Liputan6.com, Depok - Sebuah video aksi baku hantam diduga siswi SMP viral di media sosial Kota Depok. Berdasarkan akun Instagram Sawangan update, lokasi baku hantam diduga siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) terjadi di wilayah Bedahan, Sawangan, Kota Depok.
Pada video berdurasi selama 27 detik, terlihat sejumlah perempuan sedang berada didekat dua siswa yang masing-masing mengenakan rok biru SMP dan celana training. Kedua perempuan tersebut sempat terlibat cekcok dan tidak lama kemudian terjadi baku hantam.
Baca Juga
Namun hingga kini belum diketahui identitas kedua siswi SMP yang baku hantam tersebut. Namun berdasarkan dari media sosial, diketahui korban berasal dari sekolah Darul Quran dan lokasi perkelahian tersebut di dekat sekolah korban.
Advertisement
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Bojongsari, Kompol Yefta Ruben mengatakan, telah menerima informasi dan sedang menindaklanjuti video perkelahian yang diduga siswi SMP. Polsek Bojongsari sedang mendatangi korban untuk dimintai keterangan.
“Sedang dilakukan penyelidikan dari Polsek sedang menemui korban,” singkat Yefta Ruben, Selasa (31/10).
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Depok telah menerima laporan aksi siswi yang viral di media sosial. Pihaknya telah berkoordinasi untuk mengetahui peristiwa tersebut.
“Sudah dikoordinasikan dengan Bidang SMP untuk ditindaklanjuti,” ujar Siti.
Dinas Pendidikan Kota Depok akan melakukan mediasi antara kedua siswi baik korban maupun tersangka. Saat ini Disdik Kota Depok sedang melakukan pengecekan terlebih dahulu video yang viral di media sosial.
“Akan dicek dan dikonfirmasi dulu,” ucap Siti.
Peran Orangtua Sangat Penting
Siti mengungkapkan, untuk mencegah aksi perkelahian antar siswi seperti yang viral di media sosial, pentingnya peran orang tua maupun sekolah untuk melakukan pencegahan. Orang tua dapat memantau dan berkomunikasi kepada anaknya.
“Ortu harus memantau dan komunikasi terus dengan putra putrinya, demikian juga guru di sekolah,” ungkap Siti.
Siti meminta apabila siswa maupun siswi mengalami masalah, dapat berkomunikasi kepada sesama teman, orang tua, maupun guru untuk membantu penyelesaian masalah.
“Jika perlu bisa minta bantuan ortu atau guru untuk membantu menyelesaikan masalah. Sikap saling menghormati dan menghargai harus dipegang,” pungkas Siti.
Advertisement