Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang memperlihatkan jalan yang baru dicor rusak akibat diterobos pengendara sepeda motor viral di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah akun Instagram @jombanginformasi pada 26 Oktober 2023 lalu.
Dalam video terlihat, sejumlah pengendara motor nekat menerobos sebuah jalan yang baru saja dicor dan belum kering. Semen cor sepanjang puluhan meter itu pun rusak tergerus roda sepeda motor.
Advertisement
Baca Juga
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Mojoagung-Mojowarno, Jombang, Jawa Timur. Akibat ulah sejumlah pengendara tersebut, proyek jalan yang baru dicor itu rusak parah.
"Piye to kiihh
Baru dicor Kamis siang. Sorenya udah kayak gini😥😥
Lokasi Mojolegi Mojoagung (terminal Mojoagung ke selatan)," tulis akun Instagram @jombanginformasi, dikutip Minggu (29/10/2023).
Kepala Bidang Binamarga PUPR Kabupaten Jombang, Agung Setiyaji membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, pihaknya bersama warga sekitar sudah menaruh rambu-rambu dilarang melintas saat proyek pengecoran jalan dilakukan.
"Sebenarnya sudah ada rambu-rambunya terkait kegiatan tersebut," kata Agung dikutip dari kanal YouTube Liputan6, Minggu (29/10/2023).
Namun saat pelaksaan proyek, terjadi kemacetan yang cukup panjang akibat penutupan jalan. Alhasil, ada sejumlah pengendara nakal yang nekat membuka portal dan rambu-rambu tersebut.
Agung pun menyesalkan sikap sejumlah pengendara yang nekat menerobos hingga menyebabkan kerusakan pada jalan yang baru dicor tersebut.
"Begitu pelaksanaan ternyata terjadi kemacetan, akhirnya ada yang membuka portal pembatasnya," ucap Agung.
Habiskan Rp 14,7 Triliun, Penanganan 3.140 Jalan Daerah yang Rusak Baru 30 Persen
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah pada Maret 2023. Namun, awal pengerjaan Inpres Jalan Daerah (IJD) tersebut baru dilakukan di Juli 2023.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Hedy Rahadian menerangkan, total anggaran yang dialokasikan untuk penanganan Inpres Jalan Daerah secara nasional sekitar Rp 14,7 triliun. Saat ini progresnya sekitar 30 persen.
"Alokasi tersebut mencakup seluruh provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta dan Kalimantan Tengah. Total yang ditangani yaitu 3.140 ruas jalan daerah provinsi dan kabupaten, lalu untuk jembatannya sepanjang 2.700 meter," terang Hedy, Jumat (27/10/2023).
Hedy mengatakan, pelaksanaan Inpres Jalan Daerah merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kemantapan jalan daerah dan konektivitas yang terpadu dengan sistem jaringan jalan nasional.
"Ini merupakan upaya pemerataan juga, karena kita masuk ke daerah-daerah yang memiliki basis ekonomi kerakyatan, seperti perkebunan, pertanian maupun UMKM. Tujuannya supaya dapat menekan biaya logistik dan tentu mendorong pergerakan ekonomi," tutur Hedy.
Provinsi Lampung jadi salah satu provinsi yang mendapat bantuan program IJD, dengan alokasi anggaran Rp 800,9 miliar yang digunakan untuk perbaikan 17 ruas jalan daerah. Salah satunya ruas jalan Simpang Randu-Seputih Surabaya, yang berada di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Susan Novelia mengatakan, ruas jalan Simpang Randu-Seputih Surabaya sepanjang 14 km ini merupakan salah satu ruas yang ditangani Kementerian PUPR melalui IJD.
"Total anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan ruas jalan Simpang Randu-Seputih Surabaya sebesar Rp 102,1 miliar. Adapun progressnya saat ini telah mencapai 61,28 persen, dan ditargetkan Desember sudah selesai," tandas Susan.
Advertisement