Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tengah melakukan monitoring atau pemantauan sumur-sumur dalam yang tersebar di Kota Tangerang. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi bencana kekeringan di wilayah tersebut.
Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Tangerang mengatakan, pihaknya tengah fokus merencanakan berbagai mekanisme untuk mengantisipasi potensi kekeringan dan kelangkaan ketersediaan air bersih selama musim kemarau panjang di Kota Tangerang.
Baca Juga
“Sumur dalam sendiri merupakan sistem pengambilan air tanah melalui sumur atau pompa bor dalam ukuran tertentu. Biasanya sumur-sumur ini sedalam lebih dari 70 meter yang mampu memproduksi air bersih dengan debit yang terjamin,” ujar Kepala Disperkimtan Kota Tangerang, Sugihharti Achmad Bagdja.
Advertisement
Pihaknya mencatat, terdapat kurang lebih 100 sumur dalam yang pernah dibangunnya dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan hasil monitoring terbaru, hampir kesemua sumur dalam tersebut dalam kondisi baik serta dapat beroperasi secara normal.
Antisipasi Kelangkaan Air
Oleh karenanya, semua sumur dalam ini mampu dimanfaatkan secara maksimal untuk mengantisipasi kelangkaan ketersediaan air bersih di Kota Tangerang.
“Saat ini, kami terus melakukan kegiatan monitoring di banyak sumur dalam hasil pembangunan Disperkimtan Kota Tangerang," kata dia
"Tercatat, ada 100 sumur dalam yang dapat beroperasi secara baik dan menjamin ketersediaan air bersih di beberapa wilayah yang rawan terdampak kekeringan, seperti Jatiuwung, Cibodas, dan Periuk,” jelasnya.
Advertisement
Kolaborasi dengan Perumda Tirta
Selain itu, Disperkimtan Kota Tangerang juga telah melakukan langkah-langkah strategis lainnya.
Seperti melakukan giat serupa di wilayah-wilayah lain, melakukan pembangunan Sambungan Rumah (SR), sampai berkolaborasi dengan Perumda Tirta Benteng untuk penyediaan toren air darurat.