Sukses

Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 19 Oktober 2023: Pagi Berawan, Siang hingga Malam Sebagian Hujan

Langit pagi Indonesia, hari ini, Kamis (19/10/2023) sebagiannya diprakirakan cerah, cerah berawan, berawan, asap, kabut, hujan ringan, dan hujan petir. Seperti itulah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Kamis (19/10/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi Indonesia, hari ini, Kamis (19/10/2023) sebagiannya diprakirakan cerah, cerah berawan, berawan, asap, kabut, hujan ringan, dan hujan petir. Seperti itulah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Kamis (19/10/2023).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca hujan ringan pagi hari ini diprakirakan guyur Tanjung Pinang dan waspada hujan petir di Pangkal Pinang.

Kemudian di siang nanti, cuaca Indonesia diprediksi sebagiannya bakal cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, asap, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.

Sejumlah wilayah Indonesia yang diprakirakan turun hujan dengan intensitas ringan siang nanti di antaranya Gorontalo, Jambi, Banjarmasin, dan Ternate.

Hujan sedang diprediksi BMKG bakal guyur Banda Aceh dan Tanjung Pinang pada siang nanti. Waspada hujan petir siang nanti diprakirakan di langit Pontianak dan Pangkal Pinang.

Lalu pada malam hari nanti, langit Indonesia diprediksi sebagiannya cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, asap, hujan ringan, dan hujan lebat.

Wilayah Manokwari dan Padang diprakirakan hujan berintensitas ringan malam nanti, lalu hujan sedang di Palangkaraya, serta hujan lebat di Mamuju serta Medan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Berawan  Hujan Sedang  Berawan Tebal
 Denpasar  Cerah  Cerah  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bengkulu  Kabut  Cerah Berawan  Berawan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Gorontalo   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah
 Jambi   Asap  Hujan Ringan  Asap
 Bandung   Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Semarang   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Surabaya   Cerah  Cerah  Cerah
 Pontianak   Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Banjarmasin   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Palangkaraya  Berawan  Berawan  Hujan Sedang
 Samarinda  Kabut  Berawan  Cerah Berawan
 Tarakan   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Pangkal Pinang  Hujan Petir  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Tanjung Pinang   Hujan Ringan  Hujan Sedang  Berawan
 Bandar Lampung  Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Ambon   Berawan  Berawan  Berawan
 Ternate   Cerah  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Mataram   Cerah   Cerah Berawan  Cerah
 Kupang   Cerah  Cerah  Cerah
 Kota Jayapura  Cerah Berawan  Berawan Tebal  Berawan
 Manokwari   Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Pekanbaru   Kabut  Hujan Ringan  Berawan
 Mamuju   Berawan  Berawan  Hujan Lebat
 Makassar   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kendari   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Manado    Cerah  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Padang   Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Palembang  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Medan   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Lebat
2 dari 4 halaman

Cara Cegah dan Atasi Batuk Saat Cuaca Panas dan Polusi Melanda

Cuaca panas dan polusi udara berdampak pada kesehatan. Kombinasi dua hal tersebut bisa menyebabkan daya tahan tubuh ikut menurun. Pada indvidu dengan daya tahan tubuh rendah, salah satu gejala yang sering ditemui adalah batuk.

Namun, ketika muncul batuk, seringkali masyarakat hanya mengobati batuknya saja. Padahal dengan meningkatkan daya tahan tubuh, akan mempercepat pemulihan dan juga mencegah munculnya penyakit yang lebih berat.

Dokter umum Farhan Zubedi membagikan kiat mencegah dan meringankan batuk. Salah satunya dengan menghindari makanan atau minuman yang memicu batuk.

"Hindari makanan/minuman yang memicu batuk seperti es, minuman dingin, makanan yang digoreng, santan, pedas, cokelat, keripik, dan sejenisnya. Lalu jangan lupa istirahat cukup dan minum air putih minimal 2 liter sehari (dewasa) dan 5-6 gelas sehari (anak)," kata dokter yang juga seorang konten kreator itu, dilansir Antara.

Konsumsi Makanan Bergizi

Selain menghindari pemicu batuk, Farhan mengatakan penting untuk mengonsumsi makanan bergizi dan suplemen vitamin bila diperlukan. Hal ini untuk mendukung daya tahan tubuh dan proses penyembuhan batuk.

"Apabila anak sesak napas, segera ke IGD terdekat untuk mendapat pertolongan pertama," kata Farhan.

Perlu diingat, batuk merupakan salah satu refleks normal pertahanan tubuh yang bertujuan membersihkan saluran napas dari partikel asing, kuman, dan virus. Akan tetapi, batuk juga merupakan gejala terjadinya peradangan atau infeksi pernapasan, dimana peran batuk ini adalah untuk mengeluarkan lendir berlebih.

"Saat daya tahan tubuh lemah, maka pembersihan partikel asing dari saluran pernapasan tidak efektif, sehingga bakteri dan virus lebih lama tinggal atau terjebak dalam saluran pernapasan," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Segera ke Dokter ketika Terjadi Gejala Berikut

Ketika batuk terjadi, daya tahan tubuh akan bekerja secara aktif melawan bakteri atau virus. Bakteri atau virus inilah yang bisa memicu terjadinya peradangan pada saluran napas.

Karenanya penting untuk memperbaiki daya tahan tubuh dalam pengobatan batuk.

Sebelum batuk semakin mengganggu aktivitas harian dan mencegah munculnya penyakit yang lebih berat, perlu dilakukan swamedikasi.

Sebaiknya pilih obat batuk yang tidak hanya meredakan batuk tapi juga meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan demikian akan mempercepat pemulihan sehingga batuk tidak jadi berkepanjangan dan mencegah timbulnya penyakit yang lebih berat.

Jika batuk tak kunjung membaik, semisal batuk semakin menjadi, dahak menjadi berwarna kehijauan, apalagi muncul pula demam, maka harus segera berobat ke dokter.

4 dari 4 halaman

Waspada Batuk Pilek pada Musim Kemarau Panjang

Batuk dan pilek merupakan penyakit yang umum menyerang saat cuaca sedang panas seperti yang terjadi beberapa bulan terakhir.

Musim kemarau memang berpotensi menyebabkan penyakit. Tak cuma virus flu, tetapi juga diare, demam berdarah, bahkan infeksi saluran pernapasan atas akut atau ISPA.

Hal tersebut disebabkan oleh daya tahan tubuh yang melemah akibat kondisi cuaca, dapat mempermudah virus dan bakteri menginfeksi tubuh seseorang.

Tidak sedikit orang yang kemudian jatuh sakit saat cuaca seperti ini, ditambah kondisi polusi dan debu, yang dapat memperburuk kondisi.

Untuk meminimalisasi potensi paparan penyakit yang biasa menjangkit di musim kemarau panjang, seperti virus flu dan batuk, pastikan untuk melakukan beberapa tips menghadapi musim kemarau panjang seperti ini.

7 Tips Meminimalisasi Batuk dan Pilek

1. Cuci tangan secara teratur

Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengurangi risiko penyebaran infeksi.

2. Konsumsi makanan bergizi

Pastikan juga untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.

Ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan energi yang diperlukan untuk menghadapi cuaca ekstrem.

3. Minum air yang cukup

Cuaca kering saat musim kemarau membuat tubuh banyak kehilangan cairan, terutama jika kamu banyak melakukan aktivitas di luar. Pastikan untuk banyak mengonsumsi air mineral untuk menjaga tubuh terhidrasi dan membantu menghilangkan toksin dari tubuh.

4. Tetap aktif

Jangan lupa untuk tetap berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan juga membantu meningkatkan kesehatan mental.

5. Pastikan Merawat

Ruangan dengan Baik Tempat seperti kamar mandi atau ruangan yang lembab dapat memperburuk gejala penyakit dan menyebar penyakit. Pastikan ruangan di rumah terawat dengan baik dan mempertahankan kelembapan yang sehat.

6. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan tubuh dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Cobalah untuk tidur minimal 7-8 jam sehari.

7. Hindari kontak dengan orang yang sakit

Hindari kontak dengan orang yang sakit, terutama jika kamu sedang dalam kondisi yang rentan. Jangan berbagi pakaian, handuk, atau peralatan makan dengan orang yang sakit untuk menghindari penyebaran penyakit.