Sukses

Firli Bahuri Sebut Tak Ada Perlakukan Khusus Saat Diperiksa Penyidik Polda di Bareskrim

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memastikan tidak ada perlakuan khusus yang diterimanya dari tim penyidik Polda Metro Jaya saat diperiksa di Bareskrim Polri pada Selasa, 24 Oktober 2023 kemarin.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memastikan tidak ada perlakuan khusus yang diterimanya dari tim penyidik Polda Metro Jaya saat diperiksa di Bareskrim Polri pada Selasa, 24 Oktober 2023 kemarin.

Firli menyebut, tim penyidik bekerja profesional dalam menangani kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

"Saya hadir lebih awal di Mabes Polri dan pemeriksaan oleh para penyidik Polda tersebut dilakukan dengan sangat profesional, tidak ada perlakukan khusus maupun pengistimewaan," ujar Firli dalam keterangannya, Kamis (26/10/2023).

Firli menyebut, kehadirannya di Bareskrim akan menjadi catatan sejarah tentang kolaborasi KPK dan Polri dalam memberantas tindak pidana korupsi. Dia mengaku tak ada drama atas pemeriksaannya tersebut, jika pun ada itu hanya bagian dari dinamika penyesuaian proses dan prosedur.

"Untuk pertama kali purnawirawan Polri dan sebagai pimpinan KPK, pulang ke rumah besar untuk kerjasama demi Indonesia bebas korupsi," ucap Firli.

Firli mengatakan, dalam membersihkan Indonesia dari praktik korupsi diperlukan sinergi dan orkestrasi pemberantasan korupsi yang harmoni. Menurutnya, seluruh kamar kekuasaan wajib melibatkan diri bersama-sama memberantas korupsi.

"Semua pihak dalam kamar kekuasaan baik legislatif, eksekutif dan yudikatif, APH, penyelenggara negara, aparat keamanan dan, partai politik serta semua kementerian/lembaga wajib melibatkan diri untuk membersihkan dan tidak melakukan korupsi," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Singgung Upaya Perlawanan Oknum Penyelenggara Negara

Namun, dia menyanyangkan masih ada juga yang melakukan perlawanan ketika pimpinan lembaga maupun oknum penyelenggara negara tersangkut korupsi. Firli menyebut para pelaku korupsi melakukan upaya serangan balik dengan segala cara mulai dari perlawanan verbal dan non verbal.

Bahkan, menurut dia, ada juga yang melakukan cara kasar untuk mengintimidasi dan berlindung dalam simbol-simbol dan atribut kekuasaan.

"Lebih aneh lagi when the corruptors strike back dilakukan terhadap KPK. Mereka sangat leluasa dan bebas. Di situlah tantangan pemberantasan korupsi sehingga butuh sinergi dan orkestrasi," kata Firli.

Dia mengungkapkan saat ini ada ratusan laporan kasus korupsi di berbagai level penyelenggaraan negara yang tengah ditangani KPK. Oleh karena itu, lembaga antirasuah masih bekerja keras melakukan kerja-kerja pemberantasan korupsi di tengah keterbatasan dan segala tantangan.

"Semoga Indonesia suatu saat bebas dari korupsi sehingga korupsi akan menjadi sesuatu masa lalu. Indonesia ke depan harus hidup dalam peradaban dunia yang bersih dari Korupsi," pungkas Firli.

3 dari 4 halaman

Firli Diperiksa Selasa, 24 Oktober 2023

Sebelumnya, penyidik Polri mengagendakan memeriksa Ketua KPK Firli Bahuri sebagai pihak terlapor dalam kasus dugaan pemerasan eks Mentan Syahrul Yasin Limpo. Laporan memang dilayangkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, namun pemeriksaan dilakukan di Bareskrim Polri, tepatnya di Direktorat Tindak Pidana Korupsi.

Rencana pemeriksaan di tempat ini bukan tanpa sebab. Ada satu lain hal yang menyebabkan pemeriksaan harus dilakukan di Mabes Polri. Selain juga Firli sebelumnya sempat melayangkan surat tertuju ke Kapolri untuk minta difasilitasi pemeriksaan di Bareskrim.

Namun surat tersebut dikembalikan dan meminta KPK mengoreksi tujuan surat bukan ke Kapolri. "Tapi ke Tipikor Bareskrim dan Ditkrimsus Polda Metro Jaya," kata salah seorang penyidik Bareskrim kepada Liputan6.com, Selasa (24/10/2023) malam.

Pukul 09.38 WIB Firli menuju ruang penyidik melalui lift B2. Dia datang tidak menggunakan mobil dinas. Mobil dinas KPK Toyota Camry yang digunakannya justru terparkir di ruang parkir milik Asops Kapolri. Firly diduga menggunakan minibus putih dengan pelat nomor 'F'.

"Mobil tersebut baru terlihat hari ini saja, sebelumnya belum pernah terparkir di parkiran basement," kata seorang petugas jaga polisi.

4 dari 4 halaman

Firli Diduga Pakai Jasa Pengawalan

Diduga juga Firli menggunakan jasa pengawalan di luar pengawalan resmi. Sebab, berbarengan dengan mobil tersebut terdapat minibus Innova Hitam yang terparkir tidak jauh dari minibus putih tersebut. Ada tiga pria berbaju safari biru gelap yang mondar mandir di sana. Bahkan sejumlah jurnalis yang sempat berada di area parkir basement 2 Bareskrim diusir oleh salah seorang pria tersebut.

Tidak ada perlakuan khusus dari Bareskrim selama pemeriksaan Firli. Dia diperiksa di bilik 3x3 meter layaknya pemeriksaan saksi dan tersangka korupsi lainnya. Toilet yang digunakan pun juga toilet umum bukan toilet khusus. Perbedaannya, pria yang diduga ajudannya yang menggenakan batik lengan panjang kuning berjaga di depan lorong toilet. Nasi kotaknya pun nasi kotak yang sama dengan saksi atau tersangka lain: Nasi Kotak Jalan Cikajang.

Memang Firli tidak sendiri dalam pemeriksaan kemarin. Pihak Biro Hukum KPK juga mendampinginya selama pemeriksaan. Pun seorang pejabat di luar Biro Hukum yang turut bersamanya. Diduga pejabat inilah yang mengetahui seluk beluk gedung baru Bareskrim. Dia berjalan di depan Firli dan menunjukan jalan ke mana Firli menuju sehingga lolos dari adangan wartawan yang menantinya.

Berbarengan dengan selesainya pemeriksaan Firli sekitar pukul 19.40-an WIB, minibus putih pelat nomor F tersebut pun menghilang. Namun mobil dinas Firli masih terparkir di seberang Rupatama Mabes Polri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.