Liputan6.com, Jakarta - Tempat Pembuangan Akhir sampah atau TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang, Banten terbakar hebat diduga akibat cuaca panas yang begitu ekstrem. Kebakaran tersebut mulai terjadi pada pukul 13.45 WIB pada Jumat 20 Oktober 2023.
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) mendapat informasi kebakaran dari warga dan langsung menuju lokasi kejadian. Api pun sudah membumbung tinggi, asap hitam pekat sudah terlihat di sekitaran lokasi kejadian hingga radius beberapa kilometer, termasuk dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Yang terdampak di 1 Line dari pintu 1,2 dan 3, yaitu pembuangan sampah," ujar Kepala BPBD Kota Tangerang Maryono, Jumat 20 Oktober 2023.
Advertisement
Untuk memadamkannya, ada 105 petugas Damkar yang diterjunkan, dengan pengoperasian 34 unit mobil Damkar. Masing-masing berasal dari kantor pusat BPBD Kota Tangerang, UPT Batuceper, UPT Periuk, UPT Cibodas, Pos Benda, Pos Keroncong, Pos Pinang & 10 Unit Tangki Pertamanan.
Akibat kebakaran yang belum juga padam, petugas gabungan yang bersiaga di lokasi kebakaran TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang mulai mengevakuasi puluhan warga yang tinggal berdekatan dengan lokasi kebakaran, pada Sabtu 21 Oktober 2023. Pasalnya, asap tebal akibat kebakaran tersebut telah mengganggu aktivitas serta kesehatan warga sekitar.
"Asapnya yang bikin susah beraktivitas, napas sesak, mata perih, baju-baju juga bau asap," ujar Saniah (40), warga setempat.
Pemadaman pun turut melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pada hari ini, Senin (23/10/2023), BNPB menerjunkan Helikopter Water bombing untuk menangani kebakaran di TPA Rawa Kucing.
Seperti diketahui, hingga hari awal kejadian, kebakaran tersebut sudah memasuki hari ke empat. Meski tidak separah hari-hari sebelumnya, titik api pun masih terlihat di gunungan sampah TPA Rawa Kucing Tangerang.
Untuk itu, BNPB mulai menurunkan bantuan helikopter water bombing untuk membantu memadamkan api tersebut. Terpantau, helikopter mulai terbang di area kebakaran sekitar pukul 07.30 WIB.
Berikut sederet fakta terkait Tempat Pembuangan Akhir sampah atau TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang, Banten terbakar hebat dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Kebakaran Diduga Akibat Cuaca Panas Ekstrem
Diduga akibat cuaca panas yang begitu ekstrem, Tempat Pembuangan Akhir sampah atau TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang, terbakar hebat.
Kebakaran tersebut terjadi pada pukul 13.45 WIB. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) mendapat informasi kebakaran dari warga, dan langsung menuju lokasi kejadian.
Api pun sudah membumbung tinggi, asap hitam pekat sudah terlihat di sekitaran lokasi kejadian hingga radius beberapa kilometer, termasuk dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Yang terdampak di 1 Line dari pintu 1,2 dan 3, yaitu pembuangan sampah," ujar Kepala BPBD Kota Tangerang, Maryono, Jumat 20 Oktober 2023.
Untuk memadamkannya, ada 105 petugas Damkar yang diterjunkan, dengan pengoperasian 34 unit mobil Damkar. Masing-masing berasal dari kantor pusat BPBD Kota Tangerang, UPT Batuceper, UPT Periuk, UPT Cibodas, Pos Benda, Pos Keroncong, Pos Pinang & 10 Unit Tangki Pertamanan.
"Sejak pukul 15.15 WIB, di pintu 1 dan 2 sudah bisa ditangani, lalu di pintu 3 masih dilakukan pemadaman, pemutusan jalur kebakaran. Petugas Damkar masih berada di lokasi kejadian," ungkap Maryono.
Tantangannya yakni, angin yang masih bertiup kencang di lokasi kejadian. Sehingga, membuat petugas perlu berusaha lebih keras untuk memadamkan api.
Sementara, lokasi TPA Rawa Kucing yang jaraknya sekitar 12 kilometer, membuat adanya kekhawatiran dapat mengganggu lalu lintas penerbangan. Namun, hal tersebut dibantah oleh Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muwardi.
"Sampai saat ini aktivitas penerbangan masih aman, dipastikan tidak terganggu," dia menandaskan.
Â
Advertisement
2. Agar Tak Ganggu Penerbangan di Soetta, Pemkot Tangerang Terjunkan Ratusan Personel Padamkan Api
Petugas pemadam kebakaran terus melakukan upaya maksimal untuk menanggulangi musibah kebakaran yang melanda TPA Rawa Kucing sejak siang hari ini. Hingga Jumat malam, 20 Oktober 2023, sebanyak 450 petugas gabungan dari BPBD, DLH, PUPR, Disbudpar dan juga Satpol PP, masih bertahan di lokasi untuk memadamkan api.
"Begitu kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Pemkot langsung menerjunkan tim agar proses pemadaman bisa segera dilakukan. Dan sampai malam ini petugas masih bertahan di lokasi untuk memadamkan kebakaran yang masih berlangsung," ungkap Kepala Bagaian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Mualim.
Selain menerjunkan personel, Pemkot Tangerang juga menurunkan sebanyak 24 mobil pemadam kebakaran, 20 mobil tangki pertamanan, 4 unit mobil tangki DLH, dan juga mobil dari Perumda Tirta Benteng untuk memadamkan kebakaran TPA Rawa Kucing.
"Proses pemadaman masih terus dilakukan, sambil kami juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait. Kami juga mengucapkan teirima kasih kepada PT Angkasa Pura (AP) II, yang telah membantu memadamkan," katanya.
Selain upaya tersebut, jelas Mualim, Pemkot juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meminta bantuan dari Basarnas.
"Tadi Pak Wali Kota juga sudah menghubungi pihak KLHK untuk meminta bantuan water bombing, agar bisa cepat dipadamkan," terangnya.
Mualim menjelaskan, seluruh langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya dampak kebakaran, terlebih TPA Rawa Kucing lokasinya tidak jauh dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Kekhawatiran itu ada, oleh karenanya kita terus berusaha maksimal untuk melakukan pemadaman. Tadi siang anginnya kan juga cukup kencang ya, makanya apinya cepat menjalar. Kalau nanti anginnya mengarah ke bandara ini yang kita khawatirkan," imbuh Mualim.
Sementara itu, di lain pihak, peneliti kebijakan publik IDP-LP, Riko Noviantoro menegaskan, keamanan bandara harus diprioritaskan, karena bandara menjadi potret keamanan nasional, serta hal apa pun yang terjadi di bandara, bisa menjadi isu regional bahkan global.
"Maka pemerintah pusat, daerah dan otoritas bandara perlu segera lakukan upaya memadamkan api," ujarnya.
Lalu, Riko melanjutkan, persoalan kebakaran TPA bukanlah hal yang baru. Banyak lokasi TPA di berbagai daerah yang mengalami hal serupa akibat beberapa faktor. Mulai dari faktor eksternal suhu udara tinggi, hingga faktor internal terjadinya penumpukan gas metana yang mudah memicu kebakaran.
"Untuk itu di sejumlah negara telah mengubah pengelolaan sampah dengan berbagai pendekatan. Hal ini yang mulai perlu dilakukan pemerintah daerah, agar pengelolaan sampah tidak lagi berkonsep Open Dumping," katanya.
Menurutnya, sudah saatnya mengembangkan pengelolaan sampah lebih modern. Banyak contoh di negara lain, seperti perkuat pengelolaan sampah mandiri dengan melibatkan masyarakat, agar volume sampah di TPA bisa berkurang.
Â
3. Petugas Operasikan Alat Berat, Harap PSEL Bisa Berjalan
Kebakaran hebat yang melanda TPA Rawa Kucing Kota Tangerang akhirnya mulai berkurang meski api masih berkobar.
"Pagi ini masih ada beberapa titik api di TPA Rawa Kucing, terutama di pintu 3. Kondisinya sudah tidak separah kemarin siang dan tadi malam," ujar Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah, Sabtu 21 Oktober 2023.
Untuk meminimalisir potensi kebakaran yang membesar lagi, pihaknya telah menerjunkan 10 alat berat. Alat berat tersebut difungsikan untuk membantu pemadaman dan juga melokalisir titik api agar tidak menyebar.
"Ada 10 armada alat berat yang dikerahkan untuk membantu pemadaman," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas LH Kota Tangerang Tihar, menjelaskan, sampai saat ini petugas gabungan, masih berada di lokasi untuk memadamkan titik api.
"Petugas kita masih bertahan, terus melakukan upaya pemadaman. Semakin siang angin kan makin gede, kita khawatir apinya gede lagi, makanya alat berat dari pagi kami operasionalkan buat membantu pemadaman," papar Tihar.
Sementara itu, Pemkot Tangerang menegaskan, pihaknya telah lama berencana meninggalkan sistem pengelolaan sampah open dumping yang beresiko pada pencemaran lingkungan dan musibah kebakaran, seperti yang terjadi di TPA Rawa Kucing.
Beberapa pendekatan pun telah dilakukan untuk menyelesaikan persoalan sampah di Kota Tangerang. Antara lain lewat penggunaan magot, kemudian juga lewat sistem Refused Derived Fuel (RDF) yang mengubah sampah menjadi energi.
"Sampai terakhir kota Tangerang ditunjuk menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional untuk pengelolaan sampah lewat Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Artinya kita Pemkot komit untuk menyelesaikan persoalan sampah," terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Tihar, Sabtu 21 Oktober 2023..
Namun pihaknya mengaku pengelolaan sampah memerlukan kerja sama semua pihak. Termasuk dalam menuntaskan program PSEL yang menjadi bagian dari proyek Strategis Nasional.
"Mitra pelaksana pembanguan PSEL belum bisa melaksanakan pembangunan karena masih menunggu AMDAL dari KLHK dan PJBL dari PLN. Dari 09 Maret 2022 sampai sekarang surat-surat ini belum keluar,' ujarnya.
Oleh karenanya, lanjut Tihar, pihaknya berharap KLHK bisa segera menerbitkan Persetujuan Teknis (pertek) untuk selanjutnya bisa mengurus dokumen yang lainnya.
"Ini kan masuk Proyek Strategis Naisonal, harusnya semua pihak bisa bekerja sama menjalankan tugasnya masing-masing demi kepentingan negara. Dan persoalan sampah bisa segera diselesaikan, kalau ini enggak jalan, resiko pencemaran lingkungan dan musibah kebakaran akibat dari sistem open dumping akan terus ada," tandas dia.
Â
Advertisement
4. Puluhan Warga Dievakuasi
Petugas gabungan yang bersiaga di lokasi kebakaran TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang mulai mengevakuasi puluhan warga yang tinggal berdekatan dengan lokasi kebakaran, pada Sabtu 21 Oktober 2023.
Pasalnya, asap tebal akibat kebakaran tersebut telah mengganggu aktifitas serta kesehatan warga sekitar.
"Asapnya yang bikin susah beraktivitas, napas sesak, mata perih, baju-baju juga bau asap," ujar Saniah (40), warga setempat.
Saniah mengungkapkan, dirinya mengungsi dari rumahnya yang tepat berada di seberang TPA Rawa Kucing ke rumah saudaranya yang lebih jauh. Meski masih ada di Kelurahan yang sama.
"Asapnya memang pas banget ke arah rumah saya, makanya dari pada susah napas lebih baik ngungsi dulu," jelasnya.
Selain itu, warga lain Asto (50) yang rumahnya berada di belakang TPA Rawa Kucing juga khawatir api merembet ke pemukiman dan menyebabkan kebakaran ke rumahnya.
"Takut mah takut, makanya ini saya ga tenang kemana-mana, lihatin terus proses pemadamannya," jelasnya.
Disamping itu, dari pantauan di lokasi, arah angin menentukan asap tersebut. Pasalnya, saat angin sedang kencang, maka asap akan turun ke jalan sehingga membatasi jarak pandang pengendara roda dua maupun empat. Bahkan, petugas pun meminta pengendara motor untuk putar balik lantaran jalan terlalu gelap untuk dilalui.
Sementara, sebanyak 34 warga setempat mulai dievakuasi petugas. Camat Neglasari, Andhika Nugraha mengatakan, seluruh petugas Tramtib, dibantu dengan Satpol PP, Kepolisian, dan Dinas Kesehatan mulai mengevakuasi warga.
Asap mulai menebal diperkirakan pada pukul 11 siang. Para petugas akan terus menyisir wilayah yang mulai terdampak asap.
"Ada sebanyak 34 warga saat ini yang dievakuasi dari RT03/RW06 Kelurahan Neglasari. Terdiri dari 19 orang dewasa, dan 15 anak-anak. Evakuasi harus segera kami lakukan karena asap mulai mengarah ke pemukiman dan akan mengganggu pernapasan warga dan tentu membahayakan kesehatan. Kami terus akan menyisir wilayah untuk mengevakuasi warga," ungkapnya.
Â
5. Airnav Indonesia Terbitkan NOTAM untuk Penerbangan Pesawat
Akibat kebakaran hebat di TPA Rawa Kucing Kota Tangerang yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Bandara Soekarno Hatta, Airnav Indonesia menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A3092-23.
Penerbitan NOTAM bertujuan memberikan pemberitahuan kepada seluruh penerbangan guna menjaga keselamatan, keamanan, keteraturan penerbangan, dan mengurangi potensi keterlambatan di bandara.
Dari siaran pers yang diterima sejumlah wartawan, Airnav memaparkan, bila pada tanggal 20 Oktober 2023 pukul 14.30 WIB, dilaporkan terjadi kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, yang terletak 2,5 kilometer sebelah barat Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Ternyata, kebakaran tersebut telah menghasilkan asap yang cukup tebal dan mempengaruhi jarak pandang dalam proses pendaratan penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Airnav Indonesia.
Untuk itu, dalam menghadapi gangguan asap ini, Airnav Indonesia telah mengambil langkah-langkah mitigasi dengan menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A3092-23. Dengan tujuan, memberikan pemberitahuan kepada seluruh penerbangan guna menjaga keselamatan, keamanan, keteraturan penerbangan, dan mengurangi potensi keterlambatan di bandara.
"Selain pemberitahuan tersebut, kami juga telah mengatur kedatangan dan keberangkatan penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan mempertimbangkan arah asap, yang sangat tergantung pada kondisi angin," katanya.
Hingga statement ini dihimpun ada 7 maskapai yang terdampak dari kejadian ini.
Guna mengantisipasi banyaknya maskapai yang terdampak kami telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), stasiun meteorologi Bandara CGK, untuk memperbarui informasi mengenai prediksi arah angin dalam satu minggu ke depan.
"Selain itu, kami juga telah berkoordinasi mengenai skenario pengoperasian penerbangan heli water bombing oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk menjaga keselamatan penerbangan sekaligus mendukung upaya penanggulangan kebakaran yang dilakukan oleh BNPB," katanya.
Â
Advertisement
6. BNPB Lakukan Water Bombing 4.000 Liter Air
Upaya penanganan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu memadamkan kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing terus dilakukan. Salah satunya bakal menerjunkan 4.000 liter air dengan water bombing.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. Menurutnya, kini BNPB tengah berkordinasi dengan Pemkot setempat untuk melancarkan aksi pemadaman dengan helikopter water bombing tersebut.
"Volume air 4.000 liter/dropping. Sekitar 4 ton per sekali bombing," kata Abdul, Minggu 22 Oktober 2023.
Abdul berharap, dengan penerjunan water boombing ini, kebakaran di TPA Rawa Kucing lebih cepat padam. Sehingga masyarakat dapat beraktivitas normal.
"Kita harapkan dengan dukungan heli WB (Water boombing) ini api bisa padam," kata dia.
Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan Airnav Indonesia. Hal ini untuk penerjunan helikopter boombing akan dilakukan hari ini.
"Kita masih berkoordinasi dengan AirNav untuk ijin dan lain-lain. Semoga secepatnya bisa operasi. Kita upayakan hari ini atau maksimal besok," jelas Abdul.
BNPB pun mulai menerjunkan Helikopter Water bombing untuk menangani kebakaran di TPA Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Senin (23/10/2023).
Seperti diketahui, hingga hari awal kejadian, kebakaran tersebut sudah memasuki hari ke empat. Meski tidak separah hari-hari sebelumnya, titik api pun masih terlihat di gunungan sampah TPA Rawa Kucing Tangerang.
Untuk itu, BNPB mulai menurunkan bantuan helikopter water bombing untuk membantu memadamkan api tersebut. Terpantau, helikopter mulai terbang di area kebakaran sekitar pukul 07.30 pagi.
Awalnya, helikopter akan mengangkut air dari kubangan air yang berada di sebrang lokasi kebakaran. Kemudian terbang di atas gunung sampah yang terbakar, hingga akhirnya melepaskan air dari balon tampung.
Menurut Sekda Kota Tangerang, Herman Suwarman, aksi bantuan dari BNPB ini berlangsung tiga sesi untuk hari ini. Yakni sesi pagi, pukul 07.00 hingga 9.30 Wib. Siang hari pukul 10.00 hingga 12.30 Wib dan sore hari 14.00 hingga 16 30 Wib.
"Untuk hari ini, penanganan kebakaran di TPA Rawa Kucing dilaksanakan baik melalui udara maupun darat. Melalui udara, ini tindak lanjut bersama tim dari BNPB, yakni menyiramkan air dari udara berkapasitas 1.500 liter untuk sekali angkut,"ungkap Herman, saat ditemui awak media di lokasi kejadian.
Untuk satu sesi, diperkirakan helikopter akan bergerak lebih dari 75 kali untuk memadamkan api dari udara. Pilot akan menyasar titik yang dari pantauan udara asap masih mengepul, makanya putaran helikopter tidak terpusat pada satu titik tertentu, melainkan di titik gunungan sampah berbeda.
"Nanti petugas yang bersiaga akan tetap mengevaluasi sudah sampai mana penanganannya. Karena dari darat, petugas Damkar pun tetap melakukan proses pemadaman," kata Herman.
Â
7. Pemkot Tangerang Siapkan Pembuangan Sampah Alternatif
Truk dan angkutan pembuangan sampah yang menuju TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang, kembali beroperasi. Pemkot setempat akhirnya membuka akses baru pembuangan sampah seluas 3 hektar.
Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan lokasi pembuangan sampah alternatif yang tidak jauh dari kawasan TPA Rawa Kucing.
"Lokasinya masih di TPA Rawa Kucing, hanya saja kita buka akses yang masih kosong dan bukan titik yang terbakar. Jalurnya juga kita buka yang baru sehingga tidak mengganggu proses pemadaman di pintu 3 dan 2," katanya.
Proses pengangkutan pun akan dilakukan dari 7 Tempat Pembuangan Sementara (TPS), yakni Benua Pabuaran Tumpeng, VTI Gebang Raya, Widatama Nusajaya, Karsamandiri Karangsari, Sapu Pengki PPU, Dongkal Cipondoh Indah dan Nerogtok.
"Dari tempat pembuangan itu, akan diangkut ke lokasi TPA yang saat ini sudah kita siapkan dengan daya tampung yang sangat cukup dan luasan lokasi 3 hektar," ujarnya.
Sementara, terpantau di lokasi TPA Rawa Kucing, deretan bentor hingga truk pengangkut sampah, masih silih berganti menurunkan muatan sampah yang dibawa dari pemukiman warga hingga jalur-jalur protokol.
"Pengangkutan sampah sampai saat ini masih berjalan, walau beberapa keterbatasan tetap terjadi. Seperti, jumlah bentor atau truk pengangkut tidak bisa berada di area TPA dengan jumlah yang banyak. Antrean dibatasi, karena akses dan mobilitas petugas yang menangani api tidak boleh terganggu," ungkap Kepala DLH, Kota Tangerang Tihar Sopian.
Advertisement