Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md bernostalgia dan mengenang suasana indah ketika dulu dirinya sering membersamai Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Tuban, Jawa Timur.
Kenangan itu disampaikan Mahfud Md saat berkunjung ke Ponpes Langitan pada Minggu (15/10/2023) malam kemarin. Mahfud mengenang masa ketika Ponpes Langitan masih diasuh oleh ulama kharismatik, KH Abdullah Faqih atau yang juga sering disapa Kiai Langitan oleh Gus Dur.
Baca Juga
“Dulu saat menjabat Presiden, KH Abdurrahman Wahid memang tidak hanya menuruti aturan-aturan atau keputusan resmi hasil rapat di istana, tapi juga selalu mendengar para ulama. Nah, ulama yang tergolong sering beliau kontak adalah Kiai Langitan, KH Abdullah Faqih,” ujar Mahfud di hadapan ribuan santri bersama Kiai Maksum Faqih, Kiai Abdurrahman Faqih, serta para pengasuh pesantren yang ikut dalam acara 'Mengenang Gus Dur dan Kiai Faqih' tersebut.
Advertisement
Biasanya, lanjut Mahfud, selepas shalat subuh Gus Dur akan menelepon Kiai Faqih dan meminta pendapat tentang suatu masalah.
“Bahkan, saking seringnya berkomunikasi dengan Kiai Faqih, saya pernah diutus Gur Dur ke Ponpes Langitan dengan menggunakan helikopter untuk menyampaikan sebuah pesan penting kepada Kiai Faqih,” ujar Mahfud, seperti dikutip dari siaran pers.
Kenang Hadiah Sajadah dari Kiai Faqih
Dalam kondisi tertentu, Gus Dur memang merasa perlu mendapat apa yang disebutnya sebagai pesan dari langit, yang itu artinya pesan dari Ponpes Langitan.
Selain kenangan yang ia alami dengan almarhum Gus Dur dan almarhum Kiai Faqih, Mahfud menceritakan bahwa Kiai Faqih pernah memberikan sebuah sajadah berwarna abu-abu untuknya dan berpesan agar digunakannya untuk sholat.
“Alhamdulillah, sajadah pemberian itu masih terawat dengan baik,” kenang Mahfud.
Di Ponpes Langitan, Menko Mahfud juga mendapat kejutan. Ia diberi foto kenangan saat di Langitan dulu bersama Kiai Faqih, Gus Dur, KH Hasyim Muzadi, dan Alwi Shihab.
Advertisement