Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah sengaja memakai seragam berwarna hitam dalam acara pembukaan pertemuan Council of Asian Liberal and Democrats (CALD Party) di Sekolah partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Alasannya, Basarah sedang berduka atas kondisi demokrasi Indonesia saat ini.
Dalam acara itu, Basarah memang terlihat berbeda memakai seragam PDIP berwarna hitam. Padahal, kader PDIP lainnya menggunakan seragam merah.
Baca Juga
"Baju hitam ini adalah simbol dari suasana hati dan perasaan kebatinan kami sebagai keluarga PDI Perjuangan khususnya saya yang secara ini, hari ini secara simbolik berbeda seragam saya dengan Mas Hasto dan Mbak Sadarestu sebagai DPP partai yang hadir pada acara ini," kata Basarah di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2023).
Advertisement
"Yaitu menggunakan uniform hitam untuk menggambarkan suasana duka saya terhadap proses demokratisasi di Indonesia yang mengarah pada satu tindakan-tindakan yang di luar dari prinsip demokrasi dan keadilan itu sendiri," sambungnya.
kekecewaannya tersebut tak bisa dipungkiri karena keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan orang yang pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah bisa menjadi capres dan cawapres meski berusia di bawah 40 tahun.
"Saya kira pernyataan saya ini juga bukan pernyataan sendiri karena bahkan dari beberapa orang hakim MK pun membuat pernyataan yang sama nadanya dengan kekecewaan kesedihan yang saya simbolisasikan dengan baju partai saya yang berwarna hitam ini," ujarnya.
Â
Â
Baju Hitam Dipakai Selama Pemilu 2024?
Apakah baju hitam akan digunakan PDIP selama Pemilu 2024, Basarah mengatakan, pihaknya tidak ingin berlarut dalam kekecewaan atau kesedihan.
"Apakah baju hitam ini akan digunakan seterusnya? saya kira ini sudah terjawab oleh pidato ibu Mega beberapa waktu lalu, bahwa insya Allah badai pasti berlalu, insyal Allah apa yang terjadi saat ini adalah ujian bagi PDIP untuk naik kelas," ucapnya.
Basarah melanjutkan, meski dalam suasana hati yang sakit, PDIP tetap berupaya menghadapi Pemilu 2024 dengan tersenyum.
"Saya kira ini suasana hati kami tetapi kami harus tetap tampil tersenyum kepada masyarakat untuk membuat tahapan-tahapan agenda pemilu kita baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden harus kita jadikan pestanya demokrasi rakyat, pesta yang membahagiakan, pesta yang menggembirakan. Sesakit apapun perasaan hati kami saat ini," pungkasnya.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement