Liputan6.com, Jakarta - Warga Kampung Leuwikotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, sempat dihebohkan hasil pengeboran air tanah yang diduga mengeluarkan gas.
Camat Sukaraja Ria Marlisa mengatakan, semburan air tanah yang diduga bercampur gas terjadi saat para pekerja mengebor sumur di sebuah kontrakan pada Rabu (11/10/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Awalnya pekerja sedang mengebor sumur untuk mencari sumber air di kedalaman 125 meter, pas alat bor diangkat air menyembur deras," kata Ria, ditemui di lokasi, Kamis (12/10/2023).
Advertisement
Anehnya, air menyembur hingga setinggi kurang lebih 20 meter dan mengeluarkan bau mirip gas.
"Pekerja sudah 4 kali ngebor tapi ga keluar air, lalu di kedalaman 125 meter baru keluar air deras tapi juga keluar bau. Pekerja juga panik," ucapnya.
Dari hasil pengecekan dari Perusahaan Gas Negara (PGN) pada Rabu malam, diduga semburan air sumur mengandung gas metana.
"Semalam PGN sudah ngecek dan menduga ada unsur metana. Semalam baunya menyengat seperti gas," kata dia.
Diperiksa di Laboratorium
Menurutnya pihak ESDM sudah mengambil sampel untuk diperiksa di laboratorium.
Pemeriksaan untuk memastikan kandungan mineral yang ada di air sumur bor tersebut.
"(ESDM) sudah mengambil sampel untuk hasil selanjutnya akan ditindak lanjuti oleh mereka. Sementara kami diminta untuk mengevakuasi warga sampai tujuh hari ke depan," kata dia.
Advertisement
Semburan Mendadak Berhenti
Sementara pantauan di lapangan sekitar pukul 11.45 WIB semburan air bercampur gas mendadak berhenti. Padahal, sebelumnya air dari dalam tanah masih menyembur dengan ketinggian sekitar 5 meter.
"Ketinggian semburan dan bau memang terus menurun. Semalam semburannya tinggi, lalu paginya ketinggian turun dan baunya juga semalem kuat, nanti hilang, nanti bau lagi," ujarnya.