Liputan6.com, Jakarta - Untuk memperkenalkan tradisi Pasar Rakyat Indonesia, KJRI Cape Town menyelenggarakan Indonesian Folk Market atau Pasar Rakyat di halaman kantor KJRI, Sabtu (14/10/2023). Kegiatan ini juga digelar untuk merekatkan hubungan masyarakat kedua negara.
Konsul Jenderal RI, Tudiono, menyampaikan bahwa antuasiasme masyarakat, baik WNI, keluarga perkawinan campur, dan diaspora Indonesia di Cape Town sangat luar biasa. Hal itu nampak dari membeludaknya pengunjung pasar rakyat yang menjual berbagai produk Indonesia.
"Ini sekaligus untuk promosi budaya serta kesempatan business matching," ujar Tudiono, dalam rilis kepada media, Minggu (15/10/2023).
Advertisement
Dalam kegiatan ini, KJRI Cape Town didukung partisipasi 16 vendor yang meliputi WNI yang tinggal di wilayah Cape Town dan sekitarnya.
Pasar Rakyat juga didukung oleh partisipasi dua perusahaan Indonesia yang telah berhasil memasukkan produk-produknya ke pasar setempat, yaitu Indofood dan Kalbe Internasional. Selain itu juga didukung oleh kehadiran Indonesian Trade Promotion Center di Johannesburg.
Sejumlah grup diaspora Indonesia dan Friends of Indonesia turut berpartisipasi membuka booth pariwisata dan tour ke Indonesia.
Adapun aneka produk makanan Indonesia yang disajikan di pasar rakyat tersebut, di antaranya seperti rendang, sate, nasi goreng, mi bakso, asinan, jajanan pasar, hingga es teler.
"Selain itu juga aneka kerajinan tangan seperti patung, baju batik, serta perhiasan perak," kata Tudiono.
Pasar Rakyat juga menampilkan sejumlah tarian tradisional seperti tari Saman, dan tari tradisional Indonesia lain dari Bali, Jakarta, serta Surabaya, yang dibawakan oleh diaspora Indonesia di Cape Town, yaitu EON Group – School of Performing Arts yang berbasis di Cape Town. Pengajar tari group ini merupakan lulusan Bea Siswa Budaya Indonesia.
KJRI Cape Town juga menyuguhkan penampilan Cape Malay Choir (Young Men Sporting Club) yang merupakan kelompok paduan suara Cape Malay tertua di dunia.
Sebagai gong nya, Pasar Rakyat diisi dengan penampilan artis Indonesia yang banyak digandrungi saat ini yaitu Tiyara Ramadhani (Rara) Hari Putra dari LIDA. Mereka membawakan sejumlah lagu Indonesia dari beragam genre, termasuk dangdut yang mendapat sambutan sangat meriah dari pengunjung yang turut bergoyang.
Tercatat 4.695 orang membanjiri acara Pasar Rakyat dengan antrean yang mengular di depan dan samping KJRI, karena harus menunggu beberapa pengunjung lain keluar.
"Hampir semua produk makanan para vendor habis terjual. Aneka produk kerajinan tangan juga banyak diserbu pengunjung. Cuaca yang cerah dan hangat nampak menjadi berkah suksesnya acara Pasar Rakyat," ungkap Tudiono.
Adakan Pertemuan dengan Para CEO
Di sela-sela kegiatan, Konsul Jenderal RI Cape Town-Tudiono juga menyempatkan mengadakan pertemuan dengan CEO Suburban Travel. Suburban Travel telah memiliki paket tur ke Indonesia sejak tahun 2007 dan rata-rata mendatangkan wisatawan Afsel ke Indonesia 140 orang per tahun. Saat ini travel ini membuat paket khusus yang menawarkan tur ke ke kota-kota yang memiliki hubungan historis erat dengan masyarakat Cape Malay Afsel.
Pada sektor investasi, Konsul Jenderal RI bertemu dengan calon investor setempat yang saat ini menjajaki investasi sektor infrastruktur di Indonesia dan saat ini proses sedang pada tahap feasibility study.
Kegiatan Pasar Rakyat juga dimanfaatkan KJRI Cape Town untuk melakukan business matching produk-produk pakaian Indonesia dan tas.
Pasar Rakyat yang menampilkan karakter unik dan khas masyarakat Indonesia pada umumnya yakni keramahtamahan, persahabatan, ketulusan sangat mengena hati masyarakat Cape Malay Cape Town yang nenek moyangnya berasal dari Indonesia. Hal ini menjadi perekat alami dalam memperkuat hubungan antar masyarakat Indonesia-Cape Town, Afsel.
Sebagai catatan, Cape Malay sebagai diaspora Indonesia di Afsel mencapai lebih dari 300.000 orang. Nenek moyang mereka berasal dari Indonesia seperti Tuan Guru dari Tidore dan Syekh Yusuf Al Macassari yang diasingkan ke Cape Town pada sekitar abad 16 dan 17 oleh pemerintah kolonial karena perlawanannya terhadap penjajah.
Di penghujung acara, baik pengunjung, peserta dan panitia berjoget mengikuti lagu maumere yang dinyanyikan Rara dan Hari LIDA
Advertisement