICU dan gawat darurat.
Empat Warga Palestina Meninggal
Empat warga Palestina sebelumnya juga dinyatakan tewas dalam serangan Israel di utara dan tengah Jalur Gaza, menurut laporan WAFA.
Serangan Israel itu merupakan balasan terhadap serangan faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza yang menembakkan rentetan roket ke wilayahnya pada Sabtu pagi waktu setempat.
Anadolu melaporkan, serangan salvo roket ditembakkan dari berbagai lokasi di wilayah yang dikelilingi oleh kelompok militan Palestina di Jalur Gaza.
Namun, sistem pertahanan Iron Dome Israel berhasil menggagalkan serangan itu di beberapa wilayah. Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata kelompok perlawanan Palestina Hamas, mengumumkan serangan roket ke wilayah musuh, bandara, dan instalasi militer telah dimulai.
"5.000 roket dan peluru ditembakkan dari Gaza menuju Israel dalam 20 menit pertama operasi,” kata Brigade Al-Qassam dalam sebuah pernyataan dikutip pada Sabtu (7/10/2023).
Sementara itu, militer Israel telah menyatakan siap untuk berperang dan memobilisasi tentara-tentara cadangan dalam skala besar sebagai respons atas serangan tersebut.
Advertisement
190 Warga Korea Selatan Berhasil Evakuasi dari Israel
Pemerintah Korea Selatan memulangkan hampir 200 warganya dari Tel Aviv, Israel. Evakuasi dilakukan usai Israel menyatakan perang dengan Hamas.
Berdasarkan laporan Yonhap, Selasa (10/10/2023), pesawat Korean Air itu terbang dari Tel Aviv pada pukul 13:45 waktu setempat dan dijadwalkan mendarat di Korea Selatan, yakni di Bandara Internasional Incheon, Rabu pagi pukul 6:10 waktu setempat.
Masih ada 230 warga Korea Selatan yang berada di Israel. Kedutaan Besar Korea Selatan di Israel berusaha membantu mereka untuk evakuasi. Totalnya ada 570 warga Korea Selatan yang tinggal di Israel, selain itu ada 480 orang yang traveling di sana.
Pada Kamis besok, ada juga evakuasi dengan penerbangan Turkish Airlines dari Israel. Ada juga warga Korea Selatan yang evakuasi lewat jalur darat melaui Yordania.
Tidak ada korban jiwa dari pihak Korea Selatan selama perang berlangsung.
"Tidak ada kerusakan yang dilaporkan ke misi diplomatik kita," ujar Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin saat bicara di Majelis Nasional Korsel. "Kita mengambil langkah-langkah agar turis dalam kunjungan jangka pendek bisa pulang ke rumah dengan penerbangan langsung."
Warga Korea Selatan yang berada di Palestina juga dilaporkan tidak terluka atau ditawan oleh pihak Hamas yang notabene menangkap orang-orang menjadi tahanan.
Rusia Menolak Memihak dalam Konflik Israel-Palestina
Rusia pada Selasa (10/10/2023), mengatakan bahwa pihaknya melakukan kontak dengan Israel dan Palestina, serta akan berusaha memainkan peran dalam menyelesaikan konflik antara keduanya.
Pasca serangan Hamas pada Sabtu 7 Oktober 2023, Rusia disebut belum memberikan inisiatif konkret apapun, melainkan hanya menggarisbawahi kekuatan hubungannya dengan kedua belah pihak yang bertikai.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan bahwa Rusia memiliki hubungan historis yang panjang dengan Palestina, namun di lain sisi juga memiliki banyak kesamaan dengan Israel, termasuk fakta bahwa banyak warga Israel adalah mantan warga negara Rusia.
"Oleh karena itu, kami menjaga hubungan dengan kedua pihak yang berkonflik. Kami melakukan kontak ... yang mencari titik temu untuk penyelesaian dan tidak berjalan efektif," ujar Peskov, seperti dilansir Reuters.
"Namun demikian, kami bermaksud untuk terus berupaya dan memainkan peran dalam mencari cara mencapai penyelesaian."
Israel pada Selasa masih melancarkan serangan balasan dengan menggempur Gaza melalui serangan udara yang digambarkan paling sengit dalam 75 tahun sejarah konfliknya dengan Palestina. Rusia mengaku khawatir bahwa kekerasan dapat meningkat menjadi konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Peskov menuturkan pihaknya tengah mencari tahu apakah ada warganya yang termasuk di antara mereka yang disandera oleh Hamas.
"Kontak yang diperlukan sedang dilakukan untuk memahami apakah ini benar atau tidak dan bagaimana nasib orang-orang ini di masa depan," sebut Peskov.
Pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa Rusia berkepentingan untuk mengobarkan perang di Timur Tengah guna melemahkan persatuan global, tegas Peskov, sama sekali tidak berdasar.
"Ini adalah konflik yang sudah berlangsung lama, konflik Israel-Palestina mempunyai akar yang sangat dalam, banyak kontradiksi yang mendalam. Banyak orang mengetahui latar belakangnya, namun saking dalamnya hingga tidak semua orang mengetahui perbedaannya," kata Peskov.
Advertisement