Sukses

Utamakan Pejalan Kaki, MRT Jakarta Akan Bangun Jembatan Ikonik Kedua di Dukuh Atas

Jembatan ikonik yang ditargetkan rampung pada 2024 itu akan memudahkan mobilisasi masyarakat yang menyeberangi sisi barat Sungai Ciliwung menuju Stasiun MRT Dukuh Atas, Stasiun Kereta Bandara BNI City, ataupun Stasiun Sudirman dan sekitarnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta merencanakan pembangunan jembatan penyeberangan yang ikonik di kawasan transit oriented development (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Jembatan tersebut direncanakan selesai pada 2024.

Nantinya jembatan ikonik itu akan memudahkan mobilisasi masyarakat yang menyeberangi sisi barat Sungai Ciliwung menuju Stasiun MRT Dukuh Atas, Stasiun Kereta Bandara BNI City, ataupun Stasiun Sudirman dan sekitarnya.

"Menyeberang dari sisi Sudirman ke BNI City, kasihan orang yang dari sini (seberang Kali Ciliwung), (selama ini) mau ke MRT harus lewat sini (muter)," kata Kepala Divisi TOD MRT Jakarta, Gunawan di kawasan Transport Hub, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2023).

Saat ini, Gunawan menyebut pihaknya tengah mencari investor untuk pembangunan jembatan ikonik tersebut. Untuk pembangunannya nanti diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 60 miliar dengan bentuk melengkung setelah lingkaran.

Lanjut dia, pihaknya menargetkan ground breaking jembatan ikonik tersebut pada akhir tahun 2023. "Harusnya target saya tahun ini ground breaking, tapi masih ada kesulitan investor. Baru tertarik ada 3 lah, dalam dan luar negeri," ucapnya.

Gunawan menyebut jembatan ikonik tersebut juga nantinya dapat menjadi peluang bisnis baru. Mulai dari hak penamaan jembatan, iklan, hingga lapak UMKM. Hasil bisnisnya dapat digunakan untuk perawatan dan pengamanan.

Saat ini kawasan TOD Dukuh Atas masih terus dikembangkan. Dalam konsep TOD tersebut nantinya masyarakat dapat beraktivitas campuran dalam satu wilayah. Bahkan Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas telah diselesaikan sebelumnya.

2 dari 3 halaman

Punya JPM Sepanjang 265 Meter

Jembatan dengan panjang 265 meter tersebut menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas dengan Stasiun KCI Sudirman.

Bahkan kawasan TOD Dukuh Atas merupakan lokasi yang mempertemukan lima moda transportasi di Jakarta. Antara lain Transjakarta, MRT Jakarta, KRL CommuterLine, KA Bandara, dan LRT Jabodebek.

Saat ini, terdapat beberapa infrastruktur yang bakal dibangun di kawasan TOD Dukuh Atas, yakni Pedestrian Deck Dukuh Atas, Taman Kudus, Pelebaran Jalan Pati-Juana, hingga Pedestrian Blora-Kendal.

"TOD Dukuh Atas ini menjadi salah satu contoh kawasan TOD yang sudah berkembang dibandingkan yang lain. Karena sudah terhubung oleh lima transportasi umum," ujar Gunawan.

 

3 dari 3 halaman

Pengembangan TOD Prioritaskan Pejalan Kaki

Sementara itu, Gunawan juga menyebut dalam pengembangan kawasan TOD harus berfokus untuk membangun konektivitas antara orangnya, kawasan, aksesibilitas, hingga huniannya.

Dia menilai pengembangan TOD harus mementingkan para pejalan kaki.

"Perpindahan orang dari titik satu ke titik lain itu penting. Makanya TOD itu kita bikin pejalan kaki jadi raja, semua harus nyaman agar mereka mau jalan, enggak naik mobil," dia menjelaskan.